(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

PENYAKIT BUSUK BATANG PHYTOPHTHORA PADA TANAMAN CABAI

Admin distan | 23 September 2025 | 881 kali


 

 

Oleh: Shierly P. V. Nainggolan, SP. / POPT Ahli Pertama

pada Balai Penyuluhan Pertanian Kec. Seririt

   

 

Jamur Phytophthora capsici merupakan jamur patogen penyebab busuk batang yang menyerang tanaman dari keluarga Solanaceae, termasuk tanaman cabai. Penyakit yang disebabkan oleh jamur ini biasanya muncul di musim hujan saat curah hujan dan kelembapan lingkungan tinggi. Infeksi P. capsici pada cabai dapat terjadi beberapa hari sebelum gejala penyakit muncul. Patogen dapat menyerang melalui akar atau tajuk tanaman dengan gejala yang muncul seperti luka busuk yang secara cepat berkembang dan menyebabkan bercak berbentuk korset pada batang, tanaman kemudian layu dan mati. Patogen yang menginfeksi tanaman juga dapat menimbulkan luka busuk pada buah dan daun. Ada kalanya buah dan daun tersebut akan ditutupi oleh spora cendawan. Serangan busuk Phytopthora tidak mengenal waktu, tanaman kecil atau tua bisa terserang patogen ini.

Gejala serangan ditandai dengan adanya terlihat bercak coklat menggelap pada bagian batang, awalnya kecil kemudian membesar. Pada bercak lama-kelamaan akan muncul bulu-bulu halus hitam putih. Bercak tersebut lalu menyebar ke bagian akar hingga pucuk tanaman. Hal ini dapat menyebabkan tanaman layu, karena akar mengalami pembusukan dan mematikan titik tumbuh tanaman. Bagian daun menjadi layu, membusuk kemudian rontok, menyebar dari daun bawah dan menjalar hingga atas melalui batang yang membusuk. Buah cabai yang terserang terlihat spot coklat busuk dan menyebabkan bunga dan buah rontok.

Pencegahan serangan jamur patogen tersebut dapat dilakukan dengan menanam bibit berkualitas dan tahan serangan jamur P. capsici. Setelah itu, benih disemai pada tanah yang subur dan steril dimana bertujuan untuk mematikan patogen yang mungkin masih terjebak di dalam media tanam. Setelah disemai, dibuat naungan agar bibit terhindar dari siraman air hujan secara langsung. Selain itu, tindakan mengolah lahan dengan benar dimana memastikan lahan yang digunakan untuk menanam cabai bersih dari gulma dan sudah dicangkul kemudian didiamkan selama 2 - 3 bulan agar spora jamur patogen di dalam tanah mati. Pastikan juga pH tanah berada di angka 6,5 - 7 karena tanah yang asam akan membuat jamur P. capsici cepat tumbuh. Cara pencegahan lainnya yaitu dengan mengaplikasikan pupuk organik yang diperkaya Trichoderma sp. Tindakan menggunakan mulsa plastik pada pertanaman sebagai cara mencegah persebaran penyakit ini.

Pengendalian jamur P. capsici jika tanaman cabai sudah terlanjur terserang jamur patogen tersebut, maka perlu segera dilakukan pengendalian dengan tepat. Adapun cara pengendalian yang bisa dilakukan, seperti : a) melakukan pergiliran tanaman agar persebaran penyakit tanaman terputus, b) mengaplikasikan kapur dolomit untuk meningkatkan pH tanah, c) membuat saluran drainase dengan baik serta meningkatkan bedengan, d) memotong cabang, ranting, dan pucuk tanaman yang terinfeksi jamur P. capsici, e) tanaman yang sudah terserang sebaiknya dimusnahkan, f) Aplikasi fungisida kimia secara periodik, bahan kimia yang dapat digunakan adalah fungisida sistemik (bahan aktif dimetomorf atau simoksanil) dan kontak (bahan aktif mankozeb, propineb, klorotalonil atau maneb) yang diaplikasikan secara bergantian.  

 

Daftar Pustaka

Putri, R. A. P. S. dan Afifuddin, L. A. 2019. Efektivitas Persilangan Tanaman Cabai (Capsicum annuum L.) Rentan dan Tahan Penyakit Busuk Batang (Phytophthora capsici Leon). Jur. Produksi Tanaman 321:7(2), 321 – 329.

 

Rosadiah, F. N., Satriyas I., dan Dyah M. 2015. Perlakuan Benih Cabai (Capsicum annuum L.) dengan Rizobakteri secara Tunggal atau Kombinasi dapat Mengendalikan Phytophthora capsici dan Meningkatkan Pertumbuhan Tanaman. J. Hort. Indonesia 6(1): 1-10.

 

Semangun, H. 2007. Penyakit-Penyakit Tanaman Hortikultura di Indonesia (Edisi Kedua).Gadjah Mada University Press.