Musim panen seperti sekarang banyak subak yang yang menghasilkan beras untuk petani sawah dilahan garapannya masing - masing . Tidak sedikit pula banyak petani yang ingin mempercepat panen dengan adaptasi teknologi yang masuk pada jaman milineal seperti ini.
Subak Babakan Kerobokan salah satu contoh penerapan teknologi pertanian menggunakan combine harvester ( mesin panen padi ). Alsintan seperti ini sangat diapresiasi oleh petani , Karena sangat membantu dan mempercepat panen padi yang dilakukan.
Penggunaan mesin panen ini mampu mengurangi biaya panen dan waktu panen dipercepat sehingga kualitas gabah dapat terjaga. Pada saat penggunaan mesin combine untuk memanen padi diperoleh lama pemanenan rata-rata 12 jam/ha, sebenarnya kapasitas kerja mesin ini adalah 7-9 jam per hektar, tetapi karena luasan lahan yang sempit sehingga banyak kehilangan waktu panen saat di sudut petakan dan kondisi lahan pasang surut yang kadang ada bagian lahan yang dalam lumpurnya sehingga menyulitkan operasional combine harvester.
Mesin ini hanya dioperasikan oleh tiga orang dan mampu mengirit biaya panen padi ,Jika dibandingkan dengan panen padi secara manual dengan kebutuhan tenaga kerja sebanyak rata-rata 30 orang.
Suatu teknologi atau ide baru akan diterima oleh petani jika :
1. memberi keuntungan ekonomi bila teknologi tersebut diterapkan (profitability);
2. teknologi tersebut sesuai dengan lingkungan budaya setempat
3. kesesuai dengan lingkungan fisik (physical compatibility);
4. teknologi tersebut memiliki kemudahan jika diterapkan;
5. penghematan tenaga kerja dan waktu dan
6. tidak memerlukan biaya yang besar jika teknologi tersebut diterapkan.
Aplikasi teknologi seperti ini mampu nantinya memotivasi para petani untuk menerima semua teknologi yang masuk untuk kemajuan pertanian, mendukung produktivitas yang di hasilkan oleh teknologi itu sendiri dan kesejahtraan bagi para petani.
Oleh :
Iwan Darmawan_BPP Sawan