(I Kade Purnawirawan Putra, S.P/ Pengendali OPT Ahli Pertama BPP Buleleng)
Padi (Oryza
sativa L.) merupakan tanaman pangan utama yang memiliki peran strategis
dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Di Indonesia, padi tidak hanya
menjadi sumber utama karbohidrat bagi masyarakat, tetapi juga berkontribusi
besar terhadap perekonomian nasional dan kesejahteraan petani. Oleh karena itu,
pengelolaan budidaya padi yang baik dan berkelanjutan menjadi sangat penting
untuk menjamin ketersediaan pangan dalam jangka panjang.
Namun, dalam
proses budidaya padi, berbagai tantangan sering dihadapi, terutama yang
berkaitan dengan gangguan dari Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), baik berupa
hama maupun penyakit. Kehadiran OPT dapat menurunkan produktivitas, kualitas
hasil panen, bahkan menyebabkan gagal panen apabila tidak ditangani secara
tepat. Oleh sebab itu, dibutuhkan sistem pemantauan dan pengendalian OPT yang
efektif sebagai bagian dari strategi budidaya padi yang terpadu dan ramah
lingkungan.
Salah satu
pendekatan penting dalam pemantauan OPT adalah melalui kegiatan pengamatan
petak tetap. Pengamatan ini dilakukan pada lahan pertanaman yang sama
secara rutin dan terjadwal, sejak fase awal tanam hingga masa panen. Tujuannya
adalah untuk mendapatkan informasi yang berkelanjutan dan akurat mengenai
dinamika pertumbuhan tanaman serta populasi dan intensitas serangan OPT pada
suatu musim tanam tertentu. Data yang dikumpulkan dari pengamatan petak tetap
sangat berguna untuk mengevaluasi pola serangan OPT dari waktu ke waktu serta
menjadi dasar pengambilan keputusan dalam pengendalian hama dan penyakit secara
tepat waktu dan efektif.
Selain
sebagai sarana pemantauan, pengamatan petak tetap juga berfungsi sebagai media
edukasi bagi petani, penyuluh pertanian, serta pihak-pihak terkait dalam
penerapan Pengendalian Hama Terpadu (PHT). Dengan melakukan
pengamatan secara terstruktur dan melibatkan petani secara aktif, diharapkan
terjadi peningkatan kesadaran dan kemampuan petani dalam mengenali gejala
serangan OPT, memahami ambang kendali, serta memilih metode pengendalian yang
tepat dan tidak merusak lingkungan.
Kegiatan
pengamatan petak tetap umumnya mencakup pencatatan berbagai parameter, seperti
fase pertumbuhan tanaman, kondisi agroekosistem, jenis dan jumlah OPT yang
ditemukan, serta kondisi kerusakan yang terjadi. Di samping itu, dilakukan pula
pencatatan terhadap faktor-faktor pendukung lainnya, seperti iklim, jenis
varietas, dan perlakuan budidaya yang diterapkan. Dengan pendekatan tersebut,
pengamatan petak tetap tidak hanya memberikan gambaran situasi serangan OPT,
tetapi juga mendukung pengembangan teknologi budidaya yang adaptif dan spesifik
lokasi.
Dengan
mempertimbangkan pentingnya kegiatan ini, maka pelaksanaan pengamatan petak
tetap pada tanaman padi perlu dilakukan secara konsisten di berbagai wilayah
pertanaman, khususnya daerah sentra produksi. Melalui pengumpulan data yang
akurat dan berkelanjutan, diharapkan dapat diperoleh rekomendasi teknis yang
tepat guna mendukung peningkatan produktivitas padi secara berkelanjutan dan
mewujudkan ketahanan pangan di tingkat lokal maupun nasional.