Oleh :
Rafika Ardiani,S.P POPT Ahli
Pertama Balai Penyuluhan Pertanian
Kecamatan Gerokgak
Pestisida nabati merupakan jenis pestisida yang berbahan
dasar tumbuhan. Pestisida nabati karena terbuat dari tanaman tidak menimbulkan
pencemaran lingkungan serta aman bagi manusia karena residunya yang mudah
hilang. Pestisida nabati bersifat hin and nun yaitu saat diaplikasikan maka
akan membunuh hama dan setelah hama mati maka residunya akan hilang di
alam, sehingga tanaman terbebas dari residu pestisida
(sulainsyah et al,2019).
Tanaman pepaya (Carica Pepaya L)
merupakan salah satu tanaman yang dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan
pestisida nabati. Bagian yang digunakan yaitu bagian daunnya. Daun pepaya
digunakan sebagain pestisida nabati karena berperang sebagai insektisida, larvasida, revellent (penolak serangga), dan
antifeedant (penghambat makanan) dengan cara
kerja sebagai racun kontak dan racun perut (keewa,et al.,2020). Hama
yang dapat dibasmi oleh pestisida nabati
daun pepaya yaitu salah satunya hama thrips. Hama thrips dijumpai pada tanaman
cabai, bawang merah, tomat, kentang, waluh, dan bayam. Hama ini menghisap
cairan pada daun-daun muda (Harahap
& yanti 2022). daun pepaya mengandung beberapa senyawa aktif seperti annonain,
tannin dan Acetogenin.
Annonain yang Aktivitas fisiologinya bersifat racun. Senyawa
tanin menimbulkan rasa pahit pada
tanaman sehingga serangga tidak tertarik untuk memakan daun tanaman.
Senyawa acetogenin. Meracuni sel-sel
lambung yang kemudian menyebabkan serangga mati.
Kandungan Aktif dan Mekanisme Kerja
Daun pepaya mengandung kompleks senyawa bioaktif dengan
aktivitas insektisida yang potensial. Penelitian chromatografi terbaru
mengidentifikasi beberapa senyawa kunci:
1. Enzim Proteolitik: Papain (EC
3.4.22.2) dan kimopapain menunjukkan aktivitas proteolitik yang mampu merusak
peritrofik membrane usus serangga, menyebabkan malnutrisi dan kematian (Tambun
et al., 2025). Konsentrasi 0,1% papain murni menyebabkan mortalitas 80%
pada larva Spodoptera litura dalam 72 jam.
2. Alkaloid
Karpain: Senyawa nitrogen ini bekerja sebagai neurotoksin yang mengganggu
transmisi sinaptik pada sistem saraf serangga. Studi elektrofisiologi
menunjukkan penurunan 60% potensial aksi neuron motorik Plutella xylostella
setelah paparan ekstrak daun pepaya 5% (Darmawan et al., 2024).
3. Flavonoid (Kuersetin dan
Kaempfero): Berperan sebagai antifeedant kuat dengan menghambat reseptor
gustatory serangga. Uji pilihan ganda (dual-choice test) menunjukkan
penurunan 75% aktivitas makan pada Helicoverpa armigera (Saputri et al.,
2023).
4. Saponin dan
Terpenoid: Senyawa permukaan aktif ini merusak kutikula serangga melalui
mekanisme desikrasi. SEM (Scanning Electron Microscopy) mengungkapkan kerusakan
struktural pada kutikula Bemisia tabaci setelah perlakuan (Vandalisna et
al., 2021).
Sumber:
Darmawal,M.et.al.
2024. Pemanfaatan Ekstrak Daun Pepaya Sebagai Pestisida Nabati di Desa
Situbuh-Tubuh Kabupaten Aceh Singkil. Universitas Serambi Mekkah. Aceh.
Tambun,L.M.
et.al. 2025. Pengaruh Ekstrak Daun Pepaya dan Serai terhadap Mortalitas dan
Efektifitas Hama Kutu Kebul sebagai Biopestisida Tanaman Tomato. Universitas
Samudra.
Vandalisna,V.
et.al. 2021. Penerapan Teknologi Pestisida Nabati Daun Pepaya untuk
Pengendalian Hama Terung. Politeknik Pembangunan Pertanian. Gowa.
Saputri,A,
et.al., 2023. Potensi Ekstrak Daun Pepaya sebagai Biopestisida Hama Ulat Grayak
Tanaman Kangkung Darat. Universitas Indraprasta PGRI.