(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

PEMBINAAN PENINGKATAN PRODUKSI CABAI RAWIT DI KECAMATAN KUBUTAMBAHAN

Admin distan | 15 Oktober 2024 | 8 kali

Berbudidaya cabai rawit  tentunya mengharapkan hasil yang maksimal, apalagi saat ini harga cabai rawit sangat tinggi ditingkat pasar, sehingga petani sangat antusias untuk menanam cabai rawit karena harga yang sangat menjanjikan. Terkait dengan itu, Bidang Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng secara intensif dan berkala melakukan kegiatan  berupa pembinaan, pemantauan, monitoring dan evaluasi pada setiap kegiatan penanaman cabai rawit di lapangan.



Pada hari Selasa,  15 Oktober 2024, Bidang Hortikultura dalam hal ini Penyuluh Pertanian Ahli Madya, Penyuluh Pertanian Ahli Muda, PMHP Ahli MUda bersama PPL Wilbin Desa Bontihing dan PPL Desa Pakisan Kecamatan Kubutambahan melakukan pembinaan dan pemantauan di lapangan terkait dengan komoditas cabai rawit.



Pada kunjungan tersebut, salah satu petani dari Desa Bontihing yang setiap tahun selalu menanam cabai rawit yaitu pak Wayan Sukarda menanam cabai seluas 0,10 Ha, saat ini sudah dilakukan pemanenan 7 kali dengan rentang waktu pemanenan setiap 5 hari sekali, kunjungan selanjutnya adalah di lahan pak Nyoman Simpen, dimana saat ini beliau menanam cabai rawit varietas lokal pakisan seluas 0,30 Ha, tanam bulan April 2024,  panen pertama dilakukan akhir bulan Agustus 2024, panen sudah dilakukan sebanyak 13 kali panen dengan harga cabai dipetani Rp. 32.000,-/Kg.   Menurut beliau keterbatasan air menjadi kendala untuk penanaman padi, sehingga dengan keterbatasan tersebut, pak Nyoman Simpen memanfaatkan lahan untuk menanam cabai rawit. Untuk keberlanjutan pemeliharanan tanamannya, beliau memanfaatkan air subak yang setiap 25 hari sekali dapat giliran serta air sungai yang  dibendung/ditampung dan diangkat dengan mesin.


Kunjungan dan pembinaan selanjutnya di lahan milik petani pak Wayan Sukrama Desa Pakisan Kecamatan Kubutambahan seluas 50 are, tanam bulan Mei 2024 pada hari ini panen ke 3 dengan produksi 30 kg. Sementara itu di lahan milik pak Nyoman Parsa  seluas 0,25 Ha,   penanaman dilakukan pada bulan Maret 2024, saat ini sudah panen sekitar 15 kali


Kunjungan yang dilakukan pada petani tersebut  untuk mengetahui permasalahan atau kendala di lapangan yang dialami petani dalam rangka meningkatkan produksi dan mencari solusinya, sehingga kedepanya petani mampu memprediksi kebutuhan pasar dan menemukan harga yang sesuai dengan  kebutuhan pasar.


Kebiasaan dan keberlanjutan  penanaman cabai rawit merah secara intensif sudah dilakukan oleh petani di dua desa ini, sementara permasalahan yang dialami adalah keterbatasan air dan  secara teknis berbudidaya adalah Organisme pengganggu tumbuhan (OPT), sehingga upaya yang dilakukan untuk pengendalian yang optimal terhadap OPT dengan menggunakan pestisida yang ramah lingkungan.

 

Disamping memenuhi kebutuhan pasar, Pemerintah Kabupaten Buleleng dalam hal ini Dinas Pertanian serta Dinas yang terkait membuat event event untuk menyerap hasil petani sehingga pada musim ditahun 2024 ini, petani merasakan dan menikmati hasil panennya, karena pasar menyerap seluruh hasil panen dengan harga yang sesuai walaupun berfluktuasi. Itulah harapan dari Pemerintah Kabupaten Buleleng, dimana kesejahteraan petani lebih membaik dengan produksi hasil tanamannya.