(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

Penyakit Jamur Akar Hitam pada Tanaman Kopi

Admin distan | 11 Desember 2024 | 924 kali

Tanaman kopi merupakan komoditas penting yang memberikan kontribusi besar bagi perekonomian berbagai negara, termasuk Indonesia. Namun, produktivitas tanaman kopi sering terancam oleh berbagai penyakit, salah satunya adalah penyakit jamur akar hitam yang disebabkan oleh jamur Rosellinia bunodes. Penyakit ini merupakan salah satu ancaman serius bagi perkebunan kopi karena dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan pada tanaman.

Jamur Rosellinia bunodes merupakan jamur patogen tanah yang hidup di akar tanaman kopi. Jamur ini dapat bertahan dalam tanah sebagai sklerotia, struktur keras yang memungkinkan jamur bertahan dalam kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan. Ketika kondisi lingkungan mendukung, seperti kelembapan tinggi dan suhu optimal, sklerotia akan berkembang menjadi miselium yang menyerang akar tanaman. Penyebaran jamur ini dapat terjadi melalui pergerakan air tanah, peralatan pertanian yang terkontaminasi, penggunaan bibit yang sudah terinfeksi dan tanah atau bahan organik yang terkontaminasi.

 

Gejala Penyakit

Penyakit jamur akar hitam ditandai oleh gejala utama berupa perubahan warna akar tanaman menjadi hitam. Gejala awal meliputi layu pada daun, meskipun tanah masih cukup lembab, perubahan warna daun menjadi kuning dan akhirnya gugur, penurunan pertumbuhan tanaman secara keseluruhan serta jika dilakukan pembelahan pada perakaran, ditemukan jaringan yang membusuk dengan warna hitam dan tekstur yang rapuh.

 

Pengendalian dan Pencegahan

Pengendalian penyakit jamur akar hitam membutuhkan pendekatan terpadu yang mencakup metode preventif dan kuratif:

1.         Sanitasi Lahan

-        Membersihkan sisa-sisa tanaman yang terinfeksi untuk mencegah penyebaran patogen.

-        Menggunakan peralatan yang steril selama proses perawatan tanaman.

2.         Pemilihan Bibit

-        Memastikan bibit yang digunakan bebas dari infeksi jamur.

-        Menggunakan varietas tanaman kopi yang tahan terhadap penyakit.

3.         Perbaikan Drainase

-        Meningkatkan sistem drainase untuk mengurangi kelembapan berlebih di sekitar perakaran.

4.         Penggunaan Agens Hayati

-        Aplikasi mikroorganisme antagonis seperti Trichoderma spp. yang dapat menghambat pertumbuhan Rosellinia bunodes.