Oleh: Rosma Susiwaty Situmeang, S.P/POPT BPP Banjar
Kutu loncat adalah serangga kecil yang merupakan anggota suku Psyllidae. Serangga ini hidup dengan memakan cairan tumbuhan, sehingga beberapa jenisnya dikenal menjadi hama berbahaya. Hama kutu loncat merupakan salah satu hama yang penting pada tanaman durian. Hama ini mudah dikenali karena memiliki khas tubuhnya berwarna kecoklatan dan diselimuti benang-benang lilin putih hasil sekresi tubuhnya. Bentuk tubuh, sayap dan tungkainya mirip dengan kutu loncat yang menyerang tanaman lamtoro.
Kutu loncat hidup bergerombol dan menyerang pucuk daun yang masih muda dengan cara menghisap cairan pada tulang-tulang daun sehingga daun berbintik-bintik berwarna kuning kecoklatan, daun keriting berlubang dan berukuran tidak normal, kerdil, pertumbuhannya terhambat, bahkan bunga dan buah dapat mengalami kerontokan. Setelah menghisap cairan daun, kutu ini mengeluarkan cairan getah bening yang pekat rasanya manis dan merata ke seluruh permukaan daun sehingga mengundang semut-semut bergerombol hingga menyebabkan munculnya cendawan embun jelaga berwarna hitam yang terdapat dipermukaan daun dan buah. Cendawan ini dapat mengganggu proses fotosintesis dan pertumbuhan tanaman. Pada serangan berat dapat menghambat pertumbuhan tanaman dan menurunkan kualitas buah, sehingga hasil panen tidak maksimal. Kutu loncat selama perkembangannya mempunyai tiga stadia hidup yaitu telur, nimfa dan dewasa. Telur biasanya diletakkan secara tunggal atau berkelompok pada kuncup dan tunas-tunas muda. Kutu loncat durian tertarik pada tunas-tunas muda sebagai tempat peletakan telur, sehingga pertunasan tanaman merupakan faktor penting dalam perkembangbiakannya.
Pengendalian kutu loncat harus sekaligus dengan embun jelaga dan semut yang menjadi sarana penyebaranya. Monitoring atau pengamatan diutamakan pada tunas-tunas muda. Bila terdapat populasi hama ini harus segera dikendalikan.
Teknik
pengendalian yang dapat dilakukan untuk mengendalikan hama ini, yaitu:
- Melakukan sanitasi kebun dari gulma dan inang kutu loncat
- Selain itu, daun tanaman durian harus sering-sering
dipangkas. Memangkas daun
dan ranting-ranting yang terserang parah
kemudian dimusnahkan yang bertujuan untuk mencegah penyebaran,
dan juga jika terlalu rimbun
justru membuat hama mudah untuk bersembunyi dan melakukan serangan. Oleh sebab
itu, lakukan perawatan tanaman dengan baik.
- Menerapkan kontrol biologis dengan memanfaatkan predator
alami seperti kumbang Cryptolaemus,
- Hindari penumpukan kelembaban di sekitar tanaman
karena kutu menyukai lingkungan lembap.
- Pengendalian
secara kimia dapat
dilakukan dengan menyemprotkan insektisida berbahan aktif Dimethoate,
Alfametrin, Profenofos, Sipermetrin dan sebagainya yang diaplikasikan melalui
penyemprotan daun.
Sumber:
https://www.scribd.com/document/487046921/HAMA-dan-PENYAKIT-TANAMAN-DURIAN-SERTA-SOLUSINYA