(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

PESTISIDA NABATI MICESSLA

Admin distan | 23 Mei 2025 | 1059 kali


Oleh: Rosma Susiwaty Situmeang, S.P/POPT BPP Banjar


Micessla merupakan pestisida nabati yang berasal dari tumbuhan yang memiliki metabolit sekunder atau senyawa bioaktif yang dapat digunakan untuk mengendalikan OPT. Micessla terbuat dari tanaman Mimba, Cengkeh, Sirih, Serai Wangi dan Lengkuas. Petisida nabati Micessla ini berfungsi sebagai pestisida pengendali hama pada berbagai macam tanaman yang tidak hanya spesifik untuk satu tanaman saja. Hal ini dikarenakan banyak kandungan yang terdapat dalam pestisida nabati micessla ini yang mencangkup berbagai macam pestisida yaitu insektisida, herbisida, nematisida, fungisida, dan rodentisida.

 

-   Daun mimba mengandung bahan aktif azadirachtin, meliantriol, salanin dan nimbin yang dapat mempengaruhi reproduksi, penetasan telur, antifeedant (mengurangi nafsu makan), repellent (penolak) dan meningkatkan mortalitas hama. Kandungan bahan aktif pada daun mimba ini efektif untuk mengendalikan hama seperti belalang, thrips, ulat, penyakit embun, tepung, bercak daun, karat daun dan penyakit busuk yang disebabkan oleh jamur.

-   Daun cengkeh mengandung bahan aktif eugenol, kariofilen, sesquiterpenol dan naftalen yang bersifat antifungal terhadap patogen penyakit yang menyerang tanaman. Kandungan bahan aktif pada daun cengkeh ini efektif untuk mengendalikan penyakit Fusarium, Phytopthora, Sclerotium, Rigidoporus lignosus, Phytium, Rhizoctonia solani dan Pseudomonas.

-   Serai wangi mengandung minyak atsiri sitronela yang mampu menghambat perkembangan hama kutu sisik, aphids, lalat buah, kutu kebul, thrips dan kutu dompolan.

-   Daun sirih mengandung bahan aktif betlephenol, seskuiterpen, fenol dan kavikol dapat menyebabkan hama lemas dan mati secara perlahan dan juga bersifat sebagai antifeedant terutama pada hama penghisap seperti kutu-kutuan dan aphids.

-   Lengkuas atau laos mengandung bahan aktif metil-sinamat, sineol, eugenol, kamfer, seskuiterpen, pinen, galangin, dan galanganol yang bersifat sebagai anti jamur-bakteri. Kandungan bahan aktif lengkuas ini dapat menghambat pertumbuhan Fusarium oxysporum, Ralstonia solanacearum, Candida albicans, antraknosa pada cabai dan juga dapat mengendalikan hama kutu daun, thrips dan lalat buah.

 

Adapun bahan dan cara  pembuatan pestisida nabati Micessla sebagai berikut :

-       Siapkan bahan daun mimba, daun cengkeh, sereh wangi, daun sirih, lengkuas masing-masing sebanyak 200 gram.

-     Semua bahan dicacah/dipotong kecil/ditumbuk/dihaluskan, kemudian dicampur, dan ditambah dengan 4 liter air bersih dan diaduk, lalu didiamkan selama 24-48 jam jam. Setelah itu, disaring dan siap digunakan.

-       Setiap  liter Micessla diencerkan dengan 10-15 liter air lalu diaplikasikan ke tanaman.

-       Jika untuk pencegahan, aplikasikan dengan perbandingan 1:20 dan jika untuk pengendalian, aplikasikan dengan perbandingan 1:10

-       Pengaplikasikan dilakukan 2 minggu sekali pada pagi atau sore hari.

-       Intensitas penyemprtan dapat ditambah sesuai intensitas serangan OPT.

 

Pestisida nabati micessla mempunyai beberapa manfaat dan kelebihan, diantaranya:

-       Mudah terurai (biodegradable) di alam, sehingga tidak mencemarkan lingkungan (ramah lingkungan)

-       Mengatasi kesulitan ketersediaan dan mahalnya harga obat-obatan pertanian khususnya pestisida sintetis/kimiawi.

-       Relatif aman bagi manusia dan ternak karena residunya mudah hilang

-       Memiliki pengaruh yang cepat, yaitu menghentikan nafsu makan serangga (antifeedant) walaupun jarang menyebabkan kematian

-       Memiliki spektrum pengendalian yang luas (racun lambung dan syaraf) dan bersifat selektif

-       Phitotoksitas rendah, yaitu tidak meracuni dan merusak tanaman

-       Bahan yang digunakan nilainya murah serta tidak sulit dijumpai dari sumberdaya yang ada di sekitar dan bisa dibuat sendiri.

-       Dosis yang digunakan pun tidak terlalu mengikat dan beresiko dibandingkan dengan penggunaan pestisida sintesis. Dalam penggunaan dosis tinggi sekalipun, jarang ditemukan tanaman mati

-       Tidak menimbulkan kekebalan pada serangga

-       Dapat diandalkan untuk mengatasi OPT yang telah kebal pada pestisida kimia.

 

 

Sumber:

Yunitasari, M.2022. Pestisida Nabati. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian. Diakses pada tanggal 15 Mei 2025 pada laman https://id.scribd.com/presentation/710460750/PPT-MICESSLA

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Klaten. 2022. Tinggalkan pestisida kimia, ganti dengan Micessla. Diakses pada tanggal 15 Mei 2025 pada laman https://dkpp.klaten.go.id/tinggalkan-pestisida-ganti-dengan-micessla