Penyakit blas disebabkan oleh jamur Pyricularia grisea. Jamur P. grisea dapat menginfeksi pada semua fase pertumbuhan tanaman padi mulai dari persemaian sampai menjelang panen. Pada fase bibit dan pertumbuhan vegetatif tanaman padi, P. grisea menginfeksi bagian daun dan menimbulkan gejala penyakit yang berupa bercak coklat berbentuk belah ketupat yang disebut blas daun. Pada fase pertumbuhan generatif tanaman padi, gejala penyakit blas berkembang pada tangkai/leher malai disebut blas leher.
Perkembangan parah penyakit blas leher infeksinya dapat mencapai bagian gabah dan patogennya dapat terbawa gabah sebagai patogen tular benih (seed borne). Pada lingkungan yang kondusif, blas daun berkembang pesat dan kadang-kadang dapat menyebabkan kematian tanaman. Penyakit blas leher dapat menurunkan hasil secara nyata karena menyebabkan leher malai mengalami busuk atau patah sehingga proses pengisian malai terganggu dan banyak terbentuk bulir padi hampa. Gangguan penyakit blas leher di daerah endemis sering menyebabkan tanaman padi menjadi puso.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan penyakit blas yaitu tanah, pengairan, kelembaban, suhu, pupuk dan ketahanan varietas. Faktor-faktor tersebut merupakan komponen epidemi penyakit yang dapat dikelola untuk tujuan pengendalian penyakit blas. Upaya untuk mengendalikan penyakit blas melalui pengelolaan komponen epidemi secara terpadu mempunyai peluang keberhasilan tinggi.
Seperti halnya di Subak Yeh Jero Kelurahan Sukasada di lahan sawah milik petani I Nyoman Gunawan dengan luas 45 are mengalami gejala penyakit blas. Adapun hal yang dapat dilakukan dalam upaya mengatasi penyebaran penyakit yaitu dengan menggunakan arlternatif yang dapat dibuat secara sederhana dari bahan-bahan yang sederhana yaitu dengan menebarkan abu dapur dan garam pada tanaman padi pada waktu pagi hari. Abu dapur mengandung CO2 yang mampu mengikat penyebaran cendawan sehingga menghambat penularan penyakit.
Keberhasilan pengendalian penyakit blas dipengaruhi oleh kemampuan pengaturan lingkungan, terutama iklim mikro tanaman, keseimbangan penyerapan unsur hara dan tingkat kesuburan tanah.
oleh :
(Padmaswari_BPP Sukasada)