(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

PENTINGNYA MELAKUKAN PENYIANGAN TANAMAN PADI UNTUK MENEKAN PERTUMBUHAN GULMA

Admin distan | 13 Desember 2024 | 1181 kali

I Wayan Sudiarta, S.P.

Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan Ahli Pertama (POPT)

Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Busungbiu



Padi merupakan salah satu komoditas pangan utama yang menjadi sumber penghidupan bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia. Sebagai tanaman budidaya utama, padi memiliki peran strategis dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Namun, produktivitas tanaman padi seringkali menghadapi berbagai tantangan, salah satunya adalah keberadaan gulma. Gulma merupakan tanaman pengganggu yang tumbuh di sekitar tanaman utama dan bersaing dalam mendapatkan unsur hara, air, cahaya, serta ruang tumbuh.

Keberadaan gulma yang tidak terkendali dapat menurunkan hasil panen secara signifikan, baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Dalam hal ini, penyianan menjadi salah satu praktik pengelolaan gulma yang penting dalam budidaya tanaman padi. Penyianan adalah proses pengendalian gulma dengan cara manual, mekanis, atau kimiawi, bertujuan untuk memberikan kondisi optimal bagi tanaman padi dalam menyerap nutrisi dan berkembang dengan baik.

Penyianan tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan produktivitas tanaman, tetapi juga untuk mengurangi risiko serangan hama dan penyakit yang sering kali memanfaatkan gulma sebagai inangnya. Selain itu, penyianan yang dilakukan secara tepat dapat mendukung pengelolaan lahan yang berkelanjutan dan menjaga keseimbangan ekosistem di area pertanian. Dengan demikian, pentingnya penyianan dalam budidaya tanaman padi menjadi fokus utama dalam mendukung keberhasilan usaha tani serta mewujudkan sistem pertanian yang lebih produktif dan ramah lingkungan.

Melakukan Penyianan Efektif

  1. Waktu Penyianan
    Lakukan penyianan pada masa-masa kritis pertumbuhan padi, biasanya pada 2-4 minggu setelah tanam (stadium vegetatif awal).
  2. Metode Penyianan
    • Manual (menggunakan tangan atau alat sederhana) untuk lahan kecil atau secara berkelompok untuk lahan yang lebih luas kalau di bali disebut dengan (SEKAA).
    • Mekanis atau apabila sangat diperlukan menggunakan kimiawi (herbisida) untuk lahan besar, dengan tetap memperhatikan dampak lingkungan serta memperhatikan umur tanaman padi.
  3. Frekuensi Penyianan
    Lakukan 2-3 kali penyianan dalam satu musim tanam, disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan gulma.

 

Sumber Refrensi

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. (2021). "Panduan Praktis Pengendalian Gulma pada Padi". Diakses dari www.litbangpertanian.go.id.

Pusat Kajian Pertanian Tropis. (2022). "Gulma dan Dampaknya pada Tanaman Padi". Diakses dari www.pkptropis.org.