(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

Photosynthetic Bacteria (PSB) Sebagai Alternatif Menstimulasi Kekebalan Tanaman

Admin distan | 14 Mei 2025 | 53 kali

OLEH :

I Wayan Sudiarta, S.P.

Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan Ahli Pertama

Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Busungbiu

 

 

 

Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan I Wayan Sudiarta, S.P. Bersama Penyuluh Wilayah Binaan Desa Tinggarsari Made Krisnawati, S.P. memberikan sosialisasi dan penyuluhan tentang PSB sebagai alternative untuk menjaga ketahanan tanaman dari serangan hama dan penyakit. Kegiatan ini juga disambut baik oleh sekertaris subak kebon, desa tinggarsari, kecamatan busungbiu yakni I Made Sastra sehingga bersama beliau kami mencoba untuk membuat di rumahnya.

Sebanyak 6 galon air dibuat untuk nantinya akan dilakukan fermentasi dengan cara dijemur selama 2 – 3 minggu. Dalam tahap ini diusahakan agar botol tersebut terpapar matahari secara langsung dan apabila nanti berwarna kemerahan atau hijau maka PSB sudah siap untuk dipanen dan diaplikasikan.

Nantinya PSB yang dibuat ini rencananya akan diaplikasikan pada tanaman durian, cengkeh dan manggis pada lahan I Made Sastra.

 

Fotosintesis merupakan proses vital dalam ekosistem yang memungkinkan organisme mengubah energi cahaya menjadi energi kimia. Meskipun proses ini umumnya diasosiasikan dengan tumbuhan, terdapat kelompok mikroorganisme yang juga mampu melakukan fotosintesis, yaitu Photosynthetic Bacteria (PSB) atau bakteri fotosintetik. Berbeda dengan tumbuhan yang menggunakan klorofil, PSB menggunakan pigmen seperti bakterioklorofil dan karotenoid untuk menangkap cahaya, dan sering kali tidak menghasilkan oksigen dalam prosesnya (fotosintesis anoksigenik).

PSB hidup di lingkungan yang kaya akan bahan organik namun miskin oksigen, seperti lumpur, kolam, atau perairan stagnan. Kelompok bakteri ini tidak hanya memainkan peran penting dalam siklus biogeokimia, tetapi juga memiliki potensi besar dalam bidang pertanian, perikanan, pengolahan limbah, dan produksi energi terbarukan. Kemampuan mereka dalam mendekomposisi senyawa organik, meningkatkan kualitas air, dan menghasilkan senyawa bioaktif menjadikan PSB sebagai agen biologis yang sangat bernilai dalam sistem berkelanjutan.

CARA MEMBUAT

1.            Campurkan telur dengan fetsin kemudian diaduk merata menggunakan sendok makan

2.            Botol kemasan yang telah disiapkan diisi dengan air hujan atau air sumur atau air kolam kemudian ditambahkan telur yang telah dikocok merata ke dalam botol kemasan tersebut dengan porsi yang sama, 

3.            Selanjutnya ditambahkan biang PSB 1-2 tutup botol lalu dikocok dan dijemur dibawah terik matahari selama 2-3 minggu.

4.            Agar PSB cepat jadi, ditandai dengan campuran berubah warna menjadi merah, ungu atau hijau, saat penjemuran dilakukan pengocokan sehari sekali terutama pada saat siang hari.  Pengalaman menggunakan air kolam yang sebelummnya sudah ditulari bakteri ini, tidak perlu ditambah biang lagi dan sekitar 2-4 hari sudah tampak merah.

 

Bakteri fotosintesis atau photosynthetic bacteria (PSB) adalah bakteri autotrof yang bisa berfotosintesis dengan sendirinya. PSB punya pigmen Bakteriofil A atau B yang bisa memproduksi pigmen warna merah, hijau, hingga ungu untuk menangkap energi matahari yang digunakan sebagai bahan bakar fotosintesis.

Bakteri fotosintetik memiliki vakuola berisi enzim untuk menambat CO2 bebas yg disebut Rubisco atau ribulosa bipospat karboksilase. Enzim ini bertugas untuk mempermudah Ribulosa Bi Pospat atau RuBP dalam menangkap karbon dioksida bebas yang ada di udara dan kemudian mengubahnya menjadi senyawa organik.

Seperti halnya pada tumbuhan, maka bakteri fotosintetik juga melakukan reaksi penyusunan senyawa organik dari karbondioksida dengan memanfaatkan energi dari cahaya. Reaksinya akan dimulai dari reaksi terang yang melibatkan penangkapan energi cahaya menggunakan pigmen khusus yang kemudian prosesnya akan berlanjut pada penyusunan senyawa organik dari karbon dioksida.

MANFAAT

1.             Membantu kebutuhan nitrogen untuk segala jenis tanaman 

2.             Mengurangi hydrogen sulfida (H2S) di dalam tanah, untuk membantu akar tanaman dapat tumbuh dengan baik

3.             Membantu kemampuan tanaman untuk menyerap pupuk lebih baik

4.             Sel bakteri fotosintetik terdiri dari sekitar 60% protein, yang terdiri dari semua asam amino esensial.  Ini juga mengandung vitamin dan mineral seperti B1, B2, B5 dan B12, asam folat, vitamin C, vitamin D dan vitamin E

5.             Penambahan suplemen atau nutrisi sehingga mampu mengurangi penggunaan pupuk kimia dan secara tidak langsung sangat ramah lingkungan dan bisa mengurangi biaya produksi hingga sampai 50%

6.             Membantu menstimulasi pertumbuhan akar tanaman untuk berkembang dan bercabang dengan baik, sehingga menghasilkan jumlah serat yang baik

7.             Membantu menstimulasi kekebalan tanaman seperti daun, bunga, buah dan kulit kayu sehingga lebih kuat terhadap serangan hama dan penyakit, dan 

8.             membantu akar, daun, bunga dan ranting tanaman tumbuh lebih cepat serta mampu mengurangi infeksi, jamur atau pathogen dan dapat mengendalian penyakit busuk akar.

 

Daftar Pustaka

Anissa, N., Soleha, & Putri, T. L. (2024). Pengaruh Konsentrasi Larutan Bakteri Fotosintesis (Photosynthetic Bacteria) terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L.). Hibrida: Jurnal Pertanian, Peternakan, Perikanan, 3(1), 91–100. https://doi.org/10.3766/hibrida.v3i1.9478

Ilahi, R. P., Gusnidar, Harianti, M., & Sefano, M. A. (2025). Pengaruh Hasil Metabolit Sekunder PSB (Photosynthetic Bacteria) terhadap Pertumbuhan Tanaman Pakcoy (Brassica rapa L.). Berkala Ilmiah Pertanian, 8(1), 22–31. https://doi.org/10.19184/bip.v8i1.4596