DESKRIPSI SINGKAT
Wereng coklat (Nilaparvata lugens) merupakan hama padi yang paling berbahaya dan merugikan, khususnya di Indonesia. Serangga kecil ini menghisap cairan tanaman padi dan sekaligus juga menyebarkan virus (reovirus) yang menyebabkan tanaman padi terinfeksi penyakit tungro.
Saat ini tanaman padi di Indonesia sudah rentan (lemah) terhadap serangan wereng coklat, terbukti beberapa tahun yang lalu khususnya di daerah Jawa Timur, petani diresahkan akibat mewabahnya hama wereng ini. Varietas tahan wereng yang ada saat ini pun belum dapat mengatasi hal tersebut, adapun varietas tersebut seperti Ciherang, IR64, Memberamo, Situbagendit, Inpari dll.
Hampir semua varietas tanaman padi di Indonesia hanya mampu tahan pada wereng coklat biotipe 1,2 dan 3. sedangkan mulai tahun 2010 di daerah Jawa Timur (Jember, Banyuwangi, Situbondo, dan Sidoarjo) wereng coklat telah berkembang ke biotipe 4.
Biotipe adalah sekelompok hama yang memiliki kemampuan beradaptasi dan berkembang terhadap tanaman inang. Munculnya biotipe hama baru karena patahnya gen varietas tanaman yang awalnya tahan menjadi rentan (lemah). Adapun penyebab utama hal tersebut dikarenakan pola penanaman yang terus menerus dengan menggunakan varietas yang sama.
CIRI - CIRI SERANGAN
Wereng coklat mulai menyerang tanaman padi pada umur 15 hst dan gejala serangan akan nampak pada umur tanaman 20-40 hst. tidak hanya menghisap cairan batang tanaman padi, hama wereng coklat juga menularkan virus pada tanaman, sehingga tanaman terjangkit penyakit virus kerdil rumput dan virus kerdil hampa. hingga saat ini kedua virus ini belum dapat di obati.
Serangan Virus Kerdil Hampa dicirikan dengan bengkoknya daun sehingga pertumbuhan tanaman nampak tidak normal, daun berwarna hijau gelap dan tinggi tanaman kerdil. jika tanaman telah diserang mulai awal pertumbuhan (15Hst) mengakibatkan banyaknya malai hampa saat dewasa.
Serangan Virus Kerdil Rumput dicirikan banyaknya anakan yang muncul, sedangkan daun berwarna kekuningan, lebar daun sempit (menyerupai rumput) serangan diawal pertumbuhan mengakibatkan tanaman seperti terbakar saat umur 40-45 Hst.
Kemungkinan sebesar 80% gagal panen jika tanaman mulai terserang sejak umur 10 – 15 Hst.
Serangan hama wereng ini sering menyerang pada tanaman padi sawah, jarang terjadi pada padi gogo. Dengan kondisi lahan yang lembab, selalu tergenang air, lahan ternaungi, penggunaan pupuk N yang tinggi memicu perkembangan hama wereng semakin tinggi.
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
Terdapat beberapa metode untuk mencegah serangan hama wereng coklat, antara lain:
1. Menggunakan varietas tahan
Penggunaan Varietas IR74 dapat menurunkan populasi wereng coklat biotipe 4 sebesar 52%, sedangkan varietas Ciherang menurunkan sebesar 19,1% [5]
Dianjurkan pula menggunaan varietas baru seperti Inpari 18, Inpari 19, Inpari 31 dan Inpari 33, semua varietas Inpari tersebut tahan terhadap wereng coklat biotipe 1, 2, dan 3.
2. Penggiliran Varietas Antar Musim
Pergiliran varietas pada daerah wereng coklat biotipe 3 dilakukan dengan menanam varietas yang mempunyai gen tahan Bph1+ (IR64) dan Bph3 (Inpari 13) pada musim hujan. Pada musim kemarau ditanam varietas dengan gen tahan Bph1 (Ciherang) dan bph2 (Inpari 31/33).[6]
3. Penggunaan Pestisida
Penggunaan pestisida sistemik dengan bahan aktif imidakloprid (Contoh Merk Confidor 5WP), dosis 0.5Kg/Ha dapat mengurangi populasi hama wereng sebesar 20,1 – 52,4%
Penggunaan pestisida kontak lambung dengan bahan aktif BPMC (Contoh Merk Sidabas 500 EC), dosis 1,5 L/Ha dapat mengurangi populasi hama wereng coklat sebesar 9,2 – 26,4%.
https://www.kpj.or.id/tutorial/pengendalian-hama-wereng-coklat-pada-tanaman-padi-sawah/
(GEDE ARYA SAMAJ - BPP BULELENG)