(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

PEMBUATAN BUBUR BORDO SEBAGAI FUNGISIDA YANG MUDAH DAN MURAH

Admin distan | 14 Oktober 2024 | 483 kali

I Wayan Sudiarta, S.P. (POPT Ahli Pertama di BPP Busungbiu)


Bubur bordo (Bordeaux mixture) adalah salah satu fungisida tradisional yang sangat efektif digunakan dalam pertanian, terutama untuk mengendalikan berbagai penyakit tanaman yang disebabkan oleh jamur. Fungisida ini pertama kali ditemukan di daerah Bordeaux, Prancis, dan menjadi salah satu fungisida yang paling tua dan terkenal digunakan hingga saat ini. Bubur bordo terdiri dari campuran tembaga sulfat (CuSO?) dan kapur (Ca(OH)?), yang setelah dicampur dengan air membentuk larutan fungisida yang sangat efektif.

  • Pengendalian jamur: Sangat efektif melawan berbagai penyakit jamur pada tanaman, seperti antraknosa, embun tepung, busuk daun, bercak daun, dan penyakit hawar.
  • Pengendalian bakteri: Selain jamur, bubur bordo juga efektif melawan beberapa penyakit bakteri tanaman.
  • Spektrum luas: Dapat digunakan pada berbagai jenis tanaman seperti buah-buahan (anggur, apel, tomat), sayuran, dan tanaman perkebunan (kopi, manggis, durian, dll).
  • Tahan hujan: Bubur bordo memiliki daya tahan yang cukup baik terhadap hujan setelah diaplikasikan, sehingga tidak mudah terlarut.

Bahan-bahan untuk Membuat Bubur Bordo:

  • Tembaga sulfat (CuSO?): Sebagai bahan aktif yang bersifat fungisida.
  • Kapur tohor (Ca(OH)?): Berfungsi untuk menetralkan keasaman tembaga sulfat dan mencegah tanaman mengalami kerusakan.
  • Air: Sebagai pelarut untuk mencampur tembaga sulfat dan kapur.

Langkah-langkah Pembuatan Bubur Bordo:

·         Siapkan 100 gram tembaga sulfat dan larutkan dalam 5 liter air. Gunakan ember plastik atau kayu, karena tembaga sulfat dapat merusak wadah logam.

·         Siapkan 100 gram kapur tohor dan larutkan dalam 5 liter air di wadah terpisah.

·         Setelah kedua larutan siap, tuangkan larutan kapur ke dalam larutan tembaga sulfat secara perlahan sambil diaduk. Jangan lakukan sebaliknya (jangan tuangkan larutan tembaga sulfat ke larutan kapur), karena dapat mempengaruhi stabilitas campuran.

·         Campuran yang baik memiliki pH netral atau sedikit basa. Anda bisa menguji dengan pH meter, atau cara tradisionalnya adalah dengan menggunakan paku besi. Jika paku dimasukkan ke dalam larutan dan berkarat, itu berarti campuran masih terlalu asam dan perlu ditambahkan kapur.

Cara Penggunaan Bubur Bordo:

  • Penggunaan preventif: Bubur bordo paling efektif digunakan sebagai langkah pencegahan sebelum tanaman menunjukkan gejala penyakit. Ini membantu menciptakan lapisan pelindung pada tanaman.
  • Penggunaan bubur bordo dapat diaplikasikan dengan cara disemprotkan maupun dalam bentuk yang lebih pekat dengan cara dioleskan pada batang tanaman.

Keunggulan Bubur Bordo:

  • Tahan lama: Bubur bordo dapat tetap efektif setelah disemprotkan dan tidak mudah hilang meski terkena hujan.
  • Ramuan sederhana: Bahan-bahannya relatif mudah didapat dan tidak memerlukan teknologi tinggi untuk pembuatannya.
  • Spektrum luas: Efektif melawan banyak penyakit tanaman yang umum, baik disebabkan oleh jamur maupun bakteri.

Kekurangan dan Perhatian:

  • Keracunan tembaga: Penggunaan berlebihan atau dalam jangka panjang dapat menyebabkan akumulasi tembaga di tanah, yang berpotensi meracuni tanah dan tanaman.
  • Luka pada tanaman: Jika digunakan dalam konsentrasi yang terlalu tinggi, bubur bordo bisa menyebabkan luka bakar pada daun dan buah tanaman.
  • Tidak bisa disimpan lama: Bubur bordo harus digunakan segera setelah dibuat, karena campuran ini tidak stabil dan kualitasnya akan menurun jika disimpan terlalu lama.

Dengan pengelolaan dan aplikasi yang tepat, bubur bordo bisa menjadi solusi efektif untuk menjaga kesehatan tanaman dari serangan jamur dan penyakit bakteri.



Sumber Refrensi

Dwiputra, P. A., & Wulandari, S. (2018). Pengendalian penyakit tanaman dengan bubur bordo di lahan pertanian organik. Jurnal Pertanian Organik, 12(1), 45-52.

Gunawan, E., & Hardiansyah, A. (2020). Aplikasi bubur bordo dalam pengendalian penyakit pada tanaman hortikultura. Agrin Journal of Agriculture and Plant Protection, 8(3), 75-83.

Sutomo, S. (2019). Fungisida alami: Bubur bordo dan manfaatnya dalam pengendalian penyakit tanaman. Jakarta: PT Agro Nusantara.