Pada hari Kamis, 29 Agustus 2024 Petugas Kecamatan Seririt melaksanakan pembuatan pestisida nabati dari tembakau di BPP Seririt. Pestisida nabati merupakan suatu pestisida yang bahan aktifnya berasal dari tanaman atau tumbuhan dan bahan organik lainnya yang berkhasiat mengendalikan serangan hama dan penyakit tanaman. Pestisida nabati digolongkan menjadi pestisida alami yang bahan bakunya mudah diperoleh di sekitar kita. Tanaman yang berpotensi sebagai bahan pestisida memiliki ciri beraroma kuat, rasa yang pahit, tidak disukai serangga hama dan dapat digunakan sebagai tanaman obat.
Tanaman tembakau merupakan komoditas tanaman yang telah lama dibudidayakan oleh petani. Keberadaannya penting karena dapat menjadi tanaman alternatif ketika ditanam pada musim kemarau dan pada kondisi tertentu memiliki nilai jual tinggi. Tekanan terhadap komoditas tembakau tidak mampu menghalangi keinginan petani untuk menanam tembakau. Tanaman tembakau dapat ditemukan di Kelompok Tani (KT). Sari Daun Pertiwi, Desa Patemon dengan luas hamparan 55 hektar dan dibudidayakan setiap musim tanam kedua di lapangan.
Hasil penelitian menunjukkan tembakau dapat dimanfaatkan menjadi pestisida nabati. Nikotin pada tembakau dapat bersifat repelent (penolak serangga), fungisida, akarisida, dan nematisida. Bahkan daun yang berbentuk tepung dapat digunakan untuk mengendalikan hama gudang. Berdasarkan hasil penelitian, pestisida dari daun tembakau efektif terhadap hama penting pada bawang merah, tomat, cabai, jarak pagar, dan kakao.
Pestisida nabati memiliki beberapa kelebihan, di antaranya adalah mudah terdegradasi, aman bagi organisme bukan sasaran, mengurangi kontaminasi lingkungan, dan tidak beracun bagi manusia. Terdapat banyak tanaman dan teknologi yang digunakan untuk memproduksi pestisida nabati. Beberapa teknologi yang digunakan untuk memperoleh bahan aktif pestisida nabati, antara lain melalui ekstraksi dengan cara distilasi, maserasi, dan pirolisis.
Cara pembuatan sebagai berikut:
- Dipilih bagian tanaman yang akan digunakan sebagai bahan pestisida nabati, yaitu batang maupun daun.
- Dihancurkan bagian tersebut hingga halus
- Ditambahkan air sebagai pelarut dan fermentasi maksimal 2x24 jam
- Disaring hasil fermentasi
(BPP Seririt)