(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

SEDERHANA UNTUK DILAKUKAN YUK MULAI DARI HAL KECIL “PEKARANGAN”

Admin distan | 15 Juli 2024 | 216 kali

Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian Nasional diantaranya sebagai penyedia bahan pangan, bahan baku industri, penyerap tenaga kerja, sumber pendapatan serta pelestarian lingkungan melalui praktek usahatani yang ramah lingkungan.

Pertanian yang maju, mandiri dan modern merupakan visi dari Kementerian Pertanian dalam membangun pertanian di Indonesia. Pertanian yang maju, mandiri dan modern serta berkelanjutan merupakan suatu keharusan antara lain untuk memenuhi kebutuhan pangan dan memperluas lapangan kerja serta untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat khususnya petani sebagai pelaku utama pembangunan pertanian, mengentaskan masyarakat dari kemiskinan khususnya di perdesaan, meningkatkan pendapatan nasional serta menjaga kelestarian lingkungan. Untuk dapat mewujudkannya diperlukan strategi dan kebijakan yang tepat agar tujuan pembangunan pertanian dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

Upaya yang dilakukan agar dapat meningkatkan nilai tambah dan daya saing komoditas pertanian, serta meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia pertanian, salah satunya adalah kegiatan pertanian yang dimulai dari skala kecil yaitu dari masing masing rumah tangga petani dalam hal ini adalah dengan memanfaatkan pekarangan

Pekarangan adalah sebidang tanah yang ada di sekitar rumah tinggal tampak bagian depan, belakang, maupun samping dan jelas batas-batasnya, karena letaknya disekitar rumah, maka pekarangan mudah untuk dimanfaatkan oleh seluruh anggota keluarga dengan memanfaatkan waktu yang tersedia.

Pemanfaatan pekarangan rumah yang baik hendaknya dikelola melalui pendekatan terpadu dengan mengintegrasikan berbagai jenis tanaman ataupun ternak. Ini bertujuan untuk menjamin ketersediaan bahan pangan secara terus menerus guna pemenuhan gizi keluarga, menciptakan lingkungan yang hijau dan meningkatkan kemampuan keluarga dalam memanfaaatkan pekarangan

Selain itu pula untuk memaksimalkan dalam pemanfaatan pekarangan rumah, petani sebaiknya memperhatikan pemilihan komoditas tanaman pangan atau tanaman hias yang akan ditanam dan disesuaikan dengan kebutuhan keluarga, segmen pasar jika tanaman akan dipasarkan, tingkat kesukaan atau hobi, luasan lahan, serta kondisi lingkungan.

Dalam penerapan pemanfaatan pekarangan diharapkan memberikan bagian yang dapat berkontribusi dalam pendapatan keluarga, diantaranya berupa :

  1. Warung Hidup
  2. Apotek Hidup
  3. Lumbung Hidup
  4. Sumber Pendapatan Keluarga

Dalam pemanfaatan lahan pekarangan tentunya diperlukan perencanaan yang matang diantaranya :

  1. Persiapan Media Tanam

Tahap ini merupakan tahap awal dalam berkebun. Jika pekarangan luas, lahan perlu dibersihkan dari tanaman liar. Upayakan pembersihan lahan tidak menggunakan bahan kimia karena residunya dalam tanah akan mengurangi produktivitas tanah. Media tanam untuk bertanam sayur harus mengandung unsur-unsur mineral dan bahan organik. Bila tanah berwarna gelap dan gembur, kita hanya perlu memberikan pupuk tambahan pada saat penanaman. Sedangkan bila tanah berwarna agak terang, pucat, dan padat maka kita perlu mengolahnya secara intensif dengan mencangkul untuk mengemburkan tanah dilanjutkan dengan memberikan pupuk organik. Untuk lahan sempit penanaman dalam pot dan vertikultur dapat menjadi alternatif. Yang perlu dilakukan adalah memilih pot yang sesuai dengan karakterisitik tanaman, sehingga ukuran dan porositas pot perlu diperhatikan.

    2.  Menentukan Jenis Tanaman

Pilihlah jenis tanaman yang bermanfaat bagi keperluan rumah tangga baik untuk obat atau kesehatan (kunyit, jahe, temulawak, mengkudu) dan keperluan dapur (cabe, tomat, sereh, sayuran,) serta pelengkap gizi keluarga (pepaya , pisang , jeruk dan lain-lain). Upayakan menanam beragam jenis tanaman dengan maksud untuk mencegah adanya serangan hama dan penyakit pada tanaman. Untuk tujuan estetika, pilihan tanaman yang memiliki figure menarik misalnya tanaman mengkudu yang memiliki bentuk daun yang lebar, tanaman kencur dengan bentuk daun yang unik dan sebagainya.Jenis sayuran yang akan ditanam harus ditentukan sejak awal agar hasil panenyang diperoleh akan memuaskan.

 

 3.  Tata Letak Tanaman

 Pada prinsipnya semua tanaman memerlukan sinar matahari yang cukup sepanjang hari. Tempatkan jenis-jenis yang berukuran kecil mulai dari bagian Timur dan tempatkan jenis tanaman yang berukuran besar seperti buah-buahan di bagian sebelah Barat. Hal ini dimaksudkan agar jenis tanaman yang besar tidak menaungi/menghalangi sinar matahari terhadap tanaman yang kecil. Demikian pula kerapatan dan populasi tanaman perlu diperhatikan karena mempengaruhi efisiensi penggunaan cahaya matahari serta persaingan antar tanaman dalam menggunakan air dan unsur hara. Aturlah tata letak sedemikian rupa yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan misalnya jangan sampai menghalangi jalan masuk, menghalangi pandangan, dan sebagian tanaman atau kotoran masuk ke areal kebun tetangga

   4. Pemeliharaan

Tahap pemeliharaan baik untuk lahan maupun tanaman merupakan hal yang harus selalu diperhatikan. Pemeliharaan tanaman meliputi beberapa aspek yang harus diperhatikan yaitu penyiangan, penyiraman, pemupukan serta pengendalian hama dan penyakit.

Penyiangan dilakukan dengan membersihkan lahan dari rumput-rumput liar, bertujuan untuk mencegah kompetisi nutrisi tanaman dari tanah selain untuk kebersihan dan keindahan. Sisa-sisa tanaman dan rumput sebaiknya dikeringkan lalu dikubur ke dalam tanah karena dapat meningkatkan kesuburan tanah. Sisa tanaman dan serasah ini dapat juga diproses untuk dijadikan pupuk organik atau kompos.

Pemberian air dengan cara penyiraman secara kontinyu sangat penting terutama pada tanaman yang berumur muda dan baru tumbuh, untuk selanjutnya aktivitas penyiraman ini dapat disesuaikan dengan kondisi lingkungan lahan pekarangan apakah kekeringan atau basah (lembab). Salah satu upaya untuk mempertahankan ketersediaan air di lahan pekarangan adalah dengan membuat kolam Tetapi umumnya tanaman sayur disiram 1-2 kali per hari untuk tanaman sayur dalam pot.

Pemupukan bertujuan untuk memberikan suplai unsur hara tambahan pada tanaman. Sebaiknya bahan pupuk yang digunakan bersifat organik, misalnya pupuk organik cair , kompos dan pupuk kandang

Pengendalian hama penyakit lebih mudah dilakukan dalam kegiatan pemanfaatan pekarangan dengan tanaman sayur ini. Untuk tanaman di pot kemungkinan penularan penyakit melalui akar jarang terjadi karena akar diabatasi oleh pot. Pada lahan pekarangan yang sempit kita bisa mengendalikan hama dan penyakit secara manual sehingga penggunaan bahan kimia dapat dibatasi. Hal ini akan membuat sayuran yang dihasilkan dari pekarangan lebih sehat untuk dikonsumsi, karena merupakan sayuran organik

 

 5. Pemanenan

Sayuran perdu yang dipetik daunnya sudah dapat dipetik hasilnya pada umur 35 – 40  hari. Pemanenan dapat dilakukan dengan selang 3 – 4 hari. Namun berbeda denga bayam cabut dan kangkung darat dilakukan secara langsung dengan mencabut tanaman beserta akarnya. Jenis sayuran seperti kol, sawi, selada dipanen umur 2 – 3 bulan. Kacang-kacangan dipanen dengan melihat kondisi polong kacangnya. Cabe dan tomat dapat dipanen umur 45 – 50 hari setelah tanam. Labu siam dipanen antara 3 – 5 bulan setelah tanam. Tanaman yang tidak sekali panen jika pemeliharaannya baik dapat terus dipanen dalam waktu yang lama

Setiap tahapan dalam pemanfaatan lahan pekarangan jika dilakukan dengan baik dan benar, akan dapat memberikan hasil yang optimal.

 


Mari berbuat, mulai dari hal yang kecil dan sederhana untuk melestarikan Pertiwi