Oleh: Rosma Susiwaty Situmeang, S.P/POPT Ahli Pertama BPP Banjar
Penanganan organisme pengganggu tanaman (OPT) yang kurang tepat mengakibatkan kerugian yang cukup besar baik berupa kehilangan hasil (kuantitas) dan penurunan mutu (kualitas) tanaman. Alternatif yang dapat diberikan sebagai upaya strategi budidaya berdasarkan keragaman hayati maka perlu dilakukan pengendalian hama yang ramah lingkungan khususnya musuh alami. Upaya ini dapat diwujudkan dengan penanaman refugia.
Teknik pengendalian menggunakan tanaman refugia adalah salah satu cara pengendalian hama dengan menggunakan tanaman hias yang ditanam di pinggiran lahan pertanian untuk menarik minat serangga pemakan hama tanaman, dan menjadi rumah dan sumber pakan bagi predator alami hama tersebut. Teknik ini sudah pastinya lebih ekonomis dan ramah lingkungan apabila dibandingkan dengan penggunaan pestisida.
Tanaman refugia merupakan tumbuhan berupa tanaman hias yang sengaja ditanam maupun gulma yang tumbuh di sekitar tanaman budidaya, yang dialih fungsikan sebagai mikro habitat bagi serangga musuh alami, parasitoid, maupun hama bagi tanaman budidaya. Bagi musuh alami hama, tanaman refugia memiliki banyak manfaat diantaranya sebagai penyedia sumber pakan, dan sebagai tempat berlindung sebelum adanya populasi hama pada tanaman budidaya. Umumnya banyak sekali tumbuhan yang dapat dialih fungsikan sebagai tanaman refugia diantaranya ada tanaman pacar air, kenikir, tanaman kacang, tanaman bunga matahari, bahkan tanaman jagung sendiri pun dapat digunakan sebagai refugia bagi tanaman budidaya lainnya. Dengan adanya tanaman hias di pinggir sawah, musuh alami tersebut lebih sehat dan daya hidupnya lebih lama. Saat menyerang OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) pun lebih gesit dibanding tidak ada refugia, karena musuh alami hanya mengkonsumsi pakan dari pinggir sawah. Musuh alami tersebut menjadi sahabat petani dalam menyerang hama penyakit.
Banyak alternatif yang
bisa dilakukan dalam memilih tanaman refugia dan lebih baik adalah tanaman yang
berbunga. Refugia tanaman berbunga tidak semuanya dapat digunakan sebagai usaha
konservasi musuh alami, terkadang mendatangkan serangga hama yang tidak kita
kehendaki. Ada beberapa tanaman atau tumbuhan yang tergolong refugia, adapun
golongan tanaman tersebut adalah sebagai berikut :
1. Tanaman
hias sebagai refugia
Tanaman hias yang tergolong refugia
contohnya adalah bunga matahari (Helianthus
annuus), kenikir (Cosmos caudatus)
dan bunga kertas zinnia (Zinnia peruviana),
(Zinnia acerosa), (Zinnia bicolor), (Zinnia grandiflora), (Zinnia
elegans).
2. Tumbuhan
gulma sebagai refugia
Ada beberapa gulma yang sangat
berguna sebagai refugia seperti gulma babandotan (Ageratum conyzoides), ajeran (Bidens
pilosa L.), legetan (Synedrella nodiflora),
pegagan (Centella asiatica), rumput
setaria (Setaria sp.) dan bunga tahi
ayam (Tagetes erecta).
3. Tanaman
budidaya sebagai refugia
Tanaman budidaya seperti jagung (Zea mays), kacang panjang (Vigna
unguiculata sp) dan bayam (Amaranthus
spp.).
Tetapi perlu juga diingat
bahwa tidak semua tanaman bisa menjadi tanaman refugia, salah satu syarat
tanaman bisa digolongkan menjadi tanaman refugia adalah warna tanaman dan
bunga yang mencolok, biasanya warna kuning, benih/bibit mudah diperoleh, mudah
ditanam, regenerasi tanaman cepat dan berkelanjutan serta cocok dijadikan
tanaman multiple crop. Kemudian juga bahwa hal yang perlu diperhatikan dalam
menanam tanaman refugia adalah diusahakan dalam menanam tanaman refugia agar
jangan terlalu dekat dengan komoditas utama hal ini dimaksudkan agar tidak
berebut unsur hara dan air.
Tanaman
refugia biasanya cocok ditanam di sekitar pematang sawah dan penanamannya
pun agar supaya diusahakan ditanam sejajar dengan maksud agar sinar
matahari tidak menganggu sinar matahari pada tanaman utama. Penanaman
pada lahan kering juga dapat dilakukan di pinggiran tanaman sayuran dan ditanam
pada saat dilakukannya pengolahan tanah agar tanaman refugia sudah berbunga
ketika tanaman sayuran beranjak dewasa. Penanaman tanaman refugia juga
disarankan jangan terlalu rimbun agar tidak mengundang tikus untuk bersarang.
Sumber:
https://bbpp-binuang-ppid.pertanian.go.id/index.php/news/view/2211