I Wayan Sudiarta, S.P.
Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan Ahli Pertama (POPT)
Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Busungbiu
Padi
merupakan salah satu komoditas pangan utama yang menjadi sumber penghidupan
bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia. Sebagai tanaman budidaya utama,
padi memiliki peran strategis dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Namun,
produktivitas tanaman padi seringkali menghadapi berbagai tantangan, salah
satunya adalah keberadaan gulma. Gulma merupakan tanaman pengganggu yang tumbuh
di sekitar tanaman utama dan bersaing dalam mendapatkan unsur hara, air,
cahaya, serta ruang tumbuh.
Keberadaan
gulma yang tidak terkendali dapat menurunkan hasil panen secara signifikan,
baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Dalam hal ini, penyianan menjadi
salah satu praktik pengelolaan gulma yang penting dalam budidaya tanaman padi.
Penyianan adalah proses pengendalian gulma dengan cara manual, mekanis, atau
kimiawi, bertujuan untuk memberikan kondisi optimal bagi tanaman padi dalam
menyerap nutrisi dan berkembang dengan baik.
Penyianan
tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan produktivitas tanaman, tetapi juga
untuk mengurangi risiko serangan hama dan penyakit yang sering kali
memanfaatkan gulma sebagai inangnya. Selain itu, penyianan yang dilakukan
secara tepat dapat mendukung pengelolaan lahan yang berkelanjutan dan menjaga
keseimbangan ekosistem di area pertanian. Dengan demikian, pentingnya penyianan
dalam budidaya tanaman padi menjadi fokus utama dalam mendukung keberhasilan
usaha tani serta mewujudkan sistem pertanian yang lebih produktif dan ramah
lingkungan.
Melakukan Penyianan Efektif
Sumber Refrensi
Badan Penelitian dan Pengembangan
Pertanian. (2021). "Panduan Praktis Pengendalian Gulma pada Padi".
Diakses dari www.litbangpertanian.go.id.
Pusat
Kajian Pertanian Tropis. (2022). "Gulma dan Dampaknya pada Tanaman
Padi". Diakses dari www.pkptropis.org.