Selasa tanggal 7 Februari 2022, Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian telah melaksanakan monitoring verifikasi kegiatan Jaringan Irigasi Perpompaan Besar di Kelompok Tani Ternak Swakamitra bertempat di Desa Banjar Kecamatan Banjar. Kegiatan monitoring verifikasi ini dipimpin oleh Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian Bapak Made Siladharma, S.TP dan Kepala Seksi Lahan dan Irigasi Bapak Ida Putu Sandiasa, SP bersama staf Teknis Kabupaten didampingi oleh PPL Wilbin beserta anggota Kelompok Tani Ternak Calon Penerima Kegiatan Irigasi Perpompaan Besar tahun 2022.
Dalam hal ini, Kepala Seksi Lahan dan Irigasi Bapak Ida Putu Sandiasa menyampaikan beberapa mekanisme-mekanisme syarat-syarat yang harus dilaksanakan oleh kelompok sebagai calon penerima kegiatan yang sesuai dengan Pedum Juknis Pertanian khususnya Juknis Irigasi Perpompaan tahun 2022 yang dimana mekanisme Irigasi Perpompaan Besar merupakan sistem irigasi dengan menggunakan pompa air yang pendistribusiannya melalui saluran terbuka dan tertutup dan dapat memberikan suplesi air irigasi serta memberikan pemahaman tentang komponen-komponen Bangunan fisik pendukung kegiatan Irigasi Perpompaan Besar seperti Bangunan Rumah Mesin, Mesin Pompa, Bangunan Bak Penampung dan Pendistribusian Pipa sesuai kebutuhan Kelompok. Monitoring Verifikasi bersama anggota Kelompok dan PPL Wilbin bermaksud untuk meninjau lokasi letak pemanfaatan sumber air di lokasi yang nantinya sebagai suplesi air irigasi melalui mesin pompa air menggunakan instalasi jalur pipa yang nantinya akan menyuplai air ke masing-masing lahan kelompok untuk mendukung peningkatan intensitas pertanaman pada lahan sawah khususnya komoditas Perkebunan yang di dukung di Kelompok Tani Ternak Swakamitra. Kegiatan irigasi perpompaan besar ini juga disinergikan dengan adanya letak sumber mata air sungai sebagai sumber mata air di Kelompok yang akan dioptimalkan melalui kegiatan Jaringan Irigasi Perpompaan Besar serta pelaksanaan kegiatan Irigasi Perpompaan Besar ini dilakukan secara Swakelola dengan pola Padat Karya dengan melibatkan partisipasi penuh semua anggota kelompok sebagai penerima bantuan baik wanita maupun pria dimulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pemanfaatan serta pemeliharaanya.