(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

Strategi Mencegah Perkembangan Penggerek Buah Kakao conopomorpha cramerella

Admin distan | 03 Februari 2020 | 1483 kali

Strategi Mencegah Perkembangan Penggerek Buah Kakao conopomorpha cramerella

 

Oleh : Wahyu Widiatmika/BPP Busungbiu

 

Untuk mencapai hasil pengendalian yang efektif maka pengendalian hama Penggerek Buah Kakao (PBK) harus dilakukan secara serentak khususnya pada triwulan pertama Januari, Pebruari dan Maret dengan maksud mengurangi sumber serangan sebelum puncak pembuahan. Beberapa teknik pengendalian yang bisa dilakukan untuk menahan laju serangan hama PBK adalah sbb. :

1. Sarungisasi. Dilaksanakan pada 2-3 bulan pertama atau satu semester awal tergantung pada tingkat serangan atau populasi hama di kebun. Bila Sarungisasi tidak diterapkan maka kegiatan ini diganti dengan panen mingguan.
Buah yang di sarungi yaitu buah muda berukuran 8- 19 cm dengan plastik berukuran 25 cm dengan lebar 15 cm. Pemasangan plastik pada buah muda dibantu dengan stik yang terbuat dari paralon 1,5 dim atau bambu dan kait pendorong karet. Perlu diingat bahwa sarungisasi adalah tindakan pencegahan dan tidak membunuh hama PBK.

2. Trapping (umpan) buah digunakan sebagai upaya memancing hama PBK kemudian dimusnahkan. Jumlah buah yang diumpankan tergantung populasi hama, misalnya 30:1,20:1, atau 10:1, pemetikan atau rampasan buah umpan dapat dilakukan setelah buah berumur 1-3 bulan pasca sarungisasi atau sebelum buah masak.

3. Pengendalian dengan rampasan atau pemetikan buah terserang hama PBK, akan efektif bila dilakukan secara serentak pada saat tingkat serangan masih rendah atau pada saat buah di lapang sedikit yaitu bulan Desember, Januari dan Pebruari.

4. Pemangkasan. Dilakukan untuk mengatur agar buah tingginya kurang dari 3 meter sehingga memudahkan sarungisasi, untuk mengatur sirkulasi udara dan sinar matahari masuk kebun sehingga tidak disukai oleh PBK.

5. Pemupukan. Dilakukan untuk meningkatkan produksi dan ketahanan buah kakao dari serangan PBK.

6. Sanitasi Kebun yaitu pembersihan kebun dari serasah daun yang gugur kemudian dibakar. Asap dari pembakaran dapat membuat kondisi yang tidak disukai oleh hama PBK.

7. Peningkatan populasi pengendali alami seperti semut hitam dan semut merah yang merupakan musuh alami potensial untuk mengusir hama bila populasinya cukup tinggi.

8. Melakukan Konversi Tanaman Kakao yang tahan terhadap serangan hama PBK, melalui teknik sambung samping. Umumnya jenis Trinitio tahan dan juga buah yang permukaan kulit licin/tidak beralur kurang disukai oleh hama untuk meletakkan telur.

Demikian uraian singkat tentang cara mengendalikan perkembangan PBK. Mudah-mudahan bermanfaat bagi petani kakao dalam upaya pengendalian PBK.