(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

Perbedaan Mendasar Kopi Arabika dan Kopi Robusta

Admin distan | 28 Januari 2019 | 30711 kali

Oleh : Ir. IGusti Ayu Maya Kurnia, M.Si/PP Madya pada Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng

Perbedaan antara arabika dan robusta bisa dilihat dari beberapa hal: (1)Arabika lebih populer dahulu dari robusta; (2)Coffea arabica dan Coffea canephora; (3)Penanaman robusta lebih mudah; (4)Robusta lebih tahan hama; (5)Ukuran biji kopi arabika lebih besar; (6)Aroma dan cita rasa arabika lebih kaya; (7)Kandungan kafein robusta dua kali lebih banyak; (8)Robusta lebih cocok dipadukan dengan susu; (9)Harga robusta lebih murah. Kebanyakan orang bilang, robusta itu lebih pahit daripada arabika yang cenderung lebih asam. Salah satu dari sekian banyak perbedaan di antara keduanya. Baik arabika maupun robusta, keduanya termasuk dalam tanaman bersuku Rubiaceae dengan marga Coffea. Berdasarkan jenis atau spesiesnya, kopi arabika memiliki nama ilmiah Coffea arabica, sedangkan robusta bernama Coffea canephora.

Kenapa Coffea canephora bisa disebut dengan robusta. Istilah tersebut kiranya telah melekat dan biasa digunakan oleh orang-orang untuk pembudidayaan dengan tujuan komersil. Sebenarnya, pengertian kopi robusta adalah salah satu varietas asli Coffea canephora, yaitu Coffea canephora var. Robusta. Namun, karena orang-orang lebih sering dan biasa menyebut robusta, maka nama ini yang digunakan untuk menyebut spesies tersebut. Sedangkan tanaman Coffea arabica dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 1.000-2.000 meter dari permukaan laut. Tanaman ini sebenarnya masih bisa tumbuh pada dataran rendah. Namun, pertumbuhannya tidak akan optimal, sehingga hasil panennya akan buruk. Tanaman arabika membutuhkan curah hujan 1.500-2.500 mm per tahun. Rata-rata suhu udara yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang tanaman ini berada pada kisaran 15-25 °C. Sementara tanaman Coffea canephora dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 0-900. Ketinggian tanah yang paling ideal adalah 400-800 meter dari permukaan laut. Suhu rata-rata yang dibutuhkan untuk tumbuh kembangnya adalah sekitar 24-30 °C dengan curah hujan 1.500-3.000 mm per tahun. Tanaman pasti tidak luput dari serangan hama dan penyakit. Wabah yang menyerang akan berpengaruh terhadap kopi yang dihasilkan. Tanaman kopi arabika memiliki ketahanan yang lemah, sedangkan tanaman kopi robusta memiliki keunggulan lebih tahan dari serangan hama dan penyakit. Selain itu, tanaman robusta lebih mudah dalam segi perawatan dan pemanenannya. Buah arabika mudah rontok dari tangkainya saat matang sehingga perlu pemanenan yang hati-hati sebelum buahnya rontok. Sementara robusta, buah yang telah matang tetap menempel kuat di tangkainya, tidak rontok seperti arabika. Salah satu perbedaan biji kopi arabika dan robusta bisa dilihat dari segi ukuran dan bentuknya. Biji kopi arabika lebih besar dibanding robusta. Bentuk biji robusta cenderung membulat, sementara biji arabika berbentuk lonjong. Jenis kopi arabika adalah lebih diminati karena aroma dan cita rasanya yang unik. Ciri khas kopi arabika adalah rasanya yang asam dan warna seduhan yang tidak terlalu pekat. Oleh karena keunikan inilah maka jenis ini lebih sering dikembangkan sehingga muncul beberapa varietas baru darinya. Varietas-varietas baru hasil pembudidayaan arabika memiliki rasa yang berbeda-beda di setiap daerah. Ada banyak faktor yang mempengaruhi keberagaman rasa ini. Faktor yang paling menentukan adalah keadaan cuaca, tanah, iklim, serta hasil kawin silangnya. Sementara kopi robusta cenderung memiliki rasa yang menyerupai kacang-kacangan, kasar, dan lebih pahit dibandingkan dengan arabika. Jenis ini kurang populer untuk dikembangkan layaknya arabika. Paling hanya diambil daya tahan tanamannya dengan cara disilangkan dengan arabika sehingga menghasilkan varietas hibrida. Oleh karena rasa kopinya yang begitu kuat dan pahit, sangat cocok dijadikan minuman yang bercampur dengan susu. Selain itu, robusta juga merupakan bahan baku yang sering digunakan untuk produksi kopi instan. Rasa pahit yang dihasilkan oleh kopi robusta adalah tanda adanya kandungan kafein yang banyak di dalamnya. Kandungan kafein robusta kira-kira dua kali lebih banyak daripada arabika. Oleh karenanya, pada kopi arabika, tidak akan ditemukan rasa pahit atau getir yang berlebihan layaknya robusta.

Karena rasanya yang pahit, kopi robusta lebih cocok untuk dicampur dengan susu. Contoh minuman yang lebih cocok menggunakan kopi robusta antara lain latte, cappuccino, mochacino, vietnam drip, dan olahan kopi susu lainnya. Sementara kopi arabika lebih sering dinikmati secara single origin. Hal ini disebabkan oleh keberagaman varietas arabika dengan karakter rasa yang berbeda-beda di setiap daerah. Dua jenis kopi komersil ini memang populer di dunia. Namun jika dibandingkan, arabika masih lebih tenar dan digandrungi daripada robusta. Kira-kira, 70% produksi kopi dunia didominasi oleh jenis arabika. Sementara robusta hanya sekitar 28% saja. Sisanya adalah produksi jenis kopi lainnya seperti liberika, excelsa, dan lain-lain. Beberapa negara penghasil kopi terbesar yang mayoritas produksinya arabika adalah Brazil, Kolombia, dan Ethiopia. Sedangkan negara penghasil robusta terbesar dan terbaik adalah Vietnam dan Indonesia. Robusta memiliki harga yang lebih murah dari arabika. Hal ini disebabkan karena kepopuleran robusta kalah dibandingkan dengan arabika yang memiliki aneka ragam varietas. Selain itu, perawatan dan pembudidayaan robusta juga lebih mudah dibanding arabika.


https://www.sasamecoffee.com/.../perbedaan-kopi-arabika-kopi-robusta