(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

PEMANTAUAN TANAMAN MELON

Admin distan | 05 Desember 2024 | 490 kali


 

Pertanian merupakan pilar utama ketahanan pangan dan ekonomi negara. memiliki peran vital dalam kehidupan manusia, baik sebagai sumber utama pangan maupun sebagai sektor yang menyumbang signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan ekspor nasional.

Dalam bidang pertanian terdapat banyak komoditas salah satunya adalah komoditas hortikultura. Komoditas hortikultura merupakan salah satu komoditas yang nilai harganya fluktuatif sepanjang tahun. Hal ini di sebabkan dalam melakukan budidaya komoditas ini perlu penanganan yang sangat intensif, mengingat komoditas ini mudah terserang hama dan penyakit. Yang termasuk kedalam komoditas ini seperti sayuran, buah-buahan, bunga atau tanaman hias dan masih banyak lagi. Salah satu komoditas hortikultura yang sedang diminati oleh petani adalah tanaman melon. Hal ini karena tanaman melon tidak terlalu membutuhkan banyak air dalam budidayanya jika dibandingkan dengan padi. Sehingga pada saat musim kemarau petani menanam melon sebagai alternatif pengganti tanaman padi. Selain itu harga jual di pasaran untuk buah melon juga termasuk tinggi terlebih melon dengan jenis premium dengan grade yang bagus.

Melon  (Cucumis melo L.)  merupakan nama buah sekaligus tanaman yang menghasilkan  buah, termasuk suku labu-labuan atau Cucurbitaceae. Buahnya dimakan segar sebagai buah meja atau diiris-iris sebagai campuran es buah. Bagian yang dimakan adalah daging buah (mesokarp), teksturnya lunak, berwarna putih sampai merah, tergantung kultivarnya.

Tumbuhan ini berumah satu dengan bunga dua tipe, yaitu bunga jantan dan hermafrodit. Bunga jantan muncul biasanya pada saat tanaman masih muda atau bila tumbuhnya kurang baik. Buah bertipe pepo, bagian mesokarp menebal menjadi daging buah yang berair. Pemuliaan diarahkan pada daging buah yang tebal, manis, serta harum

Tanaman melon akan tumbuh optimum pada suhu 25°-30°C dan curah hujan antara 1500 – 2500 mm/tahun. Ketinggian tempat akan berpengaruh terhadap rasa dan tekstur daging buah. Melon yang ditanam pada dataran menengah yaitu berkisar 200-900 dpl berpengaruh positif terhadap kualitas buah, seperti daging buah yang tebal, tekstur lebih baik, rongga buah kecil dan rasa yang lebih manis serta harum.  Musim tanam yang dianjurkan untuk penanaman melon adalah saat awal bulan musim kemarau. Karena pada musim ini tanaman dapat memperoleh sinar matahari secara maksimal dan untuk meminimalisir serangan penyakit.  Media tanam yang baik untuk melon adalah tanah gembur yang mengandung unsur hara makro dan mikro lengkap..  Lokasi lahan untuk tanaman melon sebaiknya lahan yang mudah pengairannya, tidak berangin kencang, bukan daerah rawan banjir, dan mudah dijangkau kendaraan saat panen tiba.

 

Pada hari Rabu, 4 Desember 2024 oleh PP Madya, PP Ahli Muda, PMHP Ahli Muda Bidang Hortikultura dan  PPL Wilbin Desa Baktisegara melaksanakan kegiatan terkait pemantauan, pendampingan dan perkembangan tanaman melon,  di lahan  milik bapak Nyoman Muda. Luas lahan yang diusahakan untuk tanaman melon adalah seluas 50 are. Dimana yang sudah tertanam tanggal 23 Oktober 2024 seluas 25 are, varietas Madesta. Rencananya akan tanam lagi seluas 25 are pada tanggal 11 Desember 2024.

Untuk pemupukan tanaman melon menggunakan Pupuk NPK mutiara dan pupuk DGW 16;16;16 dengan sistem kocor dengan dosis yang berbeda setiap umur tanamnya. Direncanakan pula pada saat panen akan dilakukan pengambilan ubinan sehingga prediksi dari produktivitas tanaman melon  bisa didapat dan bisa dilakukan analisis terhadap usaha tani yang dilakukan.

Pemasaran selama tiga tahun berusaha  tani melon tidak ada masalah, produk yang dihasilkan langsung diambil di lapangan oleh pengepul bapak Yanto  dari Tabanan, harganya berfluktuasi, buah yang super Rp. 7.000,;/ kg sedangkan buah  rijek Tp. 1.500,-/kg.

Dalam proses budidaya melon ini rencananya Bapak Nyoman Muda akan melakukan sistim tumpangsari dengan tanaman cabai besar, hal ini sudah dilakukan setiap tahun dari tahun 2021 atau 3 tahun yang lalu, dimana pada tahun 2023 harga melon di pasar sangat bagus yaitu Rp. 7.000,-/kg sehingga didapat keuntungannya.

Selain itu juga, pemantauan dilakukan di lahan Green House NIK OKOH seluas 20 are milik Ibu Nyoman Ratna yang dikelola oleh ibu IGA Made Dasrini, dimana penanaman melon dengan cara dibagi 4 rotasi penanaman ( dengan luas 5 are / rotasi ), artinya pengaturan waktu   tanamnya per rotasi yaitu selisih tanam 10 sampai 15 hari. Pada rotasi 3 dan 4 ditanam varietas Sweet # 8. Pada rotasi 3 sudah panen 3 Desember 2024 ( 60 HST ) dengan total produksi 980 kg,  sementara pada rotasi 4 rencananya akan dipanen tanggal 14 Desember 2024, sedangkan rotasi 2 ditanam varietas Sweet # 9 setelah 13 hari penanaman yang pertama, sedangkan rotasi 1 ditanam varietas Sweet Lavender yang akan panen setelah 72 HST.

Hasil panen dalam pemasarannya sesuai permintaan dan berdasarkan grade A, B dan C. Pemasaran selama ini tidak ada masalah karena hasil panen langsung diambil oleh para reseller dan dipasarkan ke wilayah Buleleng sampai ke Denpasar dan Tabanan. Karena permintaan tinggi terkadang kekurangan produksi.

Permasalahan yang dihadapi dalam berbudidaya melon ini adalah kutu putih, jamur dan virus yang menyebabkan kegagalan, pengendaliannya dengan pestisida kimia.

            Jam kerja untuk pengelolaan usaha ini saat pagi mulai pukul 06.00 WITA – 10.00 WITA,  

            sedangkan sore hari mulai pukul 15.30 WITA – 18.30 WITA.

Selanjutnya kegiatan pemantauan dan pendampingan dilakukan  di Subak Selonding Desa Poh Bergong Kec. Buleleng, di lahan yang membudidayakan tanaman melon dan tanaman semangka.

Dalam kunjungan lapangan ini, Bapak Nyoman Cikra menanam melon seluas 0,03 Ha yang ditanam pada tanggal 6 Oktober 2024 dan saat ini sudah panen 1 kali dengan total produksi 150 kg, harga melon dipetani Rp. 6.000,-/kg. Selain itu juga pak Nyoman Cikra menanam semangka seluas 0,27 Ha dan sudah panen 2 kali dengan total produksi 3 ton harga dipetani Rp.6.000,-/kg

Kondisi cuaca dengan intensitas curah hujan yang tinggi, terlihat tanaman terserang hama kutu putih dan sebagian daun tanaman ujungnya mengering, solusi yang diberikan oleh PPL Wilbin adalah dengan pengendalian menggunakan insektisida ramah lingkungan agar  serangan tidak semakin luas.

Saat kunjungan yang dilakukan pada petani tersebut, pembinaan difokuskan tentang bagaimana cara mengakomodasi permasalahan teknis dan mencari solusinya sedangkan PPL wilbin dan petani saling bertukar informasi terkait pengalaman petani serta ilmu yang dimiliki oleh PPL Wilbin sehingga bisa saling mengisi untuk keberlanjutan usaha tani berikutnya. Diharapkan kedepannya kegiatan dilapangan bisa semakin kreatif dan inovatif mengingat kondisi cuaca yang tidak menentu