(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

Penyakit Busuk Bakteri (Erwinia carotovora) pada Tanaman Cabai

Admin distan | 27 Oktober 2025 | 244 kali

      

 

Oleh: Rosma Susiwaty Situmeang, S.P/POPT BPP Banjar

 

            Penyakit busuk bakteri adalah penyakit busuk basah pada tanaman cabai yang disebabkan oleh serangan bakteri Erwinia carotovora. Busuk bakteri bisa terjadi pada buah cabai muda (cabai hijau) dan buah yang sudah matang (merah). Bakteri E. carotovora merupakan bakteri yang banyak menyebabkan gejala pembusukan lunak dan dapat menginfeksi banyak tanaman. Bakteri ini mengeksploitasi luka dan bukaan alami tanaman untuk menimbulkan infeksi. Kemampuan bakteri untuk berkembangbiak di lingkungan yang hangat dan lembab akan memperparah penyebaran dan tingkat keparahan penyakit, sehingga tindakan pengendalian yang efektif sangat penting untuk menjaga kesehatan dan produktivitas tanaman.

            Gejala awal serangan bakteri Erwinia carotovora biasanya dimulai dari tangkai dan kelopak buah, akan tetapi infeksi dapat terjadi pada bagian buah yang terluka. Bakteri ini menyerang bagian dalam buah dan merusak jaringan daging buah hingga menjadi lunak dan berair keruh. Biasanya buah busuk dimulai dari bagian ujung buah dan lama kelamaan merambat keatas hingga seluruh bagian daging buah membusuk. Buah yang terinfeksi akan tetap menggantung seperti kantung yang berisi air. Lama kelamaan cabai akan mengalami kehilangan warna buah, cairan keruh didalam buah tersebut berbau menyengat dan akan menetes perlahan-lahan hingga habis. Setelah cairan tersebut habis, kulit buah akan mengering dan berwarna transparan dan tetap menggantung. Pembusukan ini tidak hanya berdampak pada nilai estetika dan komersial tanaman, tetapi juga dapat menyebabkan kehilangan hasil yang signifikan, karena bagian yang terinfeksi sering kali tidak dapat digunakan.

            Bakteri ini dapat menyebar melalui percikan air, alat pertanian, atau kontak buah sakit dengan buah yang sehat, dan didukung oleh kondisi cuaca seperti kelembaban tinggi dan suhu hangat (25-35oC), adanya luka pada buah akibat gigitan serangga, hujan deras atau gesekan, dapat juga disebabkan oleh drainase yang buruk atau air menggenang dan penyemprotan air langsung ke buah.

Ada beberapa cara mengendalikan penyakit busuk basah buah cabai, yakni sebagai berikut:

-  Penggunaan benih unggul yang tahan terhadap bakteri

-  Sanitasi lahan dengan menjaga kebersihan lingkungan tanaman

-  Menanam dengan jarak tidak terlalu rapat, terutama pada saat musim hujan

-  Hindari menanam di lahan dengan sisa tanaman terinfeksi

-  Pengaplikasian agens hayati seperti Bacillus subtilis, Pseudomonas fluorescens atau Trichoderma spp.

-  Rotasi tanaman dengan tanaman lain yang bukan Solanaceae.

-  Memusnahkan buah yang terinfeksi dengan cara membakarnya atau membuang jauh dari lokasix

-  Menggunakan mulsa plastik untuk mengurangi kelembapan, terutama jika menanam pada musim hujan

-  Penyemprotan bakterisida berbahan aktif streptomycin sulfate, tetracycline, copper sulfate pentahydrate, dll dengan dosis dan cara yang tepat.

 

 

Sumber:

Duriat, A.S., Neni, G., dan Astri, W.W. 2007. Penyakit Penting Tanaman Cabai dan Pengendaliannya. Balai Penelitian Tanaman Sayuran. Bandung.

Adian, M. Pencegahan Busuk Bakteri pada Cabai. https://id.scribd.com/doc. Diakses  pada tanggal 24 Oktober 2025.