(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

TIPS PEMBIBITAN KELAPA DALAM (NYUH DAKSINA) SECARA MANDIRI

Admin distan | 12 April 2025 | 127 kali


I Wayan Sudiarta, S.P.

Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan Ahli Pertama

Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Busungbiu

 

 

Kelapa (Cocos nucifera) merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat, baik dari segi ekonomi, sosial, maupun lingkungan. Tanaman ini menghasilkan buah yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai produk seperti minyak kelapa, santan, air kelapa, serta daging kelapa yang banyak digunakan dalam industri makanan dan minuman. Oleh karena itu, budidaya kelapa menjadi salah satu sektor yang penting dalam pertanian tropis. Namun, untuk menghasilkan kelapa yang berkualitas, proses pembibitan yang baik dan benar sangatlah penting.

 

Pembibitan kelapa adalah tahap awal yang menentukan kualitas tanaman kelapa yang akan tumbuh. Pembuatan bibit kelapa yang unggul dapat dilakukan dengan beberapa metode, seperti menggunakan biji kelapa yang sudah matang atau dengan teknik perbanyakan vegetatif. Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan tergantung pada tujuan budidaya dan kondisi lingkungan. Dalam cara-cara yang dapat dilakukan untuk membuat bibit kelapa, yang meliputi pemilihan biji yang berkualitas, pengolahan biji, serta perawatan bibit hingga siap ditanam di lahan. Dengan pemahaman yang tepat mengenai cara pembuatan bibit kelapa, diharapkan dapat diperoleh tanaman kelapa yang sehat dan produktif.

 

Cara membuat bibit kelapa secara mandiri dapat dilakukan melalui beberapa langkah yang cukup sederhana. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diikuti untuk membuat bibit kelapa yang berkualitas:

 

 

1.Pemilihan Biji Kelapa

Pilih biji kelapa yang sehat dan matang. Biji kelapa yang baik umumnya memiliki ciri-ciri: 

  • Memiliki kulit yang keras dan tidak retak.
  • Berukuran besar dan bulat. 
  • Tidak memiliki kerusakan atau tanda-tanda penyakit.
  •  Jika memungkinkan, pilih kelapa yang berasal dari pohon dengan kualitas yang baik.


2. Persiapan Media Penyemaian

Untuk menyemai bibit kelapa, Anda dapat menggunakan media tanah yang gembur, kaya akan unsur hara, dan memiliki drainase yang baik. Beberapa pilihan media yang dapat digunakan:

  • Campuran tanah, kompos, dan pasir dengan perbandingan 2:1:1
  • Bisa juga menggunakan media lain seperti sekam padi atau cocopit untuk menjaga kelembapan tanah.


3. Proses Perendaman

Sebelum disemai, biji kelapa sebaiknya direndam dalam air selama beberapa hari (sekitar 3–5 hari) untuk mempercepat proses perkecambahan. Pastikan airnya bersih dan mengganti air secara berkala untuk menghindari timbulnya jamur atau bakteri.



4. Penyemaian Biji Kelapa

          Setelah perendaman, biji kelapa dapat disemaikan dalam media tanam. Ada dua cara yang dapat dilakukan untuk menanam biji kelapa:

  • Menanam langsung di tanah: Lubangi tanah dengan kedalaman sekitar 15–20 cm, kemudian masukkan biji kelapa dengan posisi sejajar atau sedikit miring, dengan posisi mata kelapa di bagian atas.
  •  Menggunakan pot atau polybag: Anda bisa menyemai biji kelapa dalam pot atau polybag berukuran besar yang telah diisi dengan campuran media tanam. Pastikan biji kelapa ditanam setengah bagian dalam tanah dan sebagian bagian lainnya berada di atas permukaan tanah.


5. Perawatan Bibit

   Perawatan bibit kelapa sangat penting untuk mendukung pertumbuhannya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan bibit kelapa adalah:

  • -             Penyiraman: Bibit kelapa membutuhkan air yang cukup, tetapi jangan sampai terendam. Penyiraman yang terlalu banyak dapat menyebabkan akar membusuk.
  • -            Pencahayaan: Bibit kelapa perlu terkena sinar matahari langsung, namun jangan sampai terpapar langsung di bawah terik matahari yang sangat panas. Berikan perlindungan           sementara dengan memberikan naungan.
  • -            Pemupukan: Pemberian pupuk kandang atau kompos pada bibit kelapa dapat dilakukan setiap 1–2 bulan sekali untuk memberikan nutrisi yang cukup.


6. Penanaman di Lahan

   Setelah bibit kelapa berumur sekitar 6–12 bulan dan sudah memiliki beberapa daun, bibit dapat dipindahkan ke lahan yang lebih luas. Pilih lokasi yang memiliki drainase baik, sinar       matahari cukup, dan tanah yang subur. Jarak tanam antar pohon kelapa umumnya sekitar 8–10 meter, tergantung pada jenis kelapa yang dibudidayakan.


7. Pemeliharaan Tanaman Kelapa

   Setelah ditanam, pemeliharaan seperti penyiraman, pemupukan, dan pemangkasan secara rutin perlu dilakukan agar tanaman kelapa tumbuh sehat dan produktif.

 

Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, Anda dapat membuat bibit kelapa secara mandiri dengan hasil yang baik. Pemeliharaan yang tepat akan memastikan bibit kelapa tumbuh dengan optimal dan siap menghasilkan kelapa dalam beberapa tahun mendatang.



Daftar Pustaka

Supriyanto, S. (2017). Budidaya Kelapa: Dari Pembibitan hingga Panen. Penebar Swadaya.
Buku ini memberikan panduan langkah demi langkah tentang teknik pembibitan kelapa, serta cara-cara perawatan dan pemeliharaan pohon kelapa.

Setyawan, M. S. (2012). Teknik Budidaya Kelapa dalam di Lahan Pekarangan. Penerbit Agro Media.
Buku ini berfokus pada pembibitan kelapa dalam di pekarangan dan teknik-teknik yang dapat diterapkan pada lahan terbatas.