Dalam melakukan
budidaya tanaman, hama dan penyakit merupakan
salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap produksi tanaman. Adanya
serangan hama dan penyakit yang tidak dikendalikan dapat mengakibatkan
penurunan produksi, bahkan dapat menyebabkan terjadinya gagal panen.
Proses pengendalian hama dan penyakit yang saat ini banyak dilakukan adalah
dengan menggunakan pestisida kimia, akibat dari penggunaan pestisida kimia yang
semakin banyak mengakibatkan kekebalan terhadap hama dan penyakit pada tanaman
yang dibudidayakan. Untuk menghindari dampak buruk penggunaan pestisida kimia
yang banyak digunakan, terdapat cara mudah,murah dan ramah lingkungan dalam pengendalian
hama dan penyakit pada tanaman yang dibudidayakan yaitu dengan penggunaan
pestisida nabati.
Apa itu pestisida
nabati? Pestisida Nabati adalah pestisida yang bahan baku pembuatannya berasal
dari tumbuhan. Pestisida nabati umumnya mudah untuk dibuat karena bahan baku dan
teknologi yang digunakan cukup sederhana, bahan baku yang digunakan berasal
dari tumbuhan (Nabati) sehingga bersifat mudah terurai di alam dan tidak
merusak lingkungan. Pestisida nabati tidak selalu mematikan hama, namun dapat
bekerja sebagai pengusir atau perangkap hama sasaran. Pestisida nabati juga
memiliki efek menghambat perkembangan hama melalui saluran cerna, kegagalan
perkembangan, dan kegagalan reproduksi.
Keunggulan dan Kelemahan Pestisida Nabati
Keunggulan :
1.
Mudah terurai
(biodegradable) di alam, sehingga tidak mencemarkan lingkungan (ramah
lingkungan).
2.
Relatif aman bagi
manusia dan ternak karena residunya mudah hilang.
3.
Dapat membunuh
hama/penyakit seperti ekstrak dari daun pepaya, tembakau, biji mahoni, dsb.
4.
Dapat sebagai
pengumpul atau perangkap hama tanaman: tanaman orok-orok, kotoran ayam.
5.
Bahan yang digunakan
nilainya murah serta tidak sulit dijumpai dari sumberdaya yang ada di sekitar
dan bisa dibuat sendiri.
6.
Mengatasi kesulitan
ketersediaan dan mahalnya harga obat-obatan pertanian khususnya pestisida
sintetis/kimiawi.
7.
Dosis yang digunakan
pun tidak terlalu mengikat dan beresiko dibandingkan dengan penggunaan
pestisida sintesis. Penggunaan dalam dosis tinggi sekalipun, tanaman sangat
jarang ditemukan tanaman mati.
8.
Tidak menimbulkan
kekebalan pada serangga.
Kelemahan :
1. Tidak membunuh jasad sasaran secara langsung
2. Daya kerja relatif lambat
3. Kurang praktis dan tidak dapat disimpan
4. Tidak tahan terhadap sinar matahari
5. Aplikasi harus dilakukan berulang-ulang
Penggunaan pestisida nabati dalam berbudidaya tanaman diharapkan agar
dilaksanakan oleh para petani untuk menjaga kelestarian alam dan serangga
predator yang dapat membunuh hama/penyakit yang menyerang tanaman petani, serta
memberikan petani solusi alternatif dalam menekan biaya produksi dalam berbudidaya
tanaman.