(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

MANFAAT DAUN PEPAYA SEBAGAI PESTISIDA NABATI: SOLUSI RAMAH LINGKUNGAN UNTUK PENGENDALIAN HAMA

Admin distan | 30 Juli 2025 | 71 kali

Oleh :

Rafika Ardiani,S.P POPT Ahli Pertama Balai Penyuluhan Pertanian

Kecamatan Gerokgak

 

Pestisida nabati merupakan jenis pestisida yang berbahan dasar tumbuhan. Pestisida nabati karena terbuat dari tanaman tidak menimbulkan pencemaran lingkungan serta aman bagi manusia karena residunya yang mudah hilang. Pestisida nabati bersifat hin and nun yaitu saat diaplikasikan maka akan membunuh hama dan setelah hama mati maka residunya akan hilang di

alam, sehingga tanaman terbebas dari residu pestisida (sulainsyah et al,2019).

Tanaman pepaya (Carica Pepaya L) merupakan salah satu tanaman yang dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan pestisida nabati. Bagian yang digunakan yaitu bagian daunnya. Daun pepaya digunakan sebagain pestisida nabati karena berperang sebagai insektisida,  larvasida, revellent (penolak serangga), dan antifeedant (penghambat makanan) dengan cara  kerja sebagai racun kontak dan racun perut (keewa,et al.,2020). Hama yang dapat dibasmi oleh  pestisida nabati daun pepaya yaitu salah satunya hama thrips. Hama thrips dijumpai pada tanaman cabai, bawang merah, tomat, kentang, waluh, dan bayam. Hama ini menghisap cairan  pada daun-daun muda (Harahap & yanti 2022). daun pepaya mengandung beberapa senyawa aktif seperti annonain, tannin dan Acetogenin.

Annonain yang Aktivitas fisiologinya bersifat racun. Senyawa tanin menimbulkan rasa  pahit pada tanaman sehingga serangga tidak tertarik untuk memakan daun tanaman. Senyawa  acetogenin. Meracuni sel-sel lambung yang kemudian menyebabkan serangga mati.

Kandungan Aktif dan Mekanisme Kerja 


Daun pepaya mengandung kompleks senyawa bioaktif dengan aktivitas insektisida yang potensial. Penelitian chromatografi terbaru mengidentifikasi beberapa senyawa kunci:

1. Enzim Proteolitik: Papain (EC 3.4.22.2) dan kimopapain menunjukkan aktivitas proteolitik yang mampu merusak peritrofik membrane usus serangga, menyebabkan malnutrisi dan kematian (Tambun et al., 2025). Konsentrasi 0,1% papain murni menyebabkan mortalitas 80% pada larva Spodoptera litura dalam 72 jam.

2. Alkaloid Karpain: Senyawa nitrogen ini bekerja sebagai neurotoksin yang mengganggu transmisi sinaptik pada sistem saraf serangga. Studi elektrofisiologi menunjukkan penurunan 60% potensial aksi neuron motorik Plutella xylostella setelah paparan ekstrak daun pepaya 5% (Darmawan et al., 2024).

3. Flavonoid (Kuersetin dan Kaempfero): Berperan sebagai antifeedant kuat dengan menghambat reseptor gustatory serangga. Uji pilihan ganda (dual-choice test) menunjukkan penurunan 75% aktivitas makan pada Helicoverpa armigera (Saputri et al., 2023).

4. Saponin dan Terpenoid: Senyawa permukaan aktif ini merusak kutikula serangga melalui mekanisme desikrasi. SEM (Scanning Electron Microscopy) mengungkapkan kerusakan struktural pada kutikula Bemisia tabaci setelah perlakuan (Vandalisna et al., 2021).

 

 

Sumber:

Darmawal,M.et.al. 2024. Pemanfaatan Ekstrak Daun Pepaya Sebagai Pestisida Nabati di Desa Situbuh-Tubuh Kabupaten Aceh Singkil. Universitas Serambi Mekkah. Aceh.

Tambun,L.M. et.al. 2025. Pengaruh Ekstrak Daun Pepaya dan Serai terhadap Mortalitas dan Efektifitas Hama Kutu Kebul sebagai Biopestisida Tanaman Tomato. Universitas Samudra.

Vandalisna,V. et.al. 2021. Penerapan Teknologi Pestisida Nabati Daun Pepaya untuk Pengendalian Hama Terung. Politeknik Pembangunan Pertanian. Gowa.

Saputri,A, et.al., 2023. Potensi Ekstrak Daun Pepaya sebagai Biopestisida Hama Ulat Grayak Tanaman Kangkung Darat. Universitas Indraprasta PGRI.