Singaraja, April 2024
Subsektor
hortikultura merupakan salah satu komponen
penting dalam upaya pembangunan pertanian yang terus berkembang dari waktu ke
waktu. Pasar produk komoditas tersebut bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan
pasar di dalam negeri, melainkan juga sebagai komoditas yang dapat
bernilai ekspor. Permintaan
produk pangan domestik khususnya komoditas hortikultura yang terus meningkat
sebagai konsekuensi dari pertambahan jumlah penduduk dan perbaikan daya beli
masyarakat. Untuk mengantisipasi hal ini, kapasitas produksi sumber pangan
harus ditingkatkan, dengan memperluas
lahan pertanian dan/atau memacu produktivitas.
Akhir-akhir ini
perhatian terhadap pengembangan hortikultura menjadi lebih serius untuk
menunjang program pembangunan perekonomian negara, sebagai konsekuensi dari
adanya peningkatan pendapatan, pertambahan penduduk, dan meningkatnya kesadaran
gizi masyarakat. Permintaan akan buah-buahan, sayuran, dan tanaman hias pun,
mengalami peningkatan yang cukup pesat. Komoditas hortikultura sebagai
salah satu sumber pertumbuhan ekonomi belum sepenuhnya ditangani. Ruang untuk meningkatkan produktivitas komoditas
tanaman hortikultura, masih sangat terbuka lebar. Hal ini dapat diupayakan
melalui peningkatan produktivitas lahan dan produktivitas tenaga kerja, dua hal
tersebut dapat dilakukan melalui penggunaan benih unggul, khususnya yang
berasal dari bantuan pemerintah; peningkatan akses petani terhadap pupuk;
penanganan serangan hama/OPT; penggunaan alat dan mesin pertanian (mekanisasi),
baik prapanen maupun pasca panen untuk menekan kehilangan hasil produksi;
perbaikan teknik budidaya tanaman hortikultura, perbaikan dan perluasan akses
jaringan irigasi; modifikasi cuaca untuk mitigasi dampak perubahan iklim;
peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) pertanian yang difokuskan pada
petani muda; penguatan kelembagaan petani melalui keanggotaan kelompok tani;
dan peningkatan akses petani terhadap teknologi informasi. Tanpa upaya ini,
ketergantungan pada impor pangan tidak bisa dihindari. Di tengah laju konversi
lahan pertanian ke penggunaan non pertanian yang cukup masif dalam beberapa
tahun terakhir, peningkatan produktivitas harus menjadi strategi utama dalam
meningkatkan kapasitas produksi pangan nasional.
Permintaan komoditas hortikultura cenderung meningkat, untuk mengatasi hal
tersebut, perlu dilaksanakan kegiatan pendapingan yang berkelanjutan kepada
kelompok kelompok tani dan pelaku usaha pertanian berbasis hortikultura, dalam
upaya menambah wawasan dan meningkatan keterampilan untuk mendukung usaha
peningkatan produksi tanaman hortikultura serta peningkatan pendapatan
masyarakat