Oleh :(I Wayan Wangsa,SST./BPP Kubutambahan)
Padi (Oryza sativa) merupakan salah satu komoditas tanaman pangan
yang ditanam di subak Lanyahan dan Babakan Tamblang untuk memenuhi kebutuhan
petani dan masyarakat pedesaan pada umumnya. Seiring dengan pertumbuhan
penduduk yang cenderung meningkat mengakibatkan permintaan beras akan meningkat
pula. Apabila tidak disertai dengan diversifikasi pangan disubsidi dengan
pangan lokal seperti jagung, singkong, talas, dan ubi lainnya. Namun mengubah
pola makan masyarakat di pedesaan tidaklah mudah selalu tergantung dengan beras
yang terkesan bahwa walaupun sudah makan jagung, singkong, talas, dan ubi
lainnya sebelum makan nasi beras dikatakan belum makan. Sehubungan dengan yang
telah dikemukakan tersebut dituntut untuk adanya upaya-upaya meningkatkan
produksi padi, namun dihadapkan berbagai kendala diantaranya; alih fungsi lahan
sawah, tingkat kesuburan sawah menurun, dan adanya serangan organisme pengganggu
tumbuhan (OPT), serta keadaan iklim yang ekstrim. Berbagai upaya perbaikan
bercocok tanam padi yang telah dilakukan para petani di subak Lanyahan dan Babakan
Tamblang adalah sebagai berikut:
a) Penggunaan benih unggul dan telah berlabel
b) Pengolahan lahan sawah yang lebih baik
c) Perbaikan cara tanam yaitu berlarik, jajar
legowo(jarwo) 2 : 1 dan jarwo 6 : 1
d) Pengaturan pengairan sesuai kebutuhan tanaman
e) Melakukan pemupukan sesuai anjuran
f) Melaksanakan penyiangan
g) Mengadakan pengendalian OPT sesuai anjuran
Dengan melakukan upaya – upaya perbaikan cara bercocok tanam padi
dimaksud diharapkan dapat meningkatkan produksi padi dan pendapatan petani di
Subak Lanyahan dan Babakan Tamblang serta membantu memenuhi kebutuhan beras
masyarakat pada umumnya.