OLEH :
I Wayan Sudiarta, S.P.
Pengendali Organisme Pengganggu
Tumbuhan Ahli Pertama
Balai Penyuluhan Pertanian (BPP)
Kecamatan Busungbiu
Petugas Pengendali Organisme
Pengganggu Tumbuhan I Wayan Sudiarta, S.P. Bersama Penyuluh Wilayah Binaan Desa
Tinggarsari Made Krisnawati, S.P. memberikan sosialisasi dan penyuluhan tentang
PSB sebagai alternative untuk menjaga ketahanan tanaman dari serangan hama dan
penyakit. Kegiatan ini juga disambut baik oleh sekertaris subak kebon, desa
tinggarsari, kecamatan busungbiu yakni I Made Sastra sehingga bersama beliau
kami mencoba untuk membuat di rumahnya.
Sebanyak 6 galon air dibuat untuk
nantinya akan dilakukan fermentasi dengan cara dijemur selama 2 – 3 minggu.
Dalam tahap ini diusahakan agar botol tersebut terpapar matahari secara
langsung dan apabila nanti berwarna kemerahan atau hijau maka PSB sudah siap
untuk dipanen dan diaplikasikan.
Nantinya PSB yang dibuat ini
rencananya akan diaplikasikan pada tanaman durian, cengkeh dan manggis pada
lahan I Made Sastra.
Fotosintesis merupakan proses vital
dalam ekosistem yang memungkinkan organisme mengubah energi cahaya menjadi
energi kimia. Meskipun proses ini umumnya diasosiasikan dengan tumbuhan,
terdapat kelompok mikroorganisme yang juga mampu melakukan fotosintesis, yaitu Photosynthetic
Bacteria (PSB) atau bakteri fotosintetik. Berbeda dengan
tumbuhan yang menggunakan klorofil, PSB menggunakan pigmen seperti bakterioklorofil
dan karotenoid untuk menangkap cahaya, dan sering kali tidak
menghasilkan oksigen dalam prosesnya (fotosintesis anoksigenik).
PSB
hidup di lingkungan yang kaya akan bahan organik namun miskin oksigen, seperti
lumpur, kolam, atau perairan stagnan. Kelompok bakteri ini tidak hanya
memainkan peran penting dalam siklus biogeokimia, tetapi juga memiliki potensi
besar dalam bidang pertanian,
perikanan, pengolahan limbah, dan produksi energi terbarukan. Kemampuan
mereka dalam mendekomposisi senyawa organik, meningkatkan kualitas air, dan
menghasilkan senyawa bioaktif menjadikan PSB sebagai agen biologis yang sangat
bernilai dalam sistem berkelanjutan.
CARA
MEMBUAT
1.
Campurkan
telur dengan fetsin kemudian diaduk merata menggunakan sendok makan
2.
Botol
kemasan yang telah disiapkan diisi dengan air hujan atau air sumur atau air
kolam kemudian ditambahkan telur yang telah dikocok merata ke dalam botol
kemasan tersebut dengan porsi yang sama,
3.
Selanjutnya
ditambahkan biang PSB 1-2 tutup botol lalu dikocok dan dijemur dibawah terik
matahari selama 2-3 minggu.
4.
Agar
PSB cepat jadi, ditandai dengan campuran berubah warna menjadi merah, ungu atau
hijau, saat penjemuran dilakukan pengocokan sehari sekali terutama pada saat
siang hari. Pengalaman menggunakan air kolam yang sebelummnya sudah
ditulari bakteri ini, tidak perlu ditambah biang lagi dan sekitar 2-4 hari
sudah tampak merah.
Bakteri fotosintesis atau photosynthetic bacteria (PSB) adalah bakteri autotrof yang bisa
berfotosintesis dengan sendirinya. PSB punya pigmen Bakteriofil A atau B yang
bisa memproduksi pigmen warna merah, hijau, hingga ungu untuk menangkap energi
matahari yang digunakan sebagai bahan bakar fotosintesis.
Bakteri fotosintetik memiliki vakuola berisi enzim
untuk menambat CO2 bebas yg disebut Rubisco atau ribulosa bipospat
karboksilase. Enzim ini bertugas untuk mempermudah Ribulosa Bi Pospat atau RuBP
dalam menangkap karbon dioksida bebas yang ada di udara dan kemudian
mengubahnya menjadi senyawa organik.
Seperti halnya pada tumbuhan, maka bakteri
fotosintetik juga melakukan reaksi penyusunan senyawa organik dari
karbondioksida dengan memanfaatkan energi dari cahaya. Reaksinya akan dimulai
dari reaksi terang yang melibatkan penangkapan energi cahaya menggunakan pigmen
khusus yang kemudian prosesnya akan berlanjut pada penyusunan senyawa organik
dari karbon dioksida.
MANFAAT
1.
Membantu
kebutuhan nitrogen untuk segala jenis tanaman
2.
Mengurangi hydrogen sulfida (H2S) di dalam tanah, untuk
membantu akar tanaman dapat tumbuh dengan baik
3.
Membantu
kemampuan tanaman untuk menyerap pupuk lebih baik
4.
Sel
bakteri fotosintetik terdiri dari sekitar 60% protein, yang terdiri dari semua
asam amino esensial. Ini juga mengandung vitamin dan mineral seperti B1,
B2, B5 dan B12, asam folat, vitamin C, vitamin D dan vitamin E
5.
Penambahan
suplemen atau nutrisi sehingga mampu mengurangi penggunaan pupuk kimia dan
secara tidak langsung sangat ramah lingkungan dan bisa mengurangi biaya
produksi hingga sampai 50%
6.
Membantu
menstimulasi pertumbuhan akar tanaman untuk berkembang dan bercabang dengan
baik, sehingga menghasilkan jumlah serat yang baik
7.
Membantu
menstimulasi kekebalan tanaman seperti daun, bunga, buah dan kulit kayu
sehingga lebih kuat terhadap serangan hama dan penyakit, dan
8.
membantu
akar, daun, bunga dan ranting tanaman tumbuh lebih cepat serta mampu mengurangi
infeksi, jamur atau pathogen dan dapat mengendalian penyakit busuk akar.
Daftar
Pustaka
Anissa, N., Soleha, & Putri, T.
L. (2024). Pengaruh
Konsentrasi Larutan Bakteri Fotosintesis (Photosynthetic Bacteria) terhadap
Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L.). Hibrida:
Jurnal Pertanian, Peternakan, Perikanan, 3(1),
91–100. https://doi.org/10.3766/hibrida.v3i1.9478
Ilahi, R. P., Gusnidar, Harianti, M.,
& Sefano, M. A. (2025). Pengaruh Hasil Metabolit Sekunder PSB (Photosynthetic Bacteria)
terhadap Pertumbuhan Tanaman Pakcoy (Brassica rapa L.). Berkala
Ilmiah Pertanian, 8(1), 22–31. https://doi.org/10.19184/bip.v8i1.4596