(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

CARA PERSEMAIAN CABE RAWIT.

Admin distan | 04 Mei 2020 | 27416 kali

Oleh : Rimayanti/BPP Sukasada

 

Adapun tujuan penyemaian benih adalah untuk mengurangi angka kematian akibat tanaman yang belum siap tanam dengan kondisi lapangan. Baik melindungi dari cuaca maupun gangguan lainnya.Tanaman yang membutuhkan tahap penyemaian biasanya tansman yang mempunyai siklus panen menengah hingga lama dan memiliki benih yang cukup kecil. Untuk tanaman yang siklus panen nya cepat seperti bayam dan kangkung, tidak perlu penyemaian karena tahap penyemaian menjadi kurang ekonomis. Sedangkan tanaman yang berbiji besar, sebaiknya ditanam secara ditugal. Tanaman yang berbiji besar relatif tahan terhadap kondisi cuwaca dan lingkungan karena mengandung zat yang berguna menopang awal pertumbuhan. Beberapa jenis hortikultura yang biasa disemaikan antara lain tomat, cabe, sawi, selada dan lain sebagainya.
Proses penyemaian memerlukan tempat dan perawatan yanh khusus  berbeda dengan kondisi di lapangan. Untuk itu diperlukan tempat persemaian yang terpisah dengan areal lapangan. Tempat persemaian bisa dibuat permanen ataupun sementara. Ada beberapa media persemaian diantaranya berupa tray, tercetak, polybag atau bedengan biasa. Berikut ini langkah - langkah mempersiapkan media persemaian.

Menyiapkan media tanam

Hal utama yang harus dipersiapkan adalah media tanam. Sebagai tempat benih/biji tumbuh media tanam ini harus subur dan terjamin dari segi nutrisi, kelembapan dan struktur yang baik. Media persemaian yang baik terdiri dari campuran tanah dan bahan-bahan organik yang mengandungan hara cukup tinggi. Selain itu ketersediaan air dalam media harus tercukupi atau tingkat kelembaban yang relatif lebih tinggi dari areal penanaman.

Tanah yang baik untuk media persemaian diambil dari bagian atas (top soil). Sebaiknya ambil tanah dengan kedalaman kurang lebih 5 cm. Tanah yang baik merupakan tanah yang ada dihutan, atau tanah yang terdapat di bawah pohon bambu. Tanah tersebut memiliki karakteristik yang sangat baik, terdiri dari beberapa campuran lempung dan pasir. Lempung benrmanfaat sebagai perekat media tanam sedangkan pasir bermanfaat untuk memberikan porositas yang baik.

Untuk memperbanyak kandungan hara bisa ditambahkan dengan pupuk organik. Bisa berupa pupuk kandang maupun pupuk kompos. Hal yang penting adalah haluskan dahulu pupuk tersebut dengan cara diayak. Struktur yang kasar kurang baik untuk pertumbuhan benih/biji yang baru tumbuh karena perakarannya masih terlalu lembut dan lunak.

Campurkan bagian tanah dan pupuk organik dengan rasio 1:1. Atau bisa disesuaikan dengan kondisi masing-masing. Cirinya, setelah dicampurkan ditambah air teksturnya bisa solid (bisa dikepal tidak ambrol) namun tidak becek.

 

Membuat media persemaian berbentuk tray/polybag/cetak

Campurkan tanah bagian atas dengan pupuk organik yang sudah di persiapkan (pupuk kompos atau pupuk kandang yang telah matang) komposisinya 1=1.Untuk persemaian tray, masukkan campuran media tanam tersebut kedalam tray, padatkan secukupnya agar media bisa mengencang dan mencengkrap tanaman. Tray sudah siap untuk media tanam.Untuk persemaian polybag, campurkan media tanam yang telah dibuat dengan arang sekam dengan komposisi 1=1. Ambil polybag dengan ukuran yang disesuaikan dengan ukuran bibit tanaman. Media persemaian polybag siap untuk ditanami.Untuk persemaian cetak, siram campuran media tanam yang telah dibuat tersebut dengan air secukupnya. Air berfungsi untuk menyolidkan campuran agar mudah dibentuk dan tidak ambrol. Kemudian gunakan cetakan untuk membentuk adonan menjadi bentuk kotak-kotak kecil. Lubangi bagian atas kotak-kotak tersebut sedalam 1-2 cm untuk memasukkan benih. Media persemaian siap ditanami.

Membuat media persemaian berbentuk bedengan

Campurkan tanah bagian atas (top soil) dengan pupuk organik dengan komposisi 1:1.Kemudian bentuk bedengan dan letakan campuran tadi diatas permukaan bedengan. Ketebalan campuran hendaknya 5-7 cm, ketebalan ini optimal untuk tanaman yang baru tumbuh.Siram bedengan dengan air secukupnya dan tebarkan benih di atas bedengan tersebut.Buat tiang penyangga atau bambu yang dilengkungkan, kemudian tutup bedengan dengan paranet.Penutup bedengan bisa dibuat permanen dengan paranet, atau dibuat dengan sistem tutup buka dengan plastik bening. Sistem tutup buka berguna pada musim hujan agar tanaman tidak terkena kucuran air hujan secara langsung. Benih yang cocok disemaikan di persemaian tipe bedengan adalah sayuran daun bersiklus pendek seperti sawi, caisim, pakchoi, dll.

Tanaman yang membutuhkan tahap penyemaian biasanya tansman yang mempunyai siklus panen menengah hingga lama dan memiliki benih yang cukup kecil. Untuk tanaman yang siklus panen nya cepat seperti bayam dan kangkung, tidak perlu penyemaian karena tahap penyemaian menjadi kurang ekonomis. Sedangkan tanaman yang berbiji besar, sebaiknya ditanam secara ditugal. Tanaman yang berbiji besar relatif tahan terhadap kondisi cuwaca dan lingkungan karena mengandung zat yang berguna menopang awal pertumbuhan. Beberapa jenis hortikultura yang biasa disemaikan antara lain tomat, cabe, sawi, selada dan lain sebagainya.

Proses penyemaian memerlukan tempat dan perawatan yanh khusus  berbeda dengan kondisi di lapangan. Untuk itu diperlukan tempat persemaian yang terpisah dengan areal lapangan. Tempat persemaian bisa dibuat permanen ataupun sementara. Ada beberapa media persemaian diantaranya berupa tray, tercetak, polybag atau bedengan biasa. Berikut ini langkah - langkah mempersiapkan media persemaian.

Menyiapkan media tanam

Hal utama yang harus dipersiapkan adalah media tanam. Sebagai tempat benih/biji tumbuh media tanam ini harus subur dan terjamin dari segi nutrisi, kelembapan dan struktur yang baik. Media persemaian yang baik terdiri dari campuran tanah dan bahan-bahan organik yang mengandungan hara cukup tinggi. Selain itu ketersediaan air dalam media harus tercukupi atau tingkat kelembaban yang relatif lebih tinggi dari areal penanaman.

Tanah yang baik untuk media persemaian diambil dari bagian atas (top soil). Sebaiknya ambil tanah dengan kedalaman kurang lebih 5 cm. Tanah yang baik merupakan tanah yang ada dihutan, atau tanah yang terdapat di bawah pohon bambu. Tanah tersebut memiliki karakteristik yang sangat baik, terdiri dari beberapa campuran lempung dan pasir. Lempung benrmanfaat sebagai perekat media tanam sedangkan pasir bermanfaat untuk memberikan porositas yang baik.

Untuk memperbanyak kandungan hara bisa ditambahkan dengan pupuk organik. Bisa berupa pupuk kandang maupun pupuk kompos. Hal yang penting adalah haluskan dahulu pupuk tersebut dengan cara diayak. Struktur yang kasar kurang baik untuk pertumbuhan benih/biji yang baru tumbuh karena perakarannya masih terlalu lembut dan lunak.

Campurkan bagian tanah dan pupuk organik dengan rasio 1:1. Atau bisa disesuaikan dengan kondisi masing-masing. Cirinya, setelah dicampurkan ditambah air teksturnya bisa solid (bisa dikepal tidak ambrol) namun tidak becek.

Membuat media persemaian berbentuk tray/polybag/cetak

Campurkan tanah bagian atas dengan pupuk organik yang sudah di persiapkan (pupuk kompos atau pupuk kandang yang telah matang) komposisinya 1=1.Untuk persemaian tray, masukkan campuran media tanam tersebut kedalam tray, padatkan secukupnya agar media bisa mengencang dan mencengkrap tanaman. Tray sudah siap untuk media tanam.Untuk persemaian polybag, campurkan media tanam yang telah dibuat dengan arang sekam dengan komposisi 1=1. Ambil polybag dengan ukuran yang disesuaikan dengan ukuran bibit tanaman. Media persemaian polybag siap untuk ditanami.Untuk persemaian cetak, siram campuran media tanam yang telah dibuat tersebut dengan air secukupnya. Air berfungsi untuk menyolidkan campuran agar mudah dibentuk dan tidak ambrol. Kemudian gunakan cetakan untuk membentuk adonan menjadi bentuk kotak-kotak kecil. Lubangi bagian atas kotak-kotak tersebut sedalam 1-2 cm untuk memasukkan benih. Media persemaian siap ditanami.

Membuat media persemaian berbentuk bedengan

Campurkan tanah bagian atas (top soil) dengan pupuk organik dengan komposisi 1:1.Kemudian bentuk bedengan dan letakan campuran tadi diatas permukaan bedengan. Ketebalan campuran hendaknya 5-7 cm, ketebalan ini optimal untuk tanaman yang baru tumbuh.Siram bedengan dengan air secukupnya dan tebarkan benih di atas bedengan tersebut.Buat tiang penyangga atau bambu yang dilengkungkan, kemudian tutup bedengan dengan paranet.Penutup bedengan bisa dibuat permanen dengan paranet, atau dibuat dengan sistem tutup buka dengan plastik bening. Sistem tutup buka berguna pada musim hujan agar tanaman tidak terkena kucuran air hujan secara langsung. Benih yang cocok disemaikan di persemaian tipe bedengan adalah sayuran daun bersiklus pendek seperti sawi, caisim, pakchoi, dll.
( Sumber: http://akhmadsofii.blogspot.com/2016/02/cara-persemaian-cabe-rawit-yang-benar.html?m=1)