Benih
merupakan salah satu faktor penentu utama dalam budidaya komoditas hortikultura
untuk menghasilkan panen yang maksimal. Ketersediaan benih bermutu sangat
strategis karena merupakan kunci utama untuk mencapai keberhasilan dalam usaha
budidaya hortikultura. Untuk menghasilkan produk hortikultura yang prima
dibutuhkan benih bermutu tinggi yaitu benih yang mampu mengekspresikan
sifat-sifat unggul dari varietas yang diwakilinya.
Penyediaan
benih hortikultura harus direncanakan sebelumnya, sehingga ketersediaan benih
bermutu dapat terjamin pada saat dibutuhkan. Para produsen / penangkar benih
perlu dibina baik teknis maupun manajerial agar mampu menyediakan benih bermutu
sesuai dengan prinsip 7 tepat (jenis, varietas, mutu, jumlah, waktu, lokasi,
harga). Oleh karenanya pembinaan penangkar benih menjadi suatu keharusan dan pelaksanaan
pengawasan juga terhadap benih yang beredar agar mutu benih dapat terjamin
sampai kepada pengguna.
Benih
Bermutu dari Varietas Unggul Hortikultura yang selanjutnya disebut Benih
Bermutu adalah benih yang varietasnya sudah terdaftar untuk peredaran dan
diperbanyak melalui sistem Sertifikasi Benih, mempunyai mutu genetik, mutu
fisiologis, mutu fisik serta status kesehatan yang sesuai dengan standar mutu
atau persyaratan teknis minimal.
Untuk menjaga kelestarian sumber
benih seperti Pohon Induk Tunggal, pada
hari kamis, 21 Nopember 2024 Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng dalam hal ini
Bidang Hortikultuta yang dihadiri oleh PP Madya dan Penyuluh pertanian ahli
muda melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap penangkar benih Bapak
Made Gunantara pemilik UD. Pula Alam Sari Desa Sudaji Kecamatan Sawan.
Dalam kegiatan tersebut ditekankan bagaimana
sistim pemeliharaan pada tanaman induk agar keberlanjutan dalam memproduksi
benih tanaman buah yang bermutu, jumlah dan varietas pohon induk yang digunakan
untuk perbanyakan benih / bibit serta
kemampuan dan kapasitas dalam memproduksi
benih / bibit, sehingga kemurnian varietas tetap terjamin.
Hasil monitoring dan evaluasi di
penangkar tersebut diperoleh data dimana ketersediaan benih yang diproduksi saat ini adalah : Benih durian kane : 30.000 pohon, Benih
rambutan Binjai : 15.000 pohon dan lengkeng sebanyak 5.000 pohon, keberadaan
benih tersebut masih di lahan pendederan, sementara benih yang sudah dipolybag
yaitu benih durian kane sebanyak 200 pohon.
Dalam
kegiatan monitoring dan evaluasi tersebut ditekankan pentingnya merawat pohon
induk untuk mendapatkan mata tempel yang berkualitas serta melaksanakan
penangkaran benih tanaman buah secara baik dan benar sesuai prosedur sehingga
dihasilkan benih yang berkualitas.