(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

HAMA PADI GOGO

Admin distan | 23 Januari 2020 | 2723 kali

 

Oleh Ir. IGusti Ayu Maya Kurnia, MSi

PP Madya

Koordinator Petugas Pertanian di Kecamatan Sukasada

 

Terdapat 25 spesies Oryza yang dikenal adalah O. sativa dengan dua subspecies yaitu Indica (padi bulu) yang ditanam di Indonesia dan Sinica/japonica (padi cere). Padi dibedakan dalam dua tipe yaitu padi kering (gogo) yang ditanam di dataran tinggi dan padi sawah di dataran rendah yang memerlukan penggenangan. Varietas padi gogo lokal yang berasal dari Kalimantan yang masih diminati oleh petani karena daya adaptifnya yang baik antara lain : varietas Buyung, Cantik, Katumping, Sabai dan Sasak Jalan. Demikian pula di Sumatera varietas lokal seperti Arias, Simaritik, Napa, Jangkong, Klemas, Gando, Seratus Malam. Varietas-varietas lokal umumnya selain berumur panjang, potensi hasilnya rendah sekitar 2 ton GKG/ha. Namun kelebihannya varietas lokal mempunyai rasa enak yang sesuai dengan etnis daerah setempat. Selain itu varietas lokal toleran terhadap keadaan lahan yang marginal, tahan terhadap beberapa jenis hama dan penyakit, memerlukan masukan (pupuk dan pestisida) yang rendah, serta pemeliharaan mudah dan sederhana. Pengembangan padi gogo juga dilakukan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng. Hal ini didasari oleh banyaknya lahan kering yang ada di Kabupaten Buleleng khususnya di Kecamatan Gerokgak dan Kecamatan Banjar. Padi gogo ini adalah padi yang ditanam di lahan kering yang ditanam di awal musim hujan. Pengembangan padi gogo ini juga untuk menambah luas areal tanaman padi di Buleleng dengan memanfaatkan lahan yang kering. Tahun 2018 luas areal yang ditanami padi gogo sebesar 100 hektar di Desa Sanggalangit, Desa Patas, Desa Sumber Klampok dan Desa Tukad Sumaga. Padi Gogo yang ditanam enam bulan lalu (Nopember 2018) di Dusun Insakan, Desa Pedawa, Kecamatan Banjar, sudah dipanen oleh warga setempat pada ladang seluas 8,5 are. Hama pada tanaman padi gogo seperti (a).Hama lalat bibit (Atherigona oryzae) termasuk hama penting pada padi gogo. Larva dari lalat ini menimbulkan kerusakan pada tanaman muda. Larva menyerang anakan tanaman padi yang sedang tumbuh, sehingga anakan mati seperti terserang sundep. Anakan yang dapat bertahan daunnya cacat dan mudah sobek dan pada umumnya tanaman yang terserang hama ini dapat sembuh, tetapi akan terlambat masak sekitar 7 -- 10 hari. (b).Hama lundi (Phillophaga helleri) atau lebih dikenal dengan hama uret termasuk hama penting pada pertanaman padi gogo. Stadia yang merusak dari hama lundi adalah larvanya. Untuk hidupnya, hama ini membutuhkan kelembaban tanah yang tinggi. Disamping itu hama lundi menyukai tanaman yang berakar serabut. Pemakaian bahan organik juga dapat mendorong hama lundi, karena larva yang baru menetas akan makan bahan organik yang ada di dalam tanah. Tanaman padi yang terserang menjadi kerdil dan layu. Pengendalian hama lundi secara kultur teknis dapat dilakukan dengan penundaan pengolahan tanah sampai kumbang dewasa selesai bertelur, yaitu kira-kira terjadi setelah 3 minggu turun hujan. Dengan pengolahan tanah yang dalam, telur dan larva akan terangkat ke permukaan tanah sehingga dapat dirusak oleh sinar matahari atau musuh alaminya. Insektisida (menjadi pilihan akhir) yang efektif untuk hama lundi adalah Furadan atau Dharmafur 3G yang diberikan dekat alur tanaman pada saat tanam dengan dosis 10 kg/ha (c).Hama wereng coklat (Nilaparvata lugens), wereng padi berpunggung putih (Sogatella furcifera). Merusak dengan cara mengisap cairan batang padi. Saat ini hama wereng paling ditakuti oleh petani di Indonesia. Wereng ini dapat menularkan virus. Gejala: tanaman padi menjadi kuning dan mengering, sekelompok tnaman seperti terbakar, tanaman yang tidak mengering menjadi kerdil. Pengendalian: (1) bertanam padi serempak, menggunakan varitas tahan wereng seperti IR 36, IR 48, IR 64, Cimanuk, Progo dsb, membersihkan lingkungan, melepas musuh alami seperti laba-laba, kepinding dan kumbang lebah; (2) penerapan pola tanam, jangan menanam padi lebih dari 2 kali musim tanam pertahun; (3) pembajakan sisa-sisa panen dengan segera; (4) pemberian pupuk nitrogen secara bertahap. Pengendalian secara kimiawi (adalah merupakan piliham terakhir) dapat dilakukan dengan penyemportan insektisida Applaud 10 WP, Applaud 400 FW atau Applaud 100 EC dengan dosis sesuai petunjuk pada label. (d).Walang sangit (Leptocoriza acuta) menyerang buah padi yang masak susu dengan cara menghisap cairan di dalamannya. Menyerang buah padi yang masak susu dengan cara menghisap cairan di dalamannya, menyebabkan buah hampa atau berkualitas rendah seperti berkerut, berwarna coklat dan tidak enak; pada daun terdapat bercak bekas isapan dan buah padi berbintik-bintik hitam. Pengendalian: (1) bertanam serempak, peningkatan kebersihan, mengumpulkan dan memunahkan telur, melepas musuh alami seperti jangkrik; (2) menyemprotkan insektisida Bassa 50 EC, Dharmabas 500 EC, Dharmacin 50 WP, Kiltop 50 EC (e).Hama tikus (Rattus argentiventer) tanaman padi akan mengalami kerusakan parah apabila terserang oleh hama tikus dan menyebabkan penurunan produksi padi yang cukup besar. Menyerang batang muda (1-2 bulan) dan buah. Gejala: adanya tanaman padi yang roboh pada petak sawah dan pada serangan hebat ditengah petak tidak ada tanaman. Pengendalian: pergiliran tanaman, sanitasi, gropyokan, melepas musuh alami seperti ular dan burung hantu, penggunaan pestisida dengan tepat, intensif dan teratur, memberikan umpan beracun seperti seng fosfat yang dicampur dengan jagung atau beras.

https://www.kompasiana.com/bote/5d8896440d82307fe3367ca2/hama-dan-penyakit-pada-tanamana-padi-gogo