(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

JENIS JAMUR YANG PALING SERING MENGKONTAMINASI BIJI JAGUNG DAN CARA PENGENDALIANNYA

Admin distan | 07 Oktober 2025 | 261 kali


Oleh : Ketut Agus Ary Subakti, S.TP / Pengawas Mutu Hasil Pertanian Bidang Tanaman Pangan pada Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng

 

Jagung merupakan salah satu bahan pangan utama yang memiliki nilai ekonomi tinggi, namun rentan terhadap kontaminasi jamur terutama pada tahap pascapanen dan penyimpanan. Beberapa jenis jamur seperti Aspergillus spp., Fusarium spp., dan Penicillium spp. diketahui sering menginfeksi biji jagung dan menghasilkan mikotoksin berbahaya.

Tulisan ini membahas jenis jamur dominan yang mengkontaminasi biji jagung serta strategi pengendalian yang efektif untuk menjaga mutu dan keamanan pangan.

Kontaminasi jamur pada biji jagung menjadi permasalahan serius dalam sistem pascapanen. Kondisi lingkungan yang lembap dan suhu tinggi mempercepat pertumbuhan jamur. Akibatnya, mutu jagung menurun dan timbul risiko kesehatan akibat mikotoksin. Upaya pencegahan dan pengendalian perlu dilakukan sejak tahap budidaya hingga penyimpanan untuk mengurangi kerugian ekonomi dan menjaga keamanan pangan.

Jenis Jamur yang Mengkontaminasi Biji Jagung :

·         Aspergillus spp.

Jenis Aspergillus flavus dan A. parasiticus merupakan penyebab utama kontaminasi aflatoksin. Senyawa ini bersifat karsinogenik dan dapat mengganggu fungsi hati.

·         Fusarium spp.

Spesies seperti Fusarium verticillioides dan F. graminearum menghasilkan fumonisin dan deoksinivalenol (DON) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan hewan.

·         Penicillium spp.

Biasanya menginfeksi jagung selama penyimpanan, terutama pada kelembapan tinggi. Penicillium verrucosum diketahui menghasilkan ochratoxin A, toksin yang dapat menyebabkan gangguan ginjal.

Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Jamur :

·         Kadar air biji jagung (>14%)

·         Suhu penyimpanan yang tinggi (>30°C)

·         Ventilasi dan aerasi gudang yang buruk

·         Kontaminasi silang dari lingkungan atau wadah penyimpanan

 

Cara Pengendalian Kontaminasi Jamur :

·         Pengeringan cepat dan tepat

Setelah panen, biji jagung harus dikeringkan hingga kadar air <14% agar jamur tidak tumbuh

·         Penyimpanan di tempat kering dan sejuk

Gunakan wadah kedap udara dan hindari kontak langsung dengan lantai.

·         Penggunaan Agen Biologis

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan Trichoderma spp. atau Bacillus subtilis dapat menghambat pertumbuhan jamur patogen.

·         Sortasi dan Pembersihan Biji Jagung

Pisahkan biji yang rusak, berjamur, atau pecah untuk mencegah penyebaran kontaminasi.

·         Monitoring Mikotoksin Secara Berkala

Pengujian kadar aflatoksin dan fumonisin penting dilakukan untuk memastikan keamanan produk jagung..

Dapat disimpulkan bahwa Aspergillus spp., Fusarium spp., dan Penicillium spp. merupakan jamur utama penyebab kontaminasi pada biji jagung. Pencegahan dilakukan melalui pengeringan yang optimal, penyimpanan terkendali, dan penerapan sistem mutu pascapanen yang baik. Pendekatan biologis dan monitoring mikotoksin dapat menjadi solusi jangka panjang dalam menjaga kualitas dan keamanan jagung.

 

 

Sumber :

Sundari, S. 2016. Jenis Jamur yang Paling Sering Mengkontaminasi Biji Jagung. https://repository.unair.ac.id/53713/14/FV.KT.27-16%20Sun%20i-ilovepdf compressed.pdf [ 7 Oktober 2025 ]