(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

PENCEGAHAN DINI HAMA TANAMAN PADI DENGAN PESTISIDA NABATI DAUN MIMBA

Admin distan | 22 Oktober 2025 | 274 kali

Oleh:

Rafika Ardiani, S.P/ POPT Ahli Pertama

Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Gerokgak

 

               Padi, sebagai komoditas pangan utama Indones, juga menjadi tulang punggung perekonomian bagi banyak petani di Kabupaten Buleleng. Lahan-lahan persaahan yang menjadi pemandangan umum yang menandai produktivitas pertanian di daerah ini.  Namun di balik potensinya yang besar, budidaya tanaman pangan ini tidak pernah lepas dari ancaman klasik, yaitu serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT). Keberadaan hama dan penyakit merupakan tantangan rutin yang harus dihadapi para petani dalam setiap musim tanam. Ancaman OPT ini dirasakan sangat nyata, khususnya oleh petani di kecamatan Gerokgak. Setiap musimnya, tanaman padi di ilayah ini hampir dipastikan mengalami serangan hama, yang jika tidak dikendalikan dapat menyebabkan penurunan hasil yang signifikan. Dua jenis hama yang paling sering menyerang adalah penggerek batang padi dan hama putih palsu. Serangan penggerek batang dapat menyebabkan malai padi menjadi hampa (beluk), sementara hama putih palsu menghisap cairan tanaman sehingga menghambat pertumbuhan. Kondisi ini memicu kekhaatiran akan gagal panen dan mendorong pencarian solusi yang efektfi dan ramah lingkungan. Untuk mencegah kerugian yang lebih besar Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Desa Gerokgak memberikan rekomendasi berupa pencegahan untuk mengurangi serangan hama dengan pengaplikasian pestisida nabati dari daun mimba.

Sebagai upaya pencegahan dini untuk menghindari kerusakan yang lebih parah, sebuah inisiatif pengendalian hama terpadu pun dilaksanakan. Alih-alih langsung menggunakan pestisida kima, dipilih pendekatan yang lebih berkelanjutan, yaitu dengan mengaplikasikan pestisida nabati. Bahan aktif yang digunakan berasal dari ekstrak daun mimba (Azadirachta indica), yang dikenal memiliki senyawa azadirachtin yang efektif mengendalikan berbagai jenis hama. Kegiatan ini secara khusus diterapkan di lahan pertanian Subak Taman Asri, Desa Gerokgak sevagai bentuk demplot atau percontohan.

Efektivitas daun mimba sebgaia pestisida alami telah didukung oleh berbagai temuan ilmiah. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal hama dan penyakit tumbuhan tropika tahun 2019 menyebutkan bahwa ekstrak biji mimba mengandung senyawa azadirachtin yang bekerja secara sistemik. Senyawa ini berfungsi sebagai penolak (repellent), penghambat makan (antifeedant) dan mengganggu proses metamorfosis serangga hama, sehingga efektif menekan populasi. Temuan serupa dilaporkan dalam jurnal fitofarmaka tahun 2018 yang mengonfirmasi bahwa aplikasi ektrak mimba mampu menekan intensitas serangan penggerek batang padi secara signifikan dibandingkan dengan kontrol tanpa perlakuan.

Dalam praktiknya di Subak Taman Asri, aplikasi pestisida nabati ini dilakukan dengan teratur. Penyemprotan ekstrak daun mimba dilaksanakan dua kali dalam seminggu secara merata ke seluruh bagian tanaman. Interval ini dipilih untuk memastikan tanaman terlindungi, mengingat pestisida nabati umumnya memiliki daya tahan yang lebih singkat dibandingkan pestisida kimia, namun jauh lebih aman bagi lingkunga, musuh alami hama dan konsumen. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk mengendalikan hama, tetapi juga menjadi media pembelajaran bagi seluruh anggota subak.

Kegiatan penerapan pestisida nabati berbahan daun mimba di Subak Taman Asri, Desa Gerokgak, menjadi langkah nyata dalam meningkatkan kesadaran petani terhadap pentingnya pengendalian hama yang ramah lingkungan. Melalui kegiatan ini, petani tidak hanya memperoleh manfaat dalam menekan serangan hama pada tanaman padi, tetapi juga memahami pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem pertanian. Penggunaan pestisida alami terbukti mampu menjadi alternatif yang efektif tanpa menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan maupun kesehatan manusia.