(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

Pemupukan Susulan 1 Demplot Cabai Rawit di BPP Kubutambahan

Admin distan | 24 Februari 2020 | 9621 kali

Hampir pada setiap budidaya tanaman selalu ada pemberian pupuk. Peranan pupuk sendiri sangatlah vital. Pupuk bisa diibaratkan bagai makanan bagi manusia. Pada pupuk terkandung berbagai unsur hara baik makro maupun mikro yang merupakan asupan nutrisi bagi tanaman untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangannya.

Kita mengenal dua fase pemupukan pada tanaman yaitu pupuk dasar dan pupuk susulan. Pupuk dasar biasa diberikan pada saat awal pengolahan dan persiapan lahan. Sedangkan pupuk susulan diberikan setelah tanaman ditanam di lahan tersebut yang tujuannya untuk senantiasa mensuplai kebutuhan nutrisi selama tanaman tumbuh dan berkembang.
Banyak sekali petani pemula yang masih belum paham mengenai cara memberikan pupuk susulan dimana pupuk susulan ini kebanyakan adalah pupuk anorganik seperti ZA, SP, KCL, PHONSKA, MUTIARA, KNO dll yang mana notabenenya akan berdampak buruk apabila diberikan secara berlebihan.

Jadi harus pas sesuai kebutuhan tanaman. Cara memberikan pupuk susulan yang benar sehigga petani pemuda pun bisa lekas paham dan tidak sembarangan dalam memberikan pupuk. Fase pemberian pupuk susulan terbagi menjadi 3 fase yaitu fase vegetatif (pertumbuhan awal), generatif (pembungaan dan pembuahan) serta fase pembesaran atau pematangan buah.

1. Pupuk Susulan Pada Fase Pertumbuhan Awal (Vegetatif). pemupukan susulan yang diberikan pertama kali adalah pada fase pertumbuhan alias vegetatif. Sebelumnya perlu dipahami terlebih dahulu bahwasanya pada fase pertumbuahan awal ini sistem imun tanaman belum
terbentuk sempurna. Selain itu kadar fitohormon tanaman seperti auksin masihlah sangat tinggi sehingga laju pertumbuahnnya akan sangat pesat. Pada fase awal ini sebenarnya unsur yang paling dibutuhkan tanaman adalah Nitrogen.

Akan tetapi anda harus ingat bahwa sistem imun tanaman yang masih lemah membuatnya rentan terhadap serangan penyakit, padahal Nitrogen ini selain menyuburkan tanaman juga akan menyuburkan jamur serta bakteri patogen (jahat).
Oleh karena itu kita harus memberikan asupan unsur hara yang seimbang dansesuai porsi. Jadi gunakanlah pupuk NPK sperti Phonska atau Mutiara setelah 1 minggu tanam. Anda juga bisa mencampur antara ZA + SP-36 + KCL dengan perbandingan 1 : 1 : 1 (sama). Dosis yang dipakai adalah melarutkan 1 gelas (300cc) butiran NPK/campuran dengan 25-30L air. Kocorkan pada tanaman sebanyak 50 cc per tanaman. Interval pemberiannya adalah 7-10 hari sekali dan sebaiknya dilakuakan setelah pengairan.


Jangan lupa untuk memperhatikan unsur mikro tanaman dengan pemberian secara kocor maupun semprot menggunakan pupuk cair yang banyak dijual di toko pertanian. Pemupukan ini dilakukan hingga tanaman memasuki vase generatif (berbunga) nanti.

 

(Arimbawa/BPP Kubutambahan)