(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

Asam Amino, Kunci Pulihnya Padi yang Terserang Asam-asaman Studi Kasus: Subak Kubu Gembong, Desa Tukadmungga

Admin distan | 25 September 2025 | 68 kali


(I Kade Purnawirawan Putra, S.P/ BPP Kec. Buleleng)

 

Produksi padi di tingkat subak sering kali dihadapkan pada berbagai kendala, baik dari faktor hama, penyakit, maupun kondisi lingkungan. Salah satu gangguan yang cukup mengkhawatirkan petani di Subak Kubu Gembong, Desa Tukadmungga, adalah serangan asam-asaman. Gejala yang ditimbulkan antara lain daun menguning, pertumbuhan kerdil, serta penurunan jumlah anakan produktif. Kondisi ini berpotensi menurunkan hasil panen secara signifikan jika tidak segera ditangani.

Sebagai upaya pemulihan, petani bersama petugas pertanian mencoba menerapkan aplikasi asam amino. Teknologi ini diyakini mampu mempercepat proses pemulihan tanaman, meningkatkan kesehatan vegetatif, serta mendukung pembentukan hasil yang lebih baik.

Aplikasi dilakukan pada fase vegetatif awal, ketika gejala asam-asaman mulai tampak nyata di lapangan. Asam amino diaplikasikan secara merata pada petakan padi melalui campuran larutan semprot sesuai dosis anjuran. Pemilihan fase vegetatif dianggap penting karena pada tahap ini tanaman masih memiliki peluang besar untuk pulih dan menambah jumlah anakan produktif.

Dua minggu setelah aplikasi dengan dosis yang dianjurkan PPL dan POPT yaitu Rincian Dosis dan Aplikasi Penyemprotan/Kocoran Umum:  campuran 2–3 ml Asam amino per 1 liter air atau dosis 3–4 sendok makan untuk tangki ukuran 16 liter, diaplikasikan dengan cara disemprotkan ke seluruh bagian tanaman (daun, batang), hasil pengamatan lapangan di Subak Kubu Gembong menunjukkan perubahan yang cukup signifikan:

Daun Lebih Hijau dan Segar. Warna daun yang semula pucat berubah menjadi lebih hijau, menandakan peningkatan pembentukan klorofil dan aktivitas fotosintesis. Pertambahan Anakan. Tanaman menunjukkan pertumbuhan anakan baru yang lebih sehat dan kokoh. Penambahan anakan ini penting sebagai cikal bakal terbentuknya malai produktif pada fase generatif. Pertumbuhan Lebih Seragam. Jika sebelumnya terdapat perbedaan mencolok antar-rumpun, setelah aplikasi asam amino pertumbuhan tanaman menjadi lebih seragam, baik dalam tinggi maupun jumlah daun. Pemulihan dari Gejala Asam-asaman. Tanaman yang sebelumnya kerdil dan menguning mulai pulih, dengan pertumbuhan normal kembali. Gejala khas asam-asaman terlihat berkurang secara nyata. Perakaran Lebih Kokoh. Pengamatan pada beberapa rumpun memperlihatkan akar serabut lebih banyak dan kuat. Kondisi ini memperbaiki kemampuan tanaman menyerap air dan unsur hara serta mencegah kerebahan.

Peran utama asam amino adalah sebagai penyusun dasar protein yang berperan penting dalam metabolisme tanaman. Di Subak Kubu Gembong, manfaat yang dirasakan sangat nyata pada fase vegetatif, karena fase ini merupakan pondasi utama yang menentukan jumlah malai dan pengisian bulir pada fase generatif. Dengan kondisi vegetatif yang sehat, peluang untuk memperoleh hasil panen yang baik semakin besar.

Selain itu, aplikasi asam amino juga terbukti membantu efisiensi pemupukan. Unsur hara yang diberikan pada tanaman lebih cepat terserap, sehingga biaya pemeliharaan dapat lebih efisien dan hasil tetap optimal.