oleh : Ni Putu
Eka Handayani, S.P
POPT Ahli
Pertama di Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Sawan
Cabai (Capsicum spp.) merupakan salah satu komoditas
hortikultura yang memiliki nilai ekonomi tinggi dengan permintaan pasar yang
terus meningkat. Cabai banyak digunakan sebagai bumbu masak, bahan baku
industri makanan, serta memiliki kandungan gizi dan senyawa bioaktif yang
bermanfaat bagi kesehatan. Kegunaannya yang luas dan konsumen yang tidak pernah
surut, cabai menjadi salah satu komoditas unggulan dalam sektor pertanian. Dalam
praktik budidaya cabai menghadapi
berbagai tantangan salah satunya serangan hama dan penyakit, termasuk serangan
lalat buah (Bactrocera spp.) yang dapat menyebabkan kerusakan buah dan
kerugian ekonomi yang dapat menyebabkan fluktuasi
harga pasar. Oleh karena itu, diperlukan strategi budidaya agar usaha tani
cabai tetap menguntungkan dan berkelanjutan.
Gejala Serangan Hama Lalat Buah
1.
Buah
cabai berlubang atau memiliki bekas tusukan kecil (bekas ovipositor/alat
peletak telur)
2.
Buah
membusuk dari dalam karena aktivitas larva.
3.
Buah
sering jatuh sebelum matang.
4.
Adanya
larva putih kecil di dalam buah, (Budiyani dan Sukasana, 2020)
Daur Hidup Hama Lalat Buah
Lalat buah mengalami metamorfosis sempurna yang terdiri dari
4 tahap:
1.
Telur
Lalat betina meletakkan telur di bawah kulit buah cabai yang
masih muda atau setengah matang berbentuk kecil, lonjong, dan berwarna putih.
Satu lalat betina dapat meletakkan hingga 200–300 telur selama hidupnya.
2.
Larva
(Ulat)
Larva tidak berkaki, berwarna putih krem, bergerak aktif
memakan daging buah dari dalam yang menyebabkan buah busuk dan rontok. Fase
paling merusak karena larva merusak buah
3.
Pupa
Larva jatuh ke tanah dan berubah menjadi pupa di dalam lapisan tanah
dangkal memiliki bentuk seperti kapsul berwarna cokelat muda.
4.
Dewasa
(Imago)
Lalat dewasa keluar dari pupa dan siap kawin dalam beberapa
hari. Umur lalat dewasa berumur 1–2 bulan tergantung kondisi lingkungan
Pentingnya
Memahami Siklus Hidup
Dengan
mengetahui siklus hidupnya maka dapat :
·
Menentukan
waktu tepat untuk penyemprotan insektisida atau perangkap.
·
Melakukan
sanitasi dan pemusnahan buah terinfeksi sebelum larva turun ke tanah.
·
Menerapkan
rotasi tanaman dan pengolahan tanah untuk membunuh pupa di tanah.
Dampak Serangan Hama Lalat Buah
1.
Kehilangan
hasil panen jika tidak dikendalikan.
2.
Penurunan
mutu buah sehingga tidak layak jual.
3.
Gagal
ekspor karena buah terinfeksi larva.
4.
Peningkatan
biaya produksi untuk pengendalian hama.
Pencegahan dan Pengendalian Hama Lalat Buah
1.
Pemantauan
dan Identifikasi
a)
Gunakan perangkap feromon
(metil eugenol) untuk mendeteksi kehadiran lalat buah jantan (Mayasari et al.,
2019)
b)
Periksa buah cabai secara
rutin untuk melihat gejala serangan seperti bekas tusukan atau busuk.
2. Sanitasi Kebun
a)
Kumpulkan dan musnahkan
buah yang busuk atau rontok karena bisa
menjadi tempat berkembangbiak lalat buah.
b)
Lakukan
pembersihan gulma di sekitar tanaman.
3. Penggunaan Perangkap
Perangkap
feromon atau atraktan (misalnya metil
eugenol) dicampur insektisida untuk menarik dan membunuh lalat buah jantan.
Letakkan perangkap setiap 10-20 meter tergantung tingkat serangan.
4.
Pengendalian
Hayati
Penggunaan jamur entomopatogen (Beauveria
bassiana) yang menyerang lalat buah
5. Penggunaan Insektisida
Nabati
Semprotkan ekstrak daun mimba, ekstrak daun sirsak,
campuran bawang putih, cabai dan serai wangi. Gunakan rutin setiap 3–5 hari,
terutama di musim kemarau
6. Penggunaan Insektisida
Kimia (sebagai alternatif terakhir)
Bila populasi sangat tinggi dan tidak terkendali,
gunakan insektisida sistemik berbahan aktif abamektin, profenofos, atau
deltametrin dengan bijak dan bergiliran. Ikuti prinsip rotasi
insektisida untuk menghindari
resistensi.
Daftar
Pustaka
Budiyani,
N. K., & Sukasana, I. W. (2020). Dosen Pada Program Studi Agroteknologi,
Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas Tabanan. Jln. Wagimin No. 8 Kediri,
Tabanan, Bali. Agrica, 2(1), 15–27.
Mayasari,
I., Fitriana, Y., Wibowo, L., & Purnomo, P. (2019). Efektifitas Metil
Eugenol Terhadap Penangkapan Lalat Buah Pada Pertanaman Cabai Di Kabupaten
Tanggamus. Jurnal Https://Doi.Org/10.23960/Jat.V7i1.2987