(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

Mengenal Pestisida Nabati

Admin distan | 22 Desember 2022 | 4567 kali

Dalam melakukan budidaya tanaman, hama dan penyakit merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap produksi tanaman. Adanya serangan hama dan penyakit yang tidak dikendalikan dapat mengakibatkan penurunan produksi, bahkan dapat menyebabkan terjadinya gagal panen. Proses pengendalian hama dan penyakit yang saat ini banyak dilakukan adalah dengan menggunakan pestisida kimia, akibat dari penggunaan pestisida kimia yang semakin banyak mengakibatkan kekebalan terhadap hama dan penyakit pada tanaman yang dibudidayakan. Untuk menghindari dampak buruk penggunaan pestisida kimia yang banyak digunakan, terdapat cara mudah,murah dan ramah lingkungan dalam pengendalian hama dan penyakit pada tanaman yang dibudidayakan yaitu dengan penggunaan pestisida nabati.

Apa itu pestisida nabati? Pestisida Nabati adalah pestisida yang bahan baku pembuatannya berasal dari tumbuhan. Pestisida nabati umumnya mudah untuk dibuat karena bahan baku dan teknologi yang digunakan cukup sederhana, bahan baku yang digunakan berasal dari tumbuhan (Nabati) sehingga bersifat mudah terurai di alam dan tidak merusak lingkungan. Pestisida nabati tidak selalu mematikan hama, namun dapat bekerja sebagai pengusir atau perangkap hama sasaran. Pestisida nabati juga memiliki efek menghambat perkembangan hama melalui saluran cerna, kegagalan perkembangan, dan kegagalan reproduksi.

Keunggulan dan Kelemahan Pestisida Nabati

Keunggulan :

1.     Mudah terurai (biodegradable) di alam, sehingga tidak mencemarkan lingkungan (ramah lingkungan).

2.     Relatif aman bagi manusia dan ternak karena residunya mudah hilang.

3.     Dapat membunuh hama/penyakit seperti ekstrak dari daun pepaya, tembakau, biji mahoni, dsb.

4.     Dapat sebagai pengumpul atau perangkap hama tanaman: tanaman orok-orok, kotoran ayam.

5.     Bahan yang digunakan nilainya murah serta tidak sulit dijumpai dari sumberdaya yang ada di sekitar dan bisa dibuat sendiri.

6.     Mengatasi kesulitan ketersediaan dan mahalnya harga obat-obatan pertanian khususnya pestisida sintetis/kimiawi.

7.     Dosis yang digunakan pun tidak terlalu mengikat dan beresiko dibandingkan dengan penggunaan pestisida sintesis. Penggunaan dalam dosis tinggi sekalipun, tanaman sangat jarang ditemukan tanaman mati.

8.     Tidak menimbulkan kekebalan pada serangga.

Kelemahan :

1.      Tidak membunuh jasad sasaran secara langsung

2.      Daya kerja relatif lambat

3.      Kurang praktis dan tidak dapat disimpan

4.      Tidak tahan terhadap sinar matahari

5.      Aplikasi harus dilakukan berulang-ulang

Penggunaan pestisida nabati dalam berbudidaya tanaman diharapkan agar dilaksanakan oleh para petani untuk menjaga kelestarian alam dan serangga predator yang dapat membunuh hama/penyakit yang menyerang tanaman petani, serta memberikan petani solusi alternatif dalam menekan biaya produksi dalam berbudidaya tanaman.