Oleh : Rafika Ardiani, S.P /POPT Ahli Pertama
Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Gerokgak
Keseimbangan ekosistem dalam pertanian sangat penting untuk menjaga
keberlanjutan produksi tanaman. Salah satu pendekatan ramah lingkungan dalam
pengendalian hama adalah dengan memanfaatkan musuh alami. Kumbang koksi (Coccinellidae),
yang lebih dikenal sebagai ladybug atau ladybird beetle, merupakan salah satu
predator alami yang efektif dalam mengendalikan populasi hama seperti aphid,
kutu putih, dan tungau.
Peran
Kumbang Koksi (Coccinellidae) dalam Ekosistem Pertanian
Kumbang koksi (Coccinellidae) adalah predator umum
yang memakan berbagai jenis serangga kecil, terutama yang termasuk dalam ordo
Hemiptera seperti aphid (kutu daun). Baik larva maupun kumbang dewasa bersifat
karnivora dan sangat aktif mencari mangsa. Dalam satu siklus hidupnya, seekor
kumbang koksi dewasa dapat memangsa ratusan aphid, sehingga sangat membantu
dalam mengurangi tekanan hama pada tanaman pertanian seperti sayuran,
kacang-kacangan, dan buah-buahan.
Efektivitas
Kumbang Koksi (Coccinellidae) dalam Pengendalian Hayati
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kumbang koksi sangat
efektif sebagai agen pengendali hayati. Studi oleh Hodek & Evans (2012)
menyatakan bahwa spesies seperti Coccinella septempunctata (kumbang koksi tujuh
titik) telah digunakan secara luas dalam program pengendalian hayati karena
daya adaptasi yang tinggi dan kemampuan reproduksi yang cepat. Selain itu,
kumbang ini juga tidak merusak tanaman karena tidak memakan bagian tumbuhan.
Penerapan
di Lapangan
Penggunaan kumbang koksi (Coccinellidae) dalam
pertanian organik dan pertanian terpadu (IPM - Integrated Pest Management)
semakin meningkat. Para petani dapat memperkenalkan kumbang koksi secara
langsung ke lahan pertanian atau menciptakan lingkungan yang mendukung populasi
alaminya, seperti menyediakan tanaman inang atau bunga yang menarik serangga
ini.
Kelebihan
dan Tantangan
Kelebihan penggunaan kumbang koksi sebagai musuh alami adalah
ramah lingkungan, tidak meninggalkan residu kimia, dan aman bagi manusia serta
hewan peliharaan. Namun, tantangan yang dihadapi adalah kestabilan populasi di
alam terbuka yang bisa terganggu oleh penggunaan pestisida atau perubahan
iklim.
Kumbang koksi merupakan komponen penting dalam sistem
pertanian berkelanjutan. Pemanfaatannya sebagai musuh alami dapat mengurangi
ketergantungan terhadap pestisida kimia, mendukung pertanian organik, dan
menjaga kesehatan ekosistem secara keseluruhan.
Daftar
Pustaka :
Hodek, I., & Evans, E.
W. (2012). Food relationships. In I. Hodek, H. F. van Emden, & A. Honek
(Eds.), Ecology and Behaviour of the Ladybird Beetles (Coccinellidae)
(pp. 141–274). Wiley-Blackwell
Pratiwi, Lutfi, et.al.
2023. Keanekaragaman coccinellid predator sebagai musuh alami hama
kutu-kutuan pada ekosistem pertanaman cabai merah di Kecamatan Merawang,
Kabupaten Bangka. Universitas Bangka Belitung. Bangka.