Produksi padi di tingkat subak
sering kali dihadapkan pada berbagai kendala, baik dari faktor hama, penyakit,
maupun kondisi lingkungan. Salah satu gangguan yang cukup mengkhawatirkan
petani di Subak Kubu Gembong, Desa Tukadmungga, adalah serangan asam-asaman.
Gejala yang ditimbulkan antara lain daun menguning, pertumbuhan kerdil, serta
penurunan jumlah anakan produktif. Kondisi ini berpotensi menurunkan hasil
panen secara signifikan jika tidak segera ditangani.
Sebagai upaya pemulihan, petani
bersama petugas pertanian mencoba menerapkan aplikasi asam amino.
Teknologi ini diyakini mampu mempercepat proses pemulihan tanaman, meningkatkan
kesehatan vegetatif, serta mendukung pembentukan hasil yang lebih baik.
Aplikasi dilakukan pada fase
vegetatif awal, ketika gejala asam-asaman mulai tampak nyata di lapangan. Asam
amino diaplikasikan secara merata pada petakan padi melalui campuran larutan
semprot sesuai dosis anjuran. Pemilihan fase vegetatif dianggap penting karena
pada tahap ini tanaman masih memiliki peluang besar untuk pulih dan menambah
jumlah anakan produktif.
Dua minggu setelah aplikasi
dengan dosis yang dianjurkan PPL dan POPT yaitu Rincian Dosis dan Aplikasi
Penyemprotan/Kocoran Umum: campuran 2–3
ml Asam amino per 1 liter air atau dosis 3–4 sendok makan untuk tangki ukuran
16 liter, diaplikasikan dengan cara disemprotkan ke seluruh bagian tanaman
(daun, batang), hasil pengamatan lapangan di Subak Kubu Gembong menunjukkan
perubahan yang cukup signifikan:
Daun Lebih Hijau dan
Segar. Warna daun yang semula pucat berubah menjadi lebih hijau,
menandakan peningkatan pembentukan klorofil dan aktivitas fotosintesis. Pertambahan
Anakan. Tanaman menunjukkan pertumbuhan anakan baru yang lebih sehat
dan kokoh. Penambahan anakan ini penting sebagai cikal bakal terbentuknya malai
produktif pada fase generatif. Pertumbuhan Lebih Seragam. Jika
sebelumnya terdapat perbedaan mencolok antar-rumpun, setelah aplikasi asam
amino pertumbuhan tanaman menjadi lebih seragam, baik dalam tinggi maupun
jumlah daun. Pemulihan dari Gejala Asam-asaman. Tanaman yang
sebelumnya kerdil dan menguning mulai pulih, dengan pertumbuhan normal kembali.
Gejala khas asam-asaman terlihat berkurang secara nyata. Perakaran
Lebih Kokoh. Pengamatan pada beberapa rumpun memperlihatkan akar
serabut lebih banyak dan kuat. Kondisi ini memperbaiki kemampuan tanaman
menyerap air dan unsur hara serta mencegah kerebahan.
Peran utama asam amino adalah
sebagai penyusun dasar protein yang berperan penting dalam
metabolisme tanaman. Di Subak Kubu Gembong, manfaat yang dirasakan sangat nyata
pada fase vegetatif, karena fase ini merupakan pondasi utama yang menentukan
jumlah malai dan pengisian bulir pada fase generatif. Dengan kondisi vegetatif
yang sehat, peluang untuk memperoleh hasil panen yang baik semakin besar.
Selain itu, aplikasi asam amino
juga terbukti membantu efisiensi pemupukan. Unsur hara yang
diberikan pada tanaman lebih cepat terserap, sehingga biaya pemeliharaan dapat
lebih efisien dan hasil tetap optimal.