(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

MENGENAL HAMA WALANG SANGIT PADA TANAMAN PADI

Admin distan | 20 Januari 2025 | 2990 kali

MENGENAL HAMA WALANG SANGIT PADA TANAMAN PADI

Oleh : Rafika Ardiani,S.P (POPT- Ahli Pertama BPP Kecamatan Gerokgak)

 

Walang sangit (Leptcorisa oratorius) adalah serangga pengganggu atau hama yang sering merusak tanaman budidaya. Hama ini dapat merusak pada hampir semua jenis tanaman. Namun dari sekian banyak jenis tanaman, yang paling disukai hama ini adalah tanaman padi. Walang sangit memiliki bau yang khas dan sangat menyengat, karena baunya ini maka disebut walang sangit. Hama walang sangit akan mengeluarkan aroma khasnya jika ia dalam bahaya, aroma menyengat tersebut merupakan bentuk pertahanan diri dari ancaman predator. Pada tanaman padi walang sangit merupakan hama utama yang berbahaya dan sangat merusak.



Walang sangit merupakan hama potensial yang menyerang tanaman padi saat buah memasuki matang susu. Hama ini merusak dengan cara menyerang bulir padi. Gejala serangan walang sangit tampak ada bintik-bintik hitam dan bulir jadi hampa, walang sangit menyerang tanaman padi dengan cara menghisap cairan tangkai bunga serta bulir padi pada fase pengisian bulir dan pemasakan bulir sehingga pengisian bulir padi tidak sempurna. Karena bulir yang hampa akan mempengaruhi kualitas gabah dan menyebabkan kehilangan hasil serta menurunkan produksi padi. Menurut Bajber et al. (2020), walang sangit menyerang pertanaman padi yang berbunga sampai padi menjelang panen, akibat serangan yang terjadi sebelum matang susu menyebabkan gabah hampa. Walang sangit merupakan salah satu hama potensial yang pada waktu-waktu tertentu menjadi hama penting yang dapat menyebabkan kehilangan hasil mencapai 50% ( Pratimi dan Soesilowati, 2011), Bahkan apabila serangan berat karena populasi walang sangit tinggi dapat menurunkan hasil sampai 100% (Kartohardjono et al, 2009). Diduga bahwa populasi 100.000 ekor per hektar dapat menurunkan hasil sampai 25% (As’ad et al., 2019).

Cara pengendalian walang sangit

Pengendalian Walang sangit dengan Melakukan Sanitasi Lingkungan

Sanitasi lingkungan dengan membersihkan areal pertanaman padi terbukti mampu menekan serangan hama walang sangit dan mencegah kerugian. Pembersihan areal tanaman padi dari gulma dan rerumputan sebaiknya dilakukan sejak sebelum penanaman hingga masa panen. Tanaman inang hama walang sangit sangat banyak, yaitu semua jenis rerumputan. Oleh karenanya, pembersihan gulma dilakukan sesering mungkin supaya tidak ada tanaman inang yang dapat dimanfaatkan walang sangit untuk bertahan hidup dan berkembang biak.

Pengendalian Walang sangit dengan Kultur Teknis

Salah satu cara pengendalian walang sangit secara kultur teknis adalah dengan menanam padi secara serempak dalam satu hamparan lahan yang luas. Selain itu pemupukan harus dilakukan secara merata supaya tanaman padi tumbuh seragam sehingga jumlah generasi perkembangan hama ini semakin sedikit. Perlu diingat bahwa hingga saat ini belum ada varietas padi yang tahan terhadap hama walang sangit. Untuk itu penanaman serempak sangat dianjurkan karena telah terbukti menekan jumlah populasi hama walang sangit. Selisih waktu tanam dalam satu hamparan lahan tidak boleh lebih dari 2,5 bulan. Semakin kecil selisih waktu tanam akan semakin baik,  sebab semakin serempak waktu tanam padi akan semakin sedikit populasi walang sangit pada hamparan tersebut.

Pengendalian Walang sangit Secara Biologi

Pengendalian biologi adalah pengendalian yang dilakukan dengan agens hayati, yaitu dengan memanfaatkan parasitoid dan jamur. Salah satu agens hayati yang dapat digunakan untuk menekan perkembangan walang sangit adalah  jamur Beauviria bassiana dan Metharizum sp. Jamur Beauviria bassiana ini menyerang walang sangit pada stadia nimpa dan dewasa. Jamur ini menyerang kulit serangga sehingga terinfeksi membentuk lapisan putih pada serangga hama dan mengakibatkan kematian. Walang sangit tertarik oleh senyawa (bebauan) yang dikandung tanaman Lycopodium sp dan Ceratophylum sp.

Pengendalian Walang sangit dengan Perangkap

Hama walang sangit sangat tertarik pada bau busuk atau bau bangkai. Hal ini bisa dimanfaatkan untuk mengendalikan walang sangit menggunakan perangkap kemudian memusnahkannya. Untuk membuat perangkap walang sangit bisa menggunakan bangkai kepiting, cuyu, keong mas, rajungan, ikan, kotoran ayam atau daging busuk. Caranya cukup mudah, yaitu hanya dengan meletakkan bangkai pada tonggak kayu ditepi sawah. Hama walang sangit akan tertarik untuk menghisap cairan bangkai tersebut, setelah terkumpul walang sangit bisa dimusnahkan. Supaya efektif, perangkap sebaiknya dipasang ketika tanaman padi memasuki fase berbunga sampai masak susu.

Pengendalian Walang sangit Secara Kimiawi

Pengendalian walang sangit secara kimiawi adalah pengendalian yang dilakukan dengan penyemprotan insektisida kimia. Pengendalian menggunakan insektisida kimia dapat dilakukan jika populasi hama walang sangit berada pada ambang kendali yaitu 6 ekor / m2. Penyemprotan insektisida sebaiknya dilakukan ketika hama walang sangit aktif, yaitu pada pagi hari dan sore hari. Penyemprotan dilakukan menjelang tanaman padi memasuki stadia berbunga dan setelah memasuki stadia masak susu. Banyak jenis insektisida yang dapat digunakan untuk mengendalikan walang sangit, misalnya insektisida yang berbahan aktif fipronil, MIPC, BPMC, propoksur atau metolkarb. Hindari menggunakan insektisida yang berbentuk granul/butiran seperti karbofuran, karbofuran sangat berbahaya bagi lingkungan dan manusia.



Sumber :

As’ad, M. F., Kaidi, F. N. U., dan Syarief, M. 2019. Status resistensi walang sangit (Leptocorisa acuta F.) terhadap insektisida sintetik dan kepekaannya terhadap Beauveria bassiana pada tanaman padi. Agriprima, Journal of Applied Agricultural Sciences, 3(2), 79-86.

Bajber, N. K., Toana, M. H., dan Asrul, A. 2020. Populasi walang sangit Leptocorisa Acuta Thunberg.(Hemiptera: Alydidae) serta produksi dua varietas tanaman padi di Kecamatan Toribulu. Agrotekbis: E-Jurnal Ilmu Pertanian, 8(6), 1274- 1282.

Kartohardjono, A., Kertoseputro, D., dan Suryana, T. 2009. Hama padi potensial dan pengendaliannya. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, 36.

Pratimi, A., dan Soesilohadi, R. C. H. 2011. Fluktuasi populasi walang sangit Leptocorisa oratorius F.(Hemiptera: Alydidae) pada komunitas padi di Dusun Kepitu, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. BIOMA.