(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

Mengenal Penyakit Layu Fusarium pada Tanaman Bawang Merah dan Cara Penanggulangannya

Admin distan | 19 Desember 2024 | 3462 kali

oleh : Ni Putu Eka Handayani, S.P

POPT Ahli Pertama di Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Sawan


Tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan komoditas hortikultura yang digunakan sebagai bahan bumbu dapur. Keberhasilan budidaya bawang merah sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor salah satunya adalah masalah penyakit tanaman. Salah satu penyakit yang sering menyerang bawang merah adalah penyakit layu fusarium. Penyakit ini disebabkan oleh jamur Fusarium yang dapat menyebabkan kerugian bagi para petani.


Penyebab Penyakit Layu Fusarium

Penyakit layu fusarium pada tanaman bawang merah disebabkan oleh patogen jamur Fusarium oxysporum. Jamur ini bersifat tanah-borne artinya hidup di dalam tanah dan dapat bertahan dalam jangka waktu tertentu tanpa adanya inang. Fusarium oxysporum menyebar melalui tanah yang terinfeksi, alat pertanian yang tidak steril, atau bahkan melalui bibit yang terkontaminasi.  Proses infeksi dimulai ketika spora jamur ini masuk ke dalam jaringan akar tanaman bawang merah yang lemah atau terstimulasi oleh kondisi lingkungan yang tidak mendukung. Setelah spora masuk, jamur mulai berkembang biak dan menyebar melalui sistem pembuluh tanaman, mengganggu aliran air dan nutrisi sehingga menyebabkan layu pada tanaman (Sari, M. D., & Wijaya, A., 2018)


Gejala Penyakit Layu Fusarium

Gejala serangan penyakit layu fusarium pada tanaman bawang merah dapat dilihat pada berbagai bagian tanaman mulai dari daun hingga umbi. Beberapa gejala umum dari infeksi Fusarium oxysporum adalah:

1.     Layu pada daun: Gejala pertama yang sering muncul adalah layu pada daun bagian bawah, kemudian menyebar ke daun bagian atas. Daun terlihat menguning, mengering, dan akhirnya mati.

2.      Kekuningan pada daun: Daun tanaman yang terinfeksi akan menunjukkan perubahan warna, mulai dari hijau kekuningan yang kemudian berlanjut menjadi kering.

3.      Kematian tanaman secara  bertahap: Pada kondisi yang lebih parah, tanaman akan mati secara bertahap dimulai dari bagian bawah (akar) hingga bagian atas (daun). Umbi bawang yang terinfeksi biasanya juga terlihat keriput dan busuk.

4.    Perubahan warna pada umbi: Umbi yang terinfeksi juga dapat menunjukkan tanda-tanda kerusakan, seperti perubahan warna menjadi cokelat atau kehitaman dan berbau busuk.



Faktor Penyebab Penyakit Layu Fusarium

Beberapa faktor yang mempengaruhi penyebaran dan perkembangan penyakit ini antara lain:

  1. Kondisi Tanah: Tanah yang terlalu lembap atau tergenang air dapat mempercepat perkembangan jamur. Kondisi drainase yang buruk seperti tanah yang memiliki sirkulasi udara yang buruk dapat menyebabkan infeksi lebih cepat (Wiyatiningsih, 2009)
  2. Kualitas Bibit: Penggunaan bibit bawang merah yang terinfeksi jamur Fusarium dapat menyebabkan penyebaran penyakit ke tanaman lainnya. Oleh karena itu, penting untuk memilih bibit yang sehat dan bebas dari penyakit.
  3. Penggunaan alat pertanian yang terkontaminasi atau rotasi tanaman yang tidak dilakukan dengan benar dapat mempermudah penyebaran patogen ini.
  4. Kelembapan yang Tinggi: Kelembapan yang tinggi dan suhu yang ideal untuk pertumbuhan jamur yaitu sekitar 25-30°C mendukung perkembangan penyakit


Cara Penanggulangan Penyakit Layu Fusarium

Penanggulangan penyakit layu fusarium pada tanaman bawang merah harus dilakukan secara terpadu. Berikut adalah beberapa cara penanggulangan yang dapat diterapkan:

  1. Pemilihan bibit yang sehat: Pemilihan bibit yang bebas dari penyakit sangat penting untuk mencegah penyebaran jamur Fusarium.
  2. Rotasi tanaman: Rotasi tanaman merupakan salah satu metode untuk memutus siklus hidup penyakit
  3. Perbaikan drainase tanah: Penyebab utama infeksi Fusarium adalah kelembapan tanah yang berlebihan. Penting untuk memastikan bahwa drainase di lahan pertanian berfungsi dengan baik untuk mencegah genangan air yang dapat mendukung perkembangan jamur.
  4. Penggunaan fungisida: Penggunaan fungisida berbahan aktif Propikonazol & Prokhloraz dapat membantu mengendalikan perkembangan jamur Fusarium.
  5. Sanitasi alat pertanian: Alat-alat pertanian yang digunakan dalam budidaya bawang merah dibersihkan secara rutin untuk mencegah penyebaran patogen. Alat yang terkontaminasi dapat menjadi media pembawa spora jamur dari satu tanaman ke tanaman lainnya.
  6. Pemberian pupuk organik: Pupuk organik dapat meningkatkan kualitas tanah dan memperbaiki ketahanan tanaman terhadap serangan penyakit. Selain itu, pupuk organik juga dapat memperbaiki struktur tanah sehingga mendukung pertumbuhan akar tanaman bawang merah yang sehat.

 


Daftar Pustaka

Sari, M. D., & Wijaya, A. (2018). Infeksi Fusarium oxysporum pada Bawang Merah dan Dampaknya terhadap Kualitas Umbi. Jurnal Tanaman Hortikultura, 22(4), 201-208.

Wiyatiningsih, S. 2011. Populasi Fusarium oxysporum f.sp cepae, intensitas penyakit moler, dan hasil umbi bawang merah di tiga daerah sentra produksi. UPN University Press: Surabaya