Padi merupakan komoditas utama yang selalu dibudidayakan oleh petani Indonesia. Akan tetapi, kendala yang selalu dikeluhkan petani, yaitu kualitas pupuk yang kurang bagus. Padahal, masalah tersebut dapat diatasi dengan cara pemupukan padi yang berimbang.
Memupuk merupakan kegiatan utama dalam pertanian. Tentu usaha menyuburkan tanaman itu bertujuan menghasilkan panen melimpah. Namun, seringkali ditemukan petani yang mengeluhkan turunnya hasil panen, padahal sudah memupuk tanamannya.
Pemupukan berimbang adalah usaha menyuburkan dengan mencukupi unsur makro dan mikro yang dibutuhkan tanaman. Unsur makro adalah nutrisi yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah besar, yakni nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K). Sementara, unsur mikro sedikit dibutuhkan tanaman seperti besi (Fe) atau brom (Br).
Pemupukan berimbang juga merupakan penyediaan semua kebutuhan zat hara yang cukup sehingga tanaman mencapai hasil dan kualitas yang tinggi. Dengan begitu, pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan petani.
Jenis dan dosis pupuk yang ditambahkan harus sesuai dengan tingkat kesuburan tanah dan kebutuhan tanaman. Oleh karena itu, jenis dan dosis pupuk yang diaplikasikan tidak dapat disamaratakan tetapi harus sesuai dengan spesifikasi lokasi.
Setiap jenis tanah mempunyai kemampuan menyediakan unsur hara yang berbeda. Ini karena sifat-sifat tanah yang berbeda pula. Perbedaan ini antara lain pH tanah, kadar bahan organik, serta sifat dan jenis mineral (mineral tanah).
Setiap jenis atau varietas tanaman memerlukan jumlah dan hara yang berbeda. Banyaknya hara yang terangkut panen pun berbeda. Disamping itu, tiap lokasi atau unit usaha tani mempunyai sejarah pengelolaan yang berbeda, baik dari segi pengelolaan hara, tanah maupun airnya. Faktor-faktor seperti pencucian, run off sangat memengaruhi keseimbangan hara dalam tanah.
Sumber : PertanianKu.com.
Artikel Tanaman Pangan.