(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

Pengaruh Bahan Aktif Lycocium dalam Mengusir Burung Pipit

Admin distan | 01 September 2025 | 11 kali


Oleh Vani Silvana, S.P.

POPT Ahli Pertama pada Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng


OPT Burung Pipit adalah salah satu OPT yang dapat menurunkan hasil produksi padi. Gejala serangan burung pipit pada tanaman padi cukup khas dan bisa menyebabkan kerugian signifikan, terutama saat padi menjelang panen. Berikut adalah beberapa gejala serangan burung pipit pada padi bulir padi kosong atau rusak, burung pipit memakan bulir padi yang sudah berisi, menyebabkan bulir pecah, rusak, atau hampa, bulir yang diserang tampak terbuka, bijinya hilang atau hanya tersisa kulitnya. Tanaman roboh atau patah, saat burung berkerumun dan hinggap di rumpun padi, mereka bisa membuat batangnya patah atau rebah, kerusakan tidak merata, serangan biasanya lebih parah di bagian tepi sawah, karena lebih mudah diakses burung, tanaman di bagian tengah sawah cenderung lebih sedikit terkena. Kehadiran burung dalam jumlah besar, terlihat kawanan burung beterbangan atau hinggap di lahan padi, terutama pada pagi dan sore hari, burung biasanya aktif menyerang saat bulir mulai menguning (fase pengisian sampai masak susu hingga masak fisiologis). Serangan burung bisa mengurangi hasil panen hingga 20% bahkan lebih, tergantung pada tingkat serangannya. Waktu Paling Rentan Fase masak susu hingga masak fisiologis adalah masa paling rawan karena bulir sudah mulai berisi dan menarik bagi burung.

Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) burung pipit pada tanaman padi memerlukan strategi karena burung ini sangat adaptif dan cerdas. Berikut adalah beberapa metode pengendalian yang bisa diterapkan pengendalian Secara Fisik, Orang-orangan sawah bentuk manusia dengan pakaian mencolok, sebaiknya diganti-ganti posisinya secara rutin agar burung tidak terbiasa. Pita reflektif / plastik berkilau, digantung di sekitar sawah, kilauan cahaya dan suara saat terkena angin bisa mengusir burung. Penggunaan kaleng kosong / alat suara bising, kaleng digantung dan saling beradu saat tertiup angin, bisa juga memakai botol plastik berisi kerikil. Jaring pelindung digunakan pada lahan sawah efektif tapi biaya tinggi untuk skala besar. Pengendalian Secara Perilaku, gunakan alarm suara, bunyi predator, atau rekaman jeritan burung, alat modern bisa dijadwalkan dan diubah-ubah suaranya. Pengendalian terakhir menggunakan bahan pengendali kimia berbahan aktif Lycocium Metil Antranilat dan Thiram. Bahan aktif ini bekerja berdasarkan rasa dan bau yang tidak disukai burung atau dengan kata lain penolak atau pengusir.

Dinas Pertanian melalui bidang Tanaman Pangan melakukan budidaya padi lokal merah di Lahan Eks Hutan Kota. Dalam budidaya tanaman Padi Merah Munduk ada beberapa kendala yang ditemukan utamanya serangan OPT Burung diumur 108 hst. Gejala serangan, bulir tampak terbuka, bijinya hilang dan hanya tersisa kulitnya. Dalam pengendalian nya digunakan bahan pengendali  berbahan aktif lycocium, dilakukan penyemprotan pada sore hari dengan dosis 3 ml perliter air. Setelah dilakukannya penyemprotan bahan aktif lycocium tersebut dirasa kurang efektif dalam pengendalian opt burung dikarenakan setelah dilakukan penyemprotan burung masih ditemukan burung emprit hinggap pada tanaman padi merah. Meskipun iklan di media sosial mengklaim bahan aktif ini efektif untuk mengusir burung karena bau yang dikeluarkan tajam dan menyengat seperti bau karbol pembersih lantai.

Sumber :

Juslima, M. A. 2021. Modifikasi Alat Pengusir Hama Burung Berbasis Mikrokontroler Menggunakan Sensor Pir (Passive Infra Red). Penddidikan Teknologi Pertanian Fakultas Teknik, Universitas Negeri Makassar. Diakses Tanggal 26 Agustus 2025, Dari Https://Lib.Unm.Ac.Id/Storage/File_Thesis/4bwjzvgnopigcwi5vnqe5iapaxegw7xwkiri8yao.Pdf

Andi Kahfiani. 2023. Jaring, Cara Jitu Kendalikan Hama Burung Pipit. Dinas Perikanan dan Pertanian Kota Makassar. Diakses tanggal 25 Agustus 2025, dari https://epublikasi.pertanian.go.id/berkala/index.php/btip/article/view/3491/3497