Pada hari Kamis tgl 21 November 2024, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali bersama Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng dalam hal ini diwakili oleh Kepala Bidang Tanaman Pangan, Koordinator BPP Seririt, PPL Desa Umeanyar, POPT Kecamatan Seririt serta Klian Subak Banyumati (Bpk. I Putu Badung) dan Sekretaris Subak (Bpk. Ketut Mei Ardika) melakukan monitoring dan evaluasi terkait perkembangan tanaman padi Inpari Zinc yang terletak di Subak Banyumati Desa Umeanyar Kecamatan Seririt.
Padi Inpari Zinc adalah varietas padi sawah (pertama di Indonesia) yang memiliki kandungan unsur Zn (Zinc) lebih tinggi (± 25%) daripada varietas yang lain. Dilepas pada tahun 2019 dengan Surat Keputusan (SK) Menteri Pertanian No. 168/HK.540/C/01/2019. Karena kandungan Zn yang tinggi. Padi Inpari Zinc berpotensi mencegah terjadinya stunting. Stunting merupakan kondisi gangguan pertumbuhan pada anak sehingga memiliki ukuran tinggi badan lebih rendah (kerdil) dari standar usianya. Stunting dapat dicegah dengan mengkonsumsi pangan bergizi, diantaranya beras yang mengandung Zinc tinggi seperti Inpari IR Nutri Zinc. Rata-rata kandungan Zn pada Inpari Zinc yaitu 29,54 ppm dengan potensi kandungan 34,51 ppm.
Hasil monitoring dan evaluasi diperoleh data bahwa tanaman padi Inpari Zinc mulai ditanam di lapangan sejak tanggal 3 November 2024. Saat ini umur tanaman berkisar 4-18 hst. Penanaman padi Inpari Zinc seluas 80 hektar di Subak Banyumati. Hal ini sudah sesuai dengan data pengajuan bantuan benih.
Diharapkan perkembangan dan pertumbuhan jenis varietas padi Inp Zinc secara optimal di Subak Banyumati sehingga dapat membantu mempercepat penurunan angka stunting. Selain itu petugas menghimbau agar petani untuk tetap melakukan pengamatan rutin pada tanaman dan melaksanakan budidaya tanaman secara ramah lingkungan.