(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

MENGENAL TANAMAN REFUGIA SEBAGAI PENGENDALI OPT

Admin distan | 28 November 2024 | 867 kali

Oleh: Rosma Susiwaty Situmeang, S.P/POPT Ahli Pertama BPP Banjar


Penanganan organisme pengganggu tanaman (OPT) yang kurang tepat mengakibatkan kerugian yang cukup besar baik berupa kehilangan hasil (kuantitas) dan penurunan mutu (kualitas) tanaman. Alternatif yang dapat diberikan sebagai upaya strategi budidaya berdasarkan keragaman hayati maka perlu dilakukan pengendalian hama yang ramah lingkungan khususnya musuh alami. Upaya ini dapat diwujudkan dengan penanaman refugia.



Teknik pengendalian menggunakan tanaman refugia adalah salah satu cara pengendalian hama dengan menggunakan tanaman hias yang ditanam di pinggiran lahan pertanian untuk menarik minat serangga pemakan hama tanaman, dan menjadi rumah dan sumber pakan bagi predator alami hama tersebut. Teknik ini sudah pastinya lebih ekonomis dan ramah lingkungan apabila dibandingkan dengan penggunaan pestisida.



Tanaman refugia merupakan tumbuhan berupa tanaman hias yang sengaja ditanam maupun gulma yang tumbuh di sekitar tanaman budidaya, yang dialih fungsikan sebagai mikro habitat bagi serangga musuh alami, parasitoid, maupun hama bagi tanaman budidaya. Bagi musuh alami hama, tanaman refugia memiliki banyak manfaat diantaranya sebagai penyedia sumber pakan, dan sebagai tempat berlindung sebelum adanya populasi hama pada tanaman budidaya. Umumnya banyak sekali tumbuhan yang dapat dialih fungsikan sebagai tanaman refugia diantaranya ada tanaman pacar air, kenikir, tanaman kacang, tanaman bunga matahari, bahkan tanaman jagung sendiri pun dapat digunakan sebagai refugia bagi tanaman budidaya lainnya. Dengan adanya tanaman hias di pinggir sawah, musuh alami tersebut lebih sehat dan daya hidupnya lebih lama. Saat menyerang OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) pun lebih gesit dibanding tidak ada refugia, karena musuh alami hanya mengkonsumsi pakan dari pinggir sawah. Musuh alami tersebut menjadi sahabat petani dalam menyerang hama penyakit.



Banyak alternatif yang bisa dilakukan dalam memilih tanaman refugia dan lebih baik adalah tanaman yang berbunga. Refugia tanaman berbunga tidak semuanya dapat digunakan sebagai usaha konservasi musuh alami, terkadang mendatangkan serangga hama yang tidak kita kehendaki. Ada beberapa tanaman atau tumbuhan yang tergolong refugia, adapun golongan tanaman tersebut adalah sebagai berikut :

1.    Tanaman hias sebagai refugia

Tanaman hias yang tergolong refugia contohnya adalah bunga matahari (Helianthus annuus), kenikir (Cosmos caudatus) dan bunga kertas zinnia (Zinnia peruviana), (Zinnia acerosa), (Zinnia bicolor), (Zinnia grandiflora), (Zinnia elegans).

2.    Tumbuhan gulma sebagai refugia

Ada beberapa gulma yang sangat berguna sebagai refugia seperti gulma babandotan (Ageratum conyzoides), ajeran (Bidens pilosa L.), legetan (Synedrella nodiflora), pegagan (Centella asiatica), rumput setaria (Setaria sp.) dan bunga tahi ayam (Tagetes erecta).

3.    Tanaman budidaya sebagai refugia

Tanaman budidaya seperti jagung (Zea mays), kacang panjang (Vigna unguiculata sp) dan bayam (Amaranthus spp.).


Tetapi perlu juga diingat bahwa tidak semua tanaman bisa menjadi tanaman refugia, salah satu syarat tanaman bisa digolongkan  menjadi tanaman refugia adalah warna tanaman dan bunga yang mencolok, biasanya warna kuning, benih/bibit mudah diperoleh, mudah ditanam, regenerasi tanaman cepat dan berkelanjutan serta cocok dijadikan tanaman multiple crop. Kemudian juga bahwa hal yang perlu diperhatikan dalam menanam tanaman refugia adalah diusahakan dalam menanam tanaman refugia agar jangan terlalu dekat dengan komoditas utama hal ini dimaksudkan agar tidak berebut unsur hara dan air.

           

          Tanaman refugia biasanya  cocok ditanam di sekitar pematang sawah dan penanamannya pun agar supaya diusahakan ditanam sejajar dengan maksud agar sinar matahari  tidak menganggu sinar matahari pada tanaman utama. Penanaman pada lahan kering juga dapat dilakukan di pinggiran tanaman sayuran dan ditanam pada saat dilakukannya pengolahan tanah agar tanaman refugia sudah berbunga ketika tanaman sayuran beranjak dewasa. Penanaman tanaman refugia juga disarankan jangan terlalu rimbun agar tidak mengundang tikus untuk bersarang.

 

 

Sumber:

https://bbpp-binuang-ppid.pertanian.go.id/index.php/news/view/2211