(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

Petak Tetap, Data Tepat: Mewujudkan Ketahanan Pangan Lewat Observasi Padi yang Konsisten

Admin distan | 25 Juni 2025 | 64 kali


(I Kade Purnawirawan Putra, S.P/ Pengendali OPT Ahli Pertama BPP Buleleng)

Padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman pangan utama yang memiliki peran strategis dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Di Indonesia, padi tidak hanya menjadi sumber utama karbohidrat bagi masyarakat, tetapi juga berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional dan kesejahteraan petani. Oleh karena itu, pengelolaan budidaya padi yang baik dan berkelanjutan menjadi sangat penting untuk menjamin ketersediaan pangan dalam jangka panjang.

Namun, dalam proses budidaya padi, berbagai tantangan sering dihadapi, terutama yang berkaitan dengan gangguan dari Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), baik berupa hama maupun penyakit. Kehadiran OPT dapat menurunkan produktivitas, kualitas hasil panen, bahkan menyebabkan gagal panen apabila tidak ditangani secara tepat. Oleh sebab itu, dibutuhkan sistem pemantauan dan pengendalian OPT yang efektif sebagai bagian dari strategi budidaya padi yang terpadu dan ramah lingkungan.

Salah satu pendekatan penting dalam pemantauan OPT adalah melalui kegiatan pengamatan petak tetap. Pengamatan ini dilakukan pada lahan pertanaman yang sama secara rutin dan terjadwal, sejak fase awal tanam hingga masa panen. Tujuannya adalah untuk mendapatkan informasi yang berkelanjutan dan akurat mengenai dinamika pertumbuhan tanaman serta populasi dan intensitas serangan OPT pada suatu musim tanam tertentu. Data yang dikumpulkan dari pengamatan petak tetap sangat berguna untuk mengevaluasi pola serangan OPT dari waktu ke waktu serta menjadi dasar pengambilan keputusan dalam pengendalian hama dan penyakit secara tepat waktu dan efektif.

Selain sebagai sarana pemantauan, pengamatan petak tetap juga berfungsi sebagai media edukasi bagi petani, penyuluh pertanian, serta pihak-pihak terkait dalam penerapan Pengendalian Hama Terpadu (PHT). Dengan melakukan pengamatan secara terstruktur dan melibatkan petani secara aktif, diharapkan terjadi peningkatan kesadaran dan kemampuan petani dalam mengenali gejala serangan OPT, memahami ambang kendali, serta memilih metode pengendalian yang tepat dan tidak merusak lingkungan.

Kegiatan pengamatan petak tetap umumnya mencakup pencatatan berbagai parameter, seperti fase pertumbuhan tanaman, kondisi agroekosistem, jenis dan jumlah OPT yang ditemukan, serta kondisi kerusakan yang terjadi. Di samping itu, dilakukan pula pencatatan terhadap faktor-faktor pendukung lainnya, seperti iklim, jenis varietas, dan perlakuan budidaya yang diterapkan. Dengan pendekatan tersebut, pengamatan petak tetap tidak hanya memberikan gambaran situasi serangan OPT, tetapi juga mendukung pengembangan teknologi budidaya yang adaptif dan spesifik lokasi.

Dengan mempertimbangkan pentingnya kegiatan ini, maka pelaksanaan pengamatan petak tetap pada tanaman padi perlu dilakukan secara konsisten di berbagai wilayah pertanaman, khususnya daerah sentra produksi. Melalui pengumpulan data yang akurat dan berkelanjutan, diharapkan dapat diperoleh rekomendasi teknis yang tepat guna mendukung peningkatan produktivitas padi secara berkelanjutan dan mewujudkan ketahanan pangan di tingkat lokal maupun nasional.