Oleh:
Rafika Ardiani, S.P / POPT Ahli Pertama
Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Gerokgak
Tanaman jagung (Zea mays L.)
merupakan salah satu komoditas pangan penting di Indonesia. Namun,
produktivitas jagung seringkali terganggu oleh serangan penyakit, salah satunya
adalah busuk tongkol. Penyakit ini disebabkan oleh beberapa jenis
patogen, terutama fungi, yang dapat menurunkan kualitas dan kuantitas hasil
panen. Artikel ini membahas penyebab, gejala, dampak, serta strategi
pengendalian penyakit busuk tongkol pada jagung.
Penyebab
Penyakit Busuk Tongkol
Busuk tongkol pada jagung umumnya
disebabkan oleh beberapa jenis jamur, antara lain:
1.
Fusarium
verticillioides (penyebab Fusarium
ear rot)
2.
Aspergillus flavus (penyebab Aspergillus
ear rot dan penghasil aflatoksin)
3.
Diplodia maydis (penyebab Diplodia
ear rot)
4.
Penicillium spp.
Patogen-patogen ini dapat menginfeksi
tongkol jagung melalui luka akibat serangan hama (seperti penggerek tongkol),
kerusakan mekanis, atau kondisi lingkungan yang lembab (Semangun, 2008).
Gejala
Penyakit Busuk Tongkol
Gejala busuk tongkol bervariasi tergantung
jenis patogen yang menyerang:
1. Infeksi Fusarium
verticillioides:
2. Infeksi Aspergillus
flavus:
3. Infeksi Diplodia
maydis:
·
Tongkol jagung ditutupi
miselium jamur berwarna putih yang berubah menjadi hitam.
·
Biji jagung mengeras dan
tidak berkembang sempurna.
Faktor
yang Mempengaruhi Perkembangan Penyakit
Beberapa faktor yang memperparah busuk
tongkol antara lain:
a. Kelembaban
tinggi (curah hujan berlebih).
b. Kerusakan
fisik pada tongkol (gigitan hama atau luka mekanis).
c. Varietas
jagung rentan yang tidak tahan terhadap infeksi jamur.
d. Pupuk
nitrogen berlebihan yang membuat tanaman lebih rentan terhadap penyakit
(Munkvold, 2003).
Dampak
Busuk Tongkol pada Produksi Jagung
a. Busuk
tongkol tidak hanya mengurangi hasil panen tetapi juga menurunkan kualitas biji
jagung. Beberapa dampaknya meliputi:
b. Penurunan
bobot biji.
c. Kontaminasi
mikotoksin (seperti aflatoksin) yang berbahaya bagi kesehatan.
d. Kerugian
ekonomi bagi petani akibat penolakan pasar.
Strategi
Pengendalian Penyakit Busuk Tongkol
Beberapa
upaya pengendalian yang dapat dilakukan antara lain:
1. Penggunaan Varietas Tahan
Menanam varietas
jagung yang tahan terhadap
infeksi jamur, seperti varietas hibrida yang telah diuji ketahanannya.
2. Pengelolaan Lingkungan
o Rotasi
tanaman dengan jenis tanaman non-inang untuk memutus siklus hidup patogen.
o Pengaturan
jarak tanam untuk mengurangi kelembaban di sekitar tanaman.
3. Pengendalian Hama
o Mengendalikan
hama penggerek tongkol (Helicoverpa armigera) yang menjadi vektor
infeksi jamur.
o Penggunaan
pestisida hayati seperti Beauveria bassiana.
4. Perlakuan Pascapanen
o Pengeringan
biji jagung hingga kadar air di bawah 14% untuk mencegah pertumbuhan jamur.
o Penyimpanan
dalam kondisi kering dan bersih.
Sumber
Munkvold,
G. P. (2003). Epidemiology of Fusarium diseases and their mycotoxins in
maize ears. European Journal of Plant Pathology, 109(7), 705-713.
Semangun,
H. (2008). Penyakit-penyakit Tanaman Pangan di Indonesia. Gadjah
Mada University Press.