(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

Kenali apa itu Lalat Buah ?

Admin distan | 07 Maret 2025 | 632 kali


Oleh : I Gede Sila Adnyana, S.P.

( POPT Ahli Pertama di BPP Kecamatan Sukasada )



Lalat buah (Bactrocera spp.) merupakan salah satu hama utama pada tanaman cabai yang dapat menurunkan kualitas dan hasil panen. Mengetahui morfologi, biologi, dan siklus hidup lalat buah sangat penting untuk mencegah kerusakan yang disebabkan oleh serangan hama ini.

Lalat buah dewasa memiliki tubuh yang relatif kecil, sekitar 5-10 mm. Warna tubuhnya cenderung gelap dengan sayap transparan yang memiliki tanda berbentuk garis atau titik hitam. Kepala lalat buah memiliki mata besar yang menonjol, sementara antenanya berfungsi untuk mendeteksi bau dari buah-buahan yang matang.

Sayap lalat buah memiliki tanda khas berbentuk garis atau bintik, yang sering kali menjadi ciri pembeda antara spesies Bactrocera. Bagian perutnya terdiri dari segmen-segmen yang dapat terlihat jelas dengan mata telanjang. Lalat betina memiliki alat ovipositor yang tajam dan panjang untuk menyuntikkan telur ke dalam buah yang sedang berkembang.

Lalat buah betina aktif dalam mencari buah-buahan matang untuk bertelur. Mereka menggunakan indra penciumannya untuk mendeteksi bau fermentasi atau bahan kimia yang dihasilkan oleh buah yang matang. Buah cabai yang sudah memasuki fase pematangan sering menjadi target utama bagi lalat buah betina.

Lalat buah sendiri hidup dalam satu rangkaian / siklus dimana dimulai dari telur sampai menjadi imago, siklus tersebut sebagai berikut:

1.        Fase Telur, Telur Lalat Buah berwarna putih dengan panjang 1-1,2 mm, lebar sekitar 0,21mm dengan masa telur selama 3 hari.

2.        Fase Larva Terdiri dari 3 instar, lama stadium larva antara 5-9 hari

3.        Fase Pupa merupakan stadium dorman atau tidak aktif, warna pupa adalah kuning kecokelatan, jatuh ke tanah dengan lama stadium 8- 12 hari

4.        Fase Imago adalah lalat buah dewasa. Tubuhnya berwarna cokelat tua sampai kehitam-hitaman dengan lama stadium betina 23 – 27 hari dan imago jantan 13-15 hari.

Dari penjelasan diatas Lalat buah memiliki kemampuan untuk berkembang biak dengan cepat, terutama dalam kondisi yang mendukung. Dalam satu siklus hidupnya, seekor lalat betina dapat bertelur hingga seratus butir. Keberadaan lalat buah pada tanaman cabai dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan karena telur yang ditanam akan berkembang menjadi larva di dalam buah.

Siklus hidup lalat buah dimulai dari telur yang diletakkan oleh betina di dalam buah cabai. Setelah beberapa hari, telur menetas menjadi larva yang akan makan jaringan buah cabai, merusak daging buah tersebut. Larva ini memiliki tubuh berwarna putih kekuningan dan berukuran kecil, namun dapat berkembang pesat dalam waktu singkat.

Setelah beberapa waktu, larva yang telah tumbuh akan keluar dari buah cabai dan jatuh ke tanah untuk melanjutkan proses perkembangan berikutnya. Di tanah, larva akan berubah menjadi pupa, di mana mereka akan bertransformasi menjadi lalat buah dewasa. Proses pupa ini berlangsung selama sekitar dua minggu.

Begitu lalat buah dewasa muncul, mereka akan mulai mencari buah-buahan matang untuk bertelur, dan siklus hidup dimulai kembali. Selama satu siklus hidupnya, lalat buah dapat menghasilkan beberapa generasi dalam waktu yang relatif singkat, terutama di daerah dengan suhu yang stabil dan lembab.

Faktor yang mempengaruhi berkembangbiakan Lalat Buah yakni faktor suhu, kelembaban, dan ketersediaan makanan sangat mempengaruhi perkembangbiakan lalat buah.

1.        Suhu, Lalat buah berkembang pada suhu 10-30 derajat Celcius, telur dapat menetas pada suhu 5-30 derajat Celcius dalam kurun waktu 30-36 jam.

2.        Kelembaban, Semakin tinggi kelembapan udara (95-100%) semakin panjang waktu yang dibutuhkan untuk mencapai imago. Kelembapan optimum berkisar 70-80%.

3.        Cahaya matahari, Lalat aktif pada keadaan terang (siang hari) dan kawin pada intensitas cahaya rendah

4.        Kondisi buah/tanaman, Buah masak lebih disukai apalagi mengandung asam amino,vitamin, mineral, air dan karbohidrat karena memperpanjang umur. Lalat betina lebih suka meletakkan telur pada buah yang ternaungi, agak lunak dan permukaan agak kasar.

Oleh karena itu, penting untuk memantau kondisi tanaman cabai agar terhindar dari serangan hama ini. Kerusakan utama yang ditimbulkan oleh lalat buah adalah buah cabai yang rusak dan tidak dapat dipasarkan. Larva lalat buah merusak jaringan dalam buah, sehingga mengakibatkan buah menjadi busuk dan tidak layak konsumsi. Selain itu, adanya lubang pada buah juga menurunkan kualitas estetika, yang mengurangi nilai jualnya.

Mengetahui morfologi, biologi, dan siklus hidup lalat buah dapat membantu petani dalam upaya pencegahan dan pengendalian hama pada tanaman cabai. Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang perilaku lalat buah, petani dapat mengambil langkah-langkah yang lebih tepat untuk melindungi tanaman cabai dari kerusakan yang disebabkan oleh serangan hama ini. Lalat buah merupakan hama yang berbahaya bagi tanaman cabai, namun dengan pemahaman yang baik tentang morfologi, biologi, dan siklus hidupnya, petani dapat mengambil langkah-langkah preventif yang efektif. Pengendalian yang tepat dan pemantauan yang rutin akan membantu menjaga kesehatan tanaman cabai dan memastikan hasil panen yang optimal.

 

Daftar Pustaka:

Muryati, Trisyono, Y.A., Witjaksono & Wahyono. 2013. Oviposition deterrent of Bactrocera carambolae  resulted from eggs deposition on mango. AGRIVITA J. Agric. Sci. 39(2): 201-213

Siwi, S.S. 2004. Jenis-jenis Lalat Buah Penting di Indonesia dan Macam Tanaman Inangnya. Bogor: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian.