Pada hari kamis, 25 September 2025 – Sebanyak 11 orang petugas dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Busungbiu melaksanakan kunjungan ke Kebun Induk Kopi Robusta yang berlokasi di Desa Sai, Kecamatan Pupuan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) petugas penyuluh, khususnya dalam bidang budidaya kopi dan kakao.
Kunjungan ini menjadi sarana bagi petugas untuk menambah wawasan, pengetahuan, sekaligus keterampilan teknis dalam pengelolaan kebun sumber benih, pembuatan bibit melalui stek/entres, serta memahami kriteria bahan entres yang baik untuk pembibitan. Selain itu, kegiatan ini juga dimaksudkan untuk menjalin kerja sama dalam pemenuhan benih unggul yang nantinya akan digunakan sebagai percontohan di BPP Busungbiu.
Profil Kebun Induk Kopi Robusta Desa Sai, Kec. Pupuan
Kebun Induk Kopi Robusta Desa Sai berdiri sejak 10 April 1973 dengan luas areal mencapai 12 hektar. Kebun ini memiliki tiga fungsi utama, yakni sebagai kebun benih, kebun demonstrasi, dan kebun latihan.
Dari total luas lahan tersebut , seluas 0,812 hektar saat ini difungsikan sebagai kebun benih dan dibagi ke dalam lima blok sumber benih, yaitu :
• Blok 1 dan 2 sumber benih klon BP 308 seluas 0,44 hektar.
• Blok 3 sumber benih klon SA 237 seluas 0,11 hektar.
• Blok 4 sumber benih klon BP 42 seluas 0,13 hektar.
• Blok 5 sumber benih klon BP 358 seluas 0,132 hektar.
Petani kopi di wilayah Pupuan (Kabupaten Tabanan) dan Busungbiu (Kabupaten Buleleng) telah lama mengembangkan klon BP 308 sebagai batang bawah (rootstock) dalam usaha meningkatkan produktivitas dan daya tahan tanaman kopi robusta.
Klon BP 308 dipilih karena memiliki sejumlah keunggulan, terutama ketahanan tinggi terhadap penyakit akar, daya adaptasi yang baik di berbagai kondisi tanah, serta sistem perakaran yang kuat. Dengan sifat tersebut, tanaman kopi hasil sambungan lebih sehat, berumur panjang, dan tahan terhadap serangan jamur akar putih maupun nematoda parasit yang kerap menjadi masalah utama pada perkebunan kopi rakyat.
Sebagai batang bawah, klon BP 308 kemudian disambungkan (sambung pucuk/sambung samping) dengan berbagai klon unggul yang memiliki produktivitas tinggi dan mutu biji yang baik. Beberapa klon yang banyak dikembangkan oleh petani di Pupuan dan Busungbiu antara lain:
• Klon Tugu Sari
• Klon Malangsari
• Klon Kali Bendo
• Klon Bagio
• serta klon-klon unggul lainnya.
Melalui kombinasi tersebut, petani mendapatkan manfaat ganda, yaitu ketahanan dan vigor pertumbuhan dari BP 308 serta produktivitas tinggi dan kualitas biji dari klon atas. Sistem ini terbukti mampu meningkatkan hasil panen sekaligus menjaga keberlanjutan produksi kopi robusta di daerah sentra perkebunan kopi robusta.
Menurut para petani di wilayah busungbi, penggunaan BP 308 sebagai batang bawah telah memberikan dampak nyata terhadap stabilitas produksi. Tanaman lebih tahan lama, cepat berproduksi, dan hasil panennya lebih konsisten dari tahun ke tahun. Hal ini sangat membantu dalam menjaga pendapatan petani, sekaligus memperkuat posisi kopi robusta Busungbiu sebagai salah satu komoditas unggulan perkebunan di Bali Utara.
Klon BP 308 sangat direkomendasikan sebagai batang bawah karena memiliki perakaran kuat, pertumbuhan cepat ,adaptasi bagus, serta tahan terhadap nematoda. Dengan menggunakan BP 308 sebagai batang bawah, petani dapat memperoleh tanaman kopi robusta yang lebih tahan dan produktif dengan disambung menggunakan klon unggul berproduksi tinggi seperti klon tugu sari, klon malang sari, klon kalibendo, klon bagio dan klon-klon lain yang menpunyai produktivitas tinggi,
Selain itu, terdapat pula lahan seluas 1 hektar yang diperuntukkan sebagai kebun benih kakao mulia. Namun, hingga saat ini kebun tersebut belum dapat menyediakan entres karena masih menunggu proses penetapan dari Kementerian Pertanian.
Hasil Kunjungan
Dari kegiatan ini, para petugas memperoleh pemahaman mengenai pengelolaan kebun induk, teknik pemeliharaan klon unggul, serta keterampilan praktis terkait pemilihan bahan entres berkualitas. Kunjungan ini juga menegaskan peran kebun induk sebagai pusat perbenihan, lokasi demonstrasi teknologi, sekaligus tempat pelatihan bagi para petani maupun penyuluh.Lebih jauh, kunjungan ini menghasilkan komitmen untuk memanfaatkan sumber benih unggul dari kebun induk sebagai bahan percontohan yang akan dikembangkan di wilayah kerja BPP Busungbiu.
Sebagai tindak lanjut, BPP Busungbiu akan merancang percontohan pembibitan kopi robusta menggunakan benih unggul dari Kebun Induk Desa Sai. Selain itu, petugas akan mengadakan pelatihan internal terkait teknik pembuatan bibit melalui stek/entres, serta menjalin koordinasi lebih lanjut dengan pengelola kebun induk untuk penyediaan benih kopi maupun kakao.
Dengan adanya kunjungan ini, diharapkan kualitas SDM penyuluh pertanian di BPP Busungbiu semakin meningkat, sehingga dapat mendukung upaya pengembangan kopi dan kakao sebagai komoditas unggulan perkebunan di wilayah Buleleng.