(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

MONITORING PENANGKAR BENIH HORTIKULURA

Admin distan | 21 November 2024 | 5 kali

Benih merupakan salah satu faktor penentu utama dalam budidaya komoditas hortikultura untuk menghasilkan panen yang maksimal. Ketersediaan benih bermutu sangat strategis karena merupakan kunci utama untuk mencapai keberhasilan dalam usaha budidaya hortikultura. Untuk menghasilkan produk hortikultura yang prima dibutuhkan benih bermutu tinggi yaitu benih yang mampu mengekspresikan sifat-sifat unggul dari varietas yang diwakilinya.

Penyediaan benih hortikultura harus direncanakan sebelumnya, sehingga ketersediaan benih bermutu dapat terjamin pada saat dibutuhkan. Para produsen / penangkar benih perlu dibina baik teknis maupun manajerial agar mampu menyediakan benih bermutu sesuai dengan prinsip 7 tepat (jenis, varietas, mutu, jumlah, waktu, lokasi, harga). Oleh karenanya pembinaan penangkar benih menjadi suatu keharusan dan pelaksanaan pengawasan juga terhadap benih yang beredar agar mutu benih dapat terjamin sampai kepada pengguna.

Benih Bermutu dari Varietas Unggul Hortikultura yang selanjutnya disebut Benih Bermutu adalah benih yang varietasnya sudah terdaftar untuk peredaran dan diperbanyak melalui sistem Sertifikasi Benih, mempunyai mutu genetik, mutu fisiologis, mutu fisik serta status kesehatan yang sesuai dengan standar mutu atau persyaratan teknis minimal.

                 Untuk menjaga kelestarian sumber benih seperti Pohon Induk Tunggal,  pada hari kamis, 21 Nopember 2024 Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng dalam hal ini Bidang Hortikultuta yang dihadiri oleh PP Madya dan Penyuluh pertanian ahli muda melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap penangkar benih Bapak Made Gunantara pemilik UD. Pula Alam Sari Desa Sudaji Kecamatan Sawan.

       Dalam kegiatan tersebut ditekankan bagaimana sistim pemeliharaan pada tanaman induk agar keberlanjutan dalam memproduksi benih tanaman buah yang bermutu, jumlah dan varietas pohon induk yang digunakan untuk  perbanyakan benih / bibit serta kemampuan dan  kapasitas dalam memproduksi benih / bibit, sehingga kemurnian varietas tetap terjamin. 

       Hasil monitoring dan evaluasi di penangkar tersebut diperoleh data dimana ketersediaan  benih yang diproduksi saat ini adalah  : Benih durian kane : 30.000 pohon, Benih rambutan Binjai : 15.000 pohon dan lengkeng sebanyak 5.000 pohon, keberadaan benih tersebut masih di lahan pendederan, sementara benih yang sudah dipolybag yaitu benih durian kane sebanyak 200 pohon.

            Dalam kegiatan monitoring dan evaluasi tersebut ditekankan pentingnya merawat pohon induk untuk mendapatkan mata tempel yang berkualitas serta melaksanakan penangkaran benih tanaman buah secara baik dan benar sesuai prosedur sehingga dihasilkan benih yang berkualitas.