(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

BUDIDAYA TANAMAN SISTEM TOT

Admin distan | 28 Desember 2020 | 7249 kali

Budidaya tanaman dengan tanpa olah tanah(TOT) disinyalir memiliki kelebihan diantaranya menghemat tenaga, waktu dan biaya baik diterapkan sebagai program percepatan tanam, secara singkat dalam penerapannya adalah seperti uraian berikut :

Prinsip budidaya tanaman adalah media tempat tumbuh, air sebagai pelarut unsur hara dan penjaga kelembaban, sedangkan perlakuan yang diberikan terhadapnya dari proses awal sampai dengan tanaman berproduksi merupakan rangkaian kegiatan penunjang untuk peningkatan produktifitas tanaman yang dibudidayakan seperti menyiang, memupuk, memangkas, mengendalikan OPT dan lain sebagainya.

Berbagai tehnik budidaya tanaman telah diterapkan oleh pelaku utama dengan mengacu pada petunjuk tehnik budidaya, penerapan menganut tradisi setempat dan berbagai tehnik budidaya yang dimodifikasi dengan perkembangan tekhnologi maupun gabungan dengan lingkungan, pengalaman maupun motivasi dari hasil sharing antar pelaku utama disamping dengan petugas lapang dan juga dengan berbagai tekhnologi yang diterapkan antar pelaku utama.

Berbagai tehnik budidaya tanaman, terutama komoditi padi telah banyak diterapkan para pelaku utama atau kelompok tani diantarannya ; Budidaya Tanaman padi sistem Sri, Tandur Jajar biasa, tandur jajar legowo, tanam benih langsung, sebar benih langsung, salibu dan sistem budidaya tanaman padi tanpa olah tanah (TOT). Dalam artikel ini dipaparkan sistem budidaya tanaman padi dengan tanpa olah tanah (TOT), adapun langkah-langkah dalam penerapan budidaya padi sawah dengan sistemTOT sama saja dengan budidaya yang telah biasa dilakukan hanya saja media tanam berupa lahan sawah sebagai media budidaya tanaman padi tidak diolah sama sekali yaitu tidak dibajak, tidak di cacah juga tidak disisir dan lain sebagainya, namun permukaan lahan sawah sebagai media tanam di musnahkan gulmanya/rumput lapangannya dan juga rumpun padi bekas yang dipanen dari tanaman padi sebelumnya. Pemusnahan gulma dan rumpun padi dilakukan dengan cara menyemprotkan herbisida yang waktunya bersamaan dengan waktu semai agar gulma yang tumbuh menjadi mati dan menjadi lapuk dari pengaruh aplikasi herbisida tersebut yang berkisar sekitar 15-25 hari yang artinya sama waktunya dengan umur pesemaian sesuai dengan yang diinginkan yaitu biasanya dalam tanam pindah benih padi antara umur 16-25 hari setelah semai, demikian juga halnya perlakuan atas lahan sawah yang direncanakan ditanami padi dengan sistem Tanpa Olah Tanah (TOT).

Langkah-langkah persiapan tanam padi sitem TOT sebagai berikut :

- Menyusun rencana/jadwal
pelaksanaan dengan memperhatikan iklim/ musim atau hari baik menurut tradisi atau pedewasan.
- Siapkan lahan/lokasi apakah di lahan sawah, atau tegalan/ladang
- Siapkan bahan seperti herbisida, dan air pelarut/pengencer herbisida, benih berlabel
- Siapkan alat seperti : sprayer, Tugal diperlukan jika tanam benih langsung pada lahan lokasi budidaya untuk menugal rangkaian penentuan lubang tanam titik/jarak tanam.
- Tali sebagai alat bantu penentu alur baris tanaman agar rapi dan lurus.


Pelaksanaan budidaya tanaman Sistem TOT. Pada prinsipnya adalah penyiapan lahan usaha tani tanpa melakukan pengolahan tanah sebagai media tempat menanam, namun hanya dengan aplikasi herbisida di atas permukaan lahan agar rumput lapangan/gulma mati dan gulma tidak tumbuh minimal sampai tanaman yang dibudidayakan berumur 3-4 minggu agar kompetisi unsur hara tidak terjadi sehingga tanaman yang dibudidayakan pada awal pertumbuhannya tumbuh dengan leluasa tanpa ada gangguan gulma.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan usaha tani tanpa olah tanah (TOT)  :

1. Menentukan jenis : herbisida yaitu pilih jenis herbisida apakah untuk gulma/rumput lapangan yang berbatang lunak /berbatang keras.
2. Usahakan aplikasi pada sasaran / gulma sedang dalam pertumbuhan vegetatif aktif
3. Perhatikan dalam menentukan dosis herbi-sida agar berhasil dengan baik efektif dan ekonomis dengan mencermati petunjuk yang tertera pada label yang menyertai setiap kemasan herbisida.
4.Upayakan sasaran/gulma kena secara merata dan aplikasikan saat embun sudah jatuh, keadaan cuaca cerah atau tidak hujan minimal 2 jam sesudah aplikasi
5.Biarkan gulma mati secara perlahan mulai dari per  mukaan daun, batang bahkan akar gulma, sampai gulma lapuk dengan sendirinya yang artinya tidak perlu dirabas. Jika dirabas maka akan tumbuh tunas tunas baru setiap tubuh gulma akan muncul karena proses asimilasi dalam setiap gulma menjadi tidak sempurna.
6.Apabila gulma sdh mati/ lapuk sekitar 2-3 minggu usai aplikasi herbisida baru mulai proses budidaya tanaman yang dinginkan, dilakukan mulai dari menanam benih dan proses memelihara tanaman sebagai mana mestinya sampai tanaman yang dibudidayakan tiba saatnya dituai.
7. Agar diperhatikan Ikuti pro sedur dalam aplikasi hersida mulai dari mempersiapkan, pelaksanaan dan usai aplikai nya agar keselamatan Pekerja /aplikator terjamin, tidak terkontaminasi herbisida karenan  herbisida adalah racun yang dapat mempengaruhi kesehatan tubuh.


Demikian penulisan ini semoga ada manfaatnya.