(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

PEMANFAATAN TRICHODERMA SPP. SEBAGAI UPAYA PENGENDALIAN OPT RAMAH LINGKUNGAN

Admin distan | 07 Maret 2025 | 360 kali

PEMANFAATAN TRICHODERMA SPP. SEBAGAI UPAYA PENGENDALIAN OPT RAMAH LINGKUNGAN

 

Oleh: Pande Made Giopany, S.P.

(POPT – Ahli Pertama BPP Kecamatan Sukasada)

 

Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) merupakan salah satu tantangan petani dalam usaha budidaya pertanian. Adanya gangguan OPT menyebabkan menurunnya hasil panen secara drastik. Selama ini, petani masih mengandalkan pestisida kimia untuk mengendalikan OPT di lapangan. Namun, penggunaan pestisida kimia secara berlebihan dapat menimbulkan masalah baru, seperti resistensi hama, pencemaran lingkungan hingga gangguan kesehatan pada manusia. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak negatif tersebut salah satunya dengan memanfaatkan agens hayati sebagai solusi pengendalian OPT yang ramah lingkungan.

Salah satu agens hayati yang saat ini telah banyak digunakan adalah Trichoderma spp., yang yang dikenal sebagai jamur saprofit tanah, memiliki peran penting sebagai agen hayati dan biofertilisasi, serta mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman dan mengendalikan patogen. Selain sebagai agen hayati, spesies Trichoderma dapat berperan sebagai organisme pengurai dan stimulator pertumbuhan tanaman. Beberapa spesies Trichoderma telah dilaporkan sebagai agensia hayati seperti T. harzianum, T. viridae, dan T. konigii yang berspektrum luas pada berbagai tanaman pertanian.

 

Trichoderma spp. melindungi tanaman melalui beberapa mekanisme utama:

1.    Antibiosis: Trichoderma spp. menghasilkan senyawa metabolit sekunder yang bersifat antimikroba, mampu menghambat pertumbuhan atau membunuh patogen tanaman.

2.    Kompetisi: Trichoderma spp. bersaing dengan patogen untuk mendapatkan ruang dan nutrisi di lingkungan tanah, sehingga mengurangi peluang patogen untuk berkembang.

3.    Mikoparasitisme: Jamur ini dapat menyerang dan memparasitisme patogen lain, seperti jamur patogen, dengan cara melilit dan menembus hifa patogen tersebut, yang akhirnya menyebabkan kematian pada patogen target.

4.    Induksi Resistensi: Trichoderma spp. dapat merangsang sistem pertahanan tanaman, meningkatkan ketahanan alami tanaman terhadap serangan patogen.

 

Penggunaan Trichoderma spp. sebagai agen hayati telah terbukti efektif dalam mengendalikan berbagai patogen tular tanah yang menyerang tanaman pangan dan hortikultura. Beberapa patogen yang dapat dikendalikan oleh Trichoderma spp. Seperti Ralstonia solanacearum, Pythium spp., Rhizoctonia solani, Fusarium spp., Botrytis cinerea, Sclerotium rolfsii, dan Sclerotinia homoeocarpa.

Beberapa penelitian melaporkan bahwa penggunaan pupuk organik yang dikombinasikan dengan Trichoderma spp. terbukti mampu meningkatkan pertumbuhan serta hasil panen tanaman. Trichoderma spp. dengan kemampuannya menghasilkan enzim pendegradasi bahan organik dapat bersinergi dengan Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR), sehingga pertumbuhan dan produktivitas tanaman menjadi lebih baik. Pengendalian penyakit tanaman dengan Trichoderma spp. tidak hanya bersifat ramah lingkungan, tetapi juga efektif dalam menekan pertumbuhan patogen sekaligus mendukung pertumbuhan vegetatif tanaman.

 

Sumber Pustaka:

Lehar L, Wardiyati T, Maghfoer MD, Suryanto A. 2016. Selection of potato varieties (Solanum tuberosum L.) in midlands and the effect of using biological agents. Int. J.Biosci 9 (3): 129-138.

Purnama, H., Hidayati, N., & Setyowati, E. (2015). Pengembangan Produksi Pestisida Alami Dari Beauveria Bassianadan Trichoderma Sp. Menuju Pertanian Organik. Warta LPM, 18(1), 1-9.

Putri, U.D. & Azwir A. 2024. Trichoderma sp: Solusi Ramah Lingkungan untuk Pengendalian Patogen dan Peningkatan Pertumbuhan Tanaman. Universitas Negeri Padang. Sumatera Barat