(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

Waspada Nacoleia Octacema, Penyebab Kudis Pada Pisang

Admin distan | 24 September 2025 | 205 kali

Oleh:

Rafika Ardiani, S.P POPT-Ahli Pertama

Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Gerokgak

 

Pisang merupakan komoditas buah yang sangat penting secara global, termasuk di Indonesia. Namun, produktivitas pisang seringkali terancam oleh serangan berbagai hama dan penyakit. Salah satu hama yang berpotensi merusak secara signifikan adalah Ngengat Kudis atau lebih dikenal di kalangan petani sebagai Ngengat Kopeng.

Kerusakan oleh ngengat kudis pisang terutama disebabkan oleh larva dan terutama hanya pada buah-buahan. Larva memusatkan serangan mereka pada tandan buah yang masih dilindungi oleh daun kecil. Pada saat kemunculannya, larva mulai memakan perbungaan dan permukaan buah yang sedang tumbuh, merusaknya secara dangkal dan menghasilkan bekas luka yang dengan cepat berubah menjadi hitam. Seiring berjalannya waktu, ketika daun kecil mulai terangkat dan jatuh, larva bermigrasi ke bawah tandan ke buah yang lebih mudaa dan masih terlindungi. Jika mereka tidak memiliki alternatif, larva tetap berada di apngkal tandan, memakan perbungaan jantan, atau pada buah yang matang. Sering kali zat seperti jeli bening yang tamoaknya hanya terkait dengan bekas gigitan ngengat kudis pisang, tampak di lokasi-lokasi ini.

Biasanya yang paling sering ngengat dewasa meletakkan larvanya pada jantung pisang. Serangan pada jantung pisang merupakan salah satu fase serangan yang paling merusak secara langsung terhadap hasil panen karenan menyerang buah secara langsung. Berikut adalah tahapatn dan dampak serangannya.

 

1. Proses Penetasan dan Awal serangan

-         Target Peletakan Telur : ngengat betina dewasa sengat tertarik pada bagian-bagian tanaman yang lembap dan terlindungi. Jantung pisang (bunga pisang yang masih menggantung) adalah tempat yang ideal kerena menyediakan celah, kelembaban tinggi dan merupakan sumber makanan langsung bagi larva yang akan menetas.

-         Lokasi Peletakan Telur : mereka akan meletakkan telur-telurnya secara berkelompok atau sendiri-sendiri di :

-         Sela-sela atau celah antara buah pisang yang masih muda.

-         Pada bagian ujung (putik) buah yang masih menempel pada jantung.

-         Di bawah braktea (daun pelindung berwarna ungu/kemerahan) yang menutupi jantung pisang.

 

2. Aktivitas Larva dan kerusakan Langsung

Setelah telur menetas (biasanya dalam beberapa hari), larva langsung mulai aktif mencari makan.

-         Lubang masuk : larva akan segera menggerek masuk ke dalam tangkai buah (jari) pisang atau langsung ke daging buah yang masih sangat muda dan lunak

-         Lubang makan di dalam : begitu masuk, larva membuat terowongan (lorong gerekan ) di dalam tangkai buah atau di dalam buah itu sendiri. Mereka memakan jaringan tanaman menyebabkan kserusakan internal.

3. Dampak dan Kerugian

Seranagan pada jantung dan buah pisang ini menyebabkan kerugian ekonomi yang langsung:

1. Penurunan kualitas dan kuantitas buah

2. Buah cacat dan gugur

3. Pembusukan sekunder

4. Gagal panen

4. Pencegahan dan Pengendalian pada kudis pisang

Pencegahan dan pengendalian yang biasa dilakukan oleh petani pisang khususnya di  beberapa petani Kecamatan Gerokgak diantaranya yaitu:

1.     Untuk mengendalikan hama kudis pisang, diterapkan metode pwmotongan jantung pisang (bunga) yang disertau aplikasi insektisida sistemik. Pemotongan dilakukan pada saat jantung pisang pertama kali muncul dan masih dalam posisi tegak ke atas, kemudian insektisida dioleskan atau disuntikkan pada bagian yang dipotong.

2.     Pengendalian dilakukan ketika jantung pisang telah merunduk. Caranya adalah dengan membuka kelopak bunga secara paksa hingga mencapai kelopak ketiga, kemudian dilakukan penyemprotan menggunakan insektisida sistemik pada bagian buah yang mulai berkembang untuk mengendalikan larva yang biasanya bersembunyi di tandan buah  muda.

3.     Melakukan pembungkusang pada buah pisang.

Beberapa petani pisang di Kecamatan Gerokgak berhasil mengurangi serangan hama kudis pisang dengan beberapa pencegahan dan pengendalian yang telah dilakukan. Cara-cara tersebut terbukti ampuh mencegah hama berkembangbiak dan merusak buah. Berkat langka-langkah tersebut, serangan hama bisa dikurangi secara signifikan sehingga kualita dan jumlah panen pisang tetap terjaga.

 

Sumber:

 

CABI. 2022. Datasheet: Opogona sacchari (Banana moth). in Invasive Species Compendium. Wallingford.

Pinto,F.G.L., Pimentel, R.M.M., & de Macedo, F.P. 2020. Opogona sacchari (Lepidoptera:Tineidae): A Potential Pest of Banana Plants in Brazil. Journal of Agricultural Studies.

Plantix. 2023. Ngenat Kudis Pisang. https://plantix.net/id/library/plant-diseases/600154/banana-scab-moth/. diakses 18 September 2025.