Pasca panen kopi sekaligus awal proses penyerbukan bunga kopi Robusta

Di Br. Dinas Beteng, Desa Pucaksari, Kecamatan Busungbiu sebagian petani sudah melakukan pemanenan buah kopinya, dengan kepunyaan luas garapan yang berbeda-beda seperti kebun milik Bapak Nyoman Bakti yang mempunyai kebun dengan luas garapan 1 ha , memperoleh sekitar 50 kwntl kopi glondong merah, ( kondisi produksi tergantung umur kopi dan keadaan lingkungan setelah bunga tumbuh) , jika umur pohon kopi mumpuni dan pemupukan se'imbang maka 1 ha bisa maksimal menghasilkan 50-68 kwntl/ha kopi gelondong merah.

Bulan Agustus sudah memasuki pertengahan bulan , sebagian sudah melakukan "panen raya" sehingga Bunga kopi sudah mulai muncul kembali dimana sudah sangat perlu untuk pemupukan dan pemangkasan yang berfungsi sebagai perencanaan petani menyeleksi cabang ranting yang akan di pertahankan menjadi bakal buah, dan yang mana harus di potong untuk membuang cabang yg kurang produktif.

Umumnya untuk pemangkasan cabang yang dipertahankan adalah cabang produktif dimana mengajak 6-10 buku yg produktif mengajak bakal buah, sedangkan yang di buang adalah cabang "balik" , "anakan", ataupun cabang yg kurang mumpuni untuk mengajak bakal buah.

Dengan sudah tumbuhnya bunga di pertengahan bulan setelah panen, maka petani berharap "hujan tidak terlebih dahulu turun" karena secara biologi bunga memerlukan penyerbukan yang cukup lama hingga menjadi bakal buah kopi yang sudah mulai terlihat.

 Sumber foto : kebun Bpk Nyoman Bakti.

(Hariscca_BPP Busungbiu)