Oleh:
Rafika Ardiani, S.P POPT-Ahli Pertama
Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Gerokgak
Pisang merupakan
komoditas buah yang sangat penting secara global, termasuk di Indonesia. Namun,
produktivitas pisang seringkali terancam oleh serangan berbagai hama dan
penyakit. Salah satu hama yang berpotensi merusak secara signifikan adalah
Ngengat Kudis atau lebih dikenal di kalangan petani sebagai Ngengat Kopeng.
Kerusakan oleh
ngengat kudis pisang terutama disebabkan oleh larva dan terutama hanya pada
buah-buahan. Larva memusatkan serangan mereka pada tandan buah yang masih
dilindungi oleh daun kecil. Pada saat kemunculannya, larva mulai memakan
perbungaan dan permukaan buah yang sedang tumbuh, merusaknya secara dangkal dan
menghasilkan bekas luka yang dengan cepat berubah menjadi hitam. Seiring
berjalannya waktu, ketika daun kecil mulai terangkat dan jatuh, larva
bermigrasi ke bawah tandan ke buah yang lebih mudaa dan masih terlindungi. Jika
mereka tidak memiliki alternatif, larva tetap berada di apngkal tandan, memakan
perbungaan jantan, atau pada buah yang matang. Sering kali zat seperti jeli
bening yang tamoaknya hanya terkait dengan bekas gigitan ngengat kudis pisang,
tampak di lokasi-lokasi ini.
Biasanya yang paling
sering ngengat dewasa meletakkan larvanya pada jantung pisang. Serangan pada
jantung pisang merupakan salah satu fase serangan yang paling merusak secara
langsung terhadap hasil panen karenan menyerang buah secara langsung. Berikut adalah
tahapatn dan dampak serangannya.
1. Proses Penetasan dan Awal serangan
-
Target
Peletakan Telur : ngengat
betina dewasa sengat tertarik pada bagian-bagian tanaman yang lembap dan
terlindungi. Jantung pisang (bunga pisang yang masih menggantung) adalah tempat
yang ideal kerena menyediakan celah, kelembaban tinggi dan merupakan sumber
makanan langsung bagi larva yang akan menetas.
-
Lokasi
Peletakan Telur : mereka akan
meletakkan telur-telurnya secara berkelompok atau sendiri-sendiri di :
-
Sela-sela
atau celah antara buah pisang yang masih muda.
-
Pada
bagian ujung (putik) buah yang masih menempel pada jantung.
-
Di bawah
braktea (daun pelindung berwarna ungu/kemerahan) yang menutupi jantung pisang.
2. Aktivitas Larva dan kerusakan Langsung
Setelah telur menetas
(biasanya dalam beberapa hari), larva langsung mulai aktif mencari makan.
-
Lubang
masuk : larva akan segera
menggerek masuk ke dalam tangkai buah (jari) pisang atau langsung ke daging
buah yang masih sangat muda dan lunak
-
Lubang
makan di dalam : begitu
masuk, larva membuat terowongan (lorong gerekan ) di dalam tangkai buah atau di
dalam buah itu sendiri. Mereka memakan jaringan tanaman menyebabkan kserusakan
internal.
3. Dampak dan Kerugian
Seranagan pada jantung
dan buah pisang ini menyebabkan kerugian ekonomi yang langsung:
1. Penurunan kualitas
dan kuantitas buah
2. Buah cacat dan gugur
3. Pembusukan sekunder
4. Gagal panen
4. Pencegahan dan Pengendalian pada kudis
pisang
Pencegahan dan
pengendalian yang biasa dilakukan oleh petani pisang khususnya di beberapa petani Kecamatan Gerokgak
diantaranya yaitu:
1.
Untuk
mengendalikan hama kudis pisang, diterapkan metode pwmotongan jantung pisang
(bunga) yang disertau aplikasi insektisida sistemik. Pemotongan dilakukan pada
saat jantung pisang pertama kali muncul dan masih dalam posisi tegak ke atas,
kemudian insektisida dioleskan atau disuntikkan pada bagian yang dipotong.
2.
Pengendalian
dilakukan ketika jantung pisang telah merunduk. Caranya adalah dengan membuka
kelopak bunga secara paksa hingga mencapai kelopak ketiga, kemudian dilakukan
penyemprotan menggunakan insektisida sistemik pada bagian buah yang mulai
berkembang untuk mengendalikan larva yang biasanya bersembunyi di tandan
buah muda.
3.
Melakukan
pembungkusang pada buah pisang.
Beberapa
petani pisang di Kecamatan Gerokgak berhasil mengurangi serangan hama kudis
pisang dengan beberapa pencegahan dan pengendalian yang telah dilakukan.
Cara-cara tersebut terbukti ampuh mencegah hama berkembangbiak dan merusak
buah. Berkat langka-langkah tersebut, serangan hama bisa dikurangi secara
signifikan sehingga kualita dan jumlah panen pisang tetap terjaga.
Sumber:
CABI. 2022. Datasheet: Opogona sacchari (Banana moth).
in Invasive Species Compendium. Wallingford.
Pinto,F.G.L., Pimentel, R.M.M., & de Macedo, F.P.
2020. Opogona sacchari (Lepidoptera:Tineidae): A Potential Pest of Banana
Plants in Brazil. Journal of Agricultural Studies.
Plantix. 2023. Ngenat Kudis Pisang. https://plantix.net/id/library/plant-diseases/600154/banana-scab-moth/.
diakses 18 September 2025.