I
Wayan Sudiarta, S.P.
Pengendali
Organisme Pengganggu Tumbuhan Ahli Pertama
Balai
Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Busungbiu
Menyikapi
hasil identifikasi keadaan tanaman kopi yang terserang penyakit bergetah pada
batang tanaman kopi di lahan milik I Nyoman Sunarya ketua KTT Anyar Sari, Desa
Sepang, Kecamatan Busungbiu, petugas Penyuluh Pertanian Desa Sepang I Gede Jaya
Mahendra, S.P.,M.P. bersama Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan Kecamatan
Busungbiu I Wayan Sudiarta, S.P. mencoba untuk menegndalikan penyakit tersebut
dengan Fungisida buatan sendiri dari bahan campuran belerang ditambah garam
kasar dan soda api (NaOH).
Penyakit kanker batang pada tanaman kopi merupakan salah
satu penyakit yang cukup merugikan petani, karena dapat menyebabkan kerusakan
serius pada jaringan batang, kematian cabang, hingga kematian tanaman secara
keseluruhan. Penyakit ini umumnya disebabkan oleh jamur patogen seperti Colletotrichum
gloeosporioides, yang menyerang jaringan kayu tanaman dan membentuk luka
membusuk yang dalam seperti kanker.
Salah satu cara pengendalian yang efektif dan ekonomis
adalah dengan memanfaatkan campuran tradisional yang terdiri dari belerang,
garam kasar, dan soda api. Ketiga bahan ini dilarutkan kedalam air bersih
kemudian ditunggu hingga dingin baru diaplikasikan. Campuran bahan ini memiliki
sifat antijamur dan antiseptik yang dapat membantu menekan pertumbuhan patogen
penyebab kanker batang. Belerang berfungsi sebagai fungisida alami, garam kasar
bekerja sebagai desinfektan, sedangkan soda api (NaOH) membantu membersihkan
dan melarutkan jaringan mati pada luka tanaman.
Cara penggunaannya dimulai dengan membersihkan luka atau
bagian batang yang terinfeksi dengan mengupas jaringan yang busuk hingga
terlihat jaringan sehat. Setelah itu, campuran belerang, garam kasar, dan soda
api yang telah dilarutkan dalam air dioleskan langsung ke permukaan luka.
Pengolesan dilakukan secara hati-hati dan berulang setiap 2 hingga 3 minggu,
terutama pada musim hujan yang rawan serangan penyakit.
Pengendalian ini harus dilakukan secara terpadu, disertai dengan sanitasi kebun, pemangkasan bagian tanaman yang terserang berat, dan pemusnahan jaringan yang sudah mati. Selain itu, penerapan pemupukan yang seimbang juga penting untuk memperkuat daya tahan tanaman terhadap serangan penyakit.
Video singkat pembuatan dan cara aplikasi
https://drive.google.com/file/d/1shBXJh_jjyppEyk4hfy86-mcxYG_TQJe/view?usp=drive_link
Daftar
Pustaka
Hadi,
M. S., Suryanto, D., & Prasetyo, B. E. (2015). Identifikasi dan
pengendalian penyakit batang pada tanaman kopi di dataran tinggi. Jurnal
Perlindungan Tanaman Indonesia, 19(2), 45-52.
Sutrisno,
B., & Hartono, S. (2020). Efektivitas berbagai fungisida dalam menekan
perkembangan penyakit kanker batang kopi. Jurnal Agrikultura Tropika,
5(1), 66–73.
Yuliasmara,
F., Andriyani, N., & Firmansyah, R. (2018). Studi epidemiologi penyakit
kanker batang pada tanaman kopi arabika. Jurnal Penelitian Tanaman Industri,
24(1), 37-44.