Oleh : Ir. I Gusti Ayu Maya Kurnia, M.Si
PP.Madya pada Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng
Sawi (Brassica juncea) adalah salah satu sayuran hijau yang mudah tumbuh. Sayuran sawi ini merupakan satu jenis sayur yang banyak diolah menjadi makanan lezat. Rasa sawi sangat segar dengan tekstur renyah dan halus. Sawi hijau memiliki kandungan air dan serat yang tinggi. Sayuran ini juga diperkaya berbagai vitamin dan mineral yang baik untuk tubuh. Nilai jual sawi sangat ekonomis. Hingga saat ini permintaan akan sawi semakin hari semakin meningkat. Budidaya sawi sangat mudah dilakukan pada lahan sempit maupun luas. Model wick dinilai sebagai model yang paling cocok untuk penanaman sawi hijau. Sawi hijau diketahui memiliki kandungan antioksidan yang kaya. Zat tersebut dapat meningkatkan imunitas tubuh. Penghematan lahan dengan harapan hasil melimpah dapat diupayakan melalui cara menanam hidroponik.
Pada tahap pertama penanaman sawi hijau hampir sama seperti cara menanam sawi putih, hal yang harus dilakukan adalah mempersiapkan berbagai alat dan bahan perlengkapan hidroponik. Berikut adalah alat dan bahan yang diperlukan pada penanaman hidroponik sawi hijau; (1).Botol bekas air mineral adalah salah satu alat daur ulang yang bisa dengan mudah didapatkan. Mulai dari kemasan botol enam ratus mililiter hingga seribu lima ratus mililiter. Bagian botol yang masih utuh dibuka label kemasannya dan dibersihkan. Botol yang telah bersih kemudian dipotong, sehingga didapatkan bagian bawah dan bagian atas botol dengan lubang yang besar. Botol bekas air mineral ini akan dimanfaatkan sebagai tempat penampung nutrisi dan wadah media tanam. Bagian atas digunakan sebagai tempat menanam. Bagian bertutup dilubangi dan dibalik. Bagian botol atas dapat diganti dengan netpot. Banyak wadah plastik bekas yang dapat dimanfaatkan sebagai alternatif untuk wadah nutrisi sawi hijau diantaranya ember dan lain – lain. Pemakaian barang – barang bekas adalah partisipasi terhadap pengurangan sampah plastik yang sulit terurai dengan melakukan daur ulang. (2).Pisau, Gunting, dan Cutter adalah alat bantu untuk memotong dan mengiris berbagai peralatan dan bahan yang akan digunakan. Berbagai ukuran dan alat pemotong dapat digunakan untuk mempermudah proses penanaman sawi hijau. (3).Sumbu digunakan sebagai perantara penyerapan nutrisi ke tanaman. Akar tanaman tidak dapat terendam di dalam nutrisi hidroponik. Hal tersebut membuat tanaman membutuhkan sumbu. Sumbu dapat dibeli di toko pertanian dengan mudah. Alternatif alat lain dapat menggunakan kain yang dipotong. Jenis kain yang digunakan pada umumnya yaitu kain flanel. (4).Larutan nutrisi hidroponik, memiliki peran seperti pupuk cair. Larutan tersebut dibuat dengan mencampurkan satu liter air ke dalam 50 mililiter nutrisi. Banyak jenis nutrisi yang dapat digunakan diantaranya AB- Mix. Nutrisi-nutrisi tersebut akan dengan mudah ditemukan di banyak toko pertanian. (5).Pipa atau styrofoam adalah alat yang bisa digunakan untuk penyangga botol bagian atas atau net pot. Penyokong sangat dibutuhkan untuk menahan agar media dan tanaman tidak menyentuh botol bagian bawah yang berupa nutrisi secara langsung. (6).Abu sekam, adalah salah satu media tanam yang sudah sangat dikenal dan akan dengan mudah didapatkan di toko pertanian. Media tanam abu sekam memiliki kemampuan untuk mejaga kelembaban. Media tanam ini akan menjadi media penanaman utama untuk penanaman sawi hijau secara hidroponik.
Hal pertama yang harus dilakukan adalah memastikan ketersediaan seluruh bahan dan alat yang akan digunakan. Sumbu yang telah dipotong dengan ukuran yang sesuai dimasukan ke botol bertutup yang telah dilubangi. Panjang sumbu harus dapat menjembatani antara nutrisi dan media tanam. Sumbu yang telah terpasang kemudian diberi media abu sekam secukupnya. Bibit sawi hijau akan ditanam di media tersebut nantinya. Bagian botol bawah diisi dengan nutrisi yang telah siap pakai. Bagian atas kemudian dimasukkan ke dalam botol bagian bawah dibatasi dengan penyangga. Bagian atas botol tidak boleh menyentuh larutan nutrisi. Hanya sumbu yang akan menjadi media perantara yang akan menyentuh nutrisi. Benih harus disemai terlebih dahulu hingga menjadi bibit. Penyemaian dapat dilakukan pada media rock wall maupun tanah. Jika meggunakan rock wall, hal yang harus dilakukan hanya melubanginya dengan kedalaman kurang lebih 3 cm dan jarak antar lubang 1 cm.
Jika menggunakan tanah, tanah harus dicampurkan dengan kompos (perbandingan 2:1). Perkecambahan akan memakan waktu 3- 4 hari. Penyemaian harus dilakukan di tempat yang memiliki naungan. Bibit yang siap dipindahkan sudah memiliki 2 hingga 3 daun. Bibit yang siap dipindahkan dapat langsung dimasukan ke dalam media abu sekam. Pemindahan harus dilakukan dengan menyertakan sedikit media lama. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari stress pada tumbuhan sawi hijau karena melakukan proses adaptasi di media baru. Tanaman sawi yang mengalami perpindahan lokasi harus dilakukan secara perlahan dan penuh kehati- hatian agar akar sawi tidak terputus. Cara penanaman sawi hijau pada metode penanaman hidroponik sangat mudah untuk dilakukan dibandingkan cara menanam sawi hijau konvensional. (a).Larutan nutrisi yang berada di dalam botol bagian bawah harus selalu terisi sehingga sawi hijau tidak pernah mengalami kehabisan nutrisi. (b).Penyiraman pada tanaman sawi hijau dapat dilakukan sekali sehari dengan menggunakan sprayer. (c). Upaya perlindungan dengan menggunakan beraneka macam pestisida bisa saja dilakukan. (d).Pestisida organik maupun kimia dapat ditemukan dan dibeli dengan mudah. (e).Jenis pestisisda yang digunakan dapat berupa insektisisda (serangga), fungisida (jamur), dan lain-lain sesuai dengan kebutuhan, hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan pestisida adalah takaran atau dosis dan resiko.
Masa panen sawi hijau dengan metode hidroponik dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan dengan masa panen dengan metode konvensional di ladang. Pemanenan dapat memakan waktu kurang lebih tiga bulan setelah hari tanam. Cara memanen sangat sederhana, tanaman sawi dapat dengan mudah dicabut dari abu sekam. Pemilihan cara menanam dengan hidroponik banyak dilakukan karena memberikan keuntungan yang berlipat-lipat. https://ilmubudidaya.com/cara-menanam-sawi-hijau-hidroponik