(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

PENGENDALIAN KANKER BATANG KOPI DENGAN CAMPURAN BELERANG

Admin distan | 15 Juli 2025 | 24 kali


I Wayan Sudiarta, S.P.

Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan Ahli Pertama

Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Busungbiu

 

  

Menyikapi hasil identifikasi keadaan tanaman kopi yang terserang penyakit bergetah pada batang tanaman kopi di lahan milik I Nyoman Sunarya ketua KTT Anyar Sari, Desa Sepang, Kecamatan Busungbiu, petugas Penyuluh Pertanian Desa Sepang I Gede Jaya Mahendra, S.P.,M.P. bersama Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan Kecamatan Busungbiu I Wayan Sudiarta, S.P. mencoba untuk menegndalikan penyakit tersebut dengan Fungisida buatan sendiri dari bahan campuran belerang ditambah garam kasar dan soda api (NaOH).

Penyakit kanker batang pada tanaman kopi merupakan salah satu penyakit yang cukup merugikan petani, karena dapat menyebabkan kerusakan serius pada jaringan batang, kematian cabang, hingga kematian tanaman secara keseluruhan. Penyakit ini umumnya disebabkan oleh jamur patogen seperti Colletotrichum gloeosporioides, yang menyerang jaringan kayu tanaman dan membentuk luka membusuk yang dalam seperti kanker.

Salah satu cara pengendalian yang efektif dan ekonomis adalah dengan memanfaatkan campuran tradisional yang terdiri dari belerang, garam kasar, dan soda api. Ketiga bahan ini dilarutkan kedalam air bersih kemudian ditunggu hingga dingin baru diaplikasikan. Campuran bahan ini memiliki sifat antijamur dan antiseptik yang dapat membantu menekan pertumbuhan patogen penyebab kanker batang. Belerang berfungsi sebagai fungisida alami, garam kasar bekerja sebagai desinfektan, sedangkan soda api (NaOH) membantu membersihkan dan melarutkan jaringan mati pada luka tanaman.

Cara penggunaannya dimulai dengan membersihkan luka atau bagian batang yang terinfeksi dengan mengupas jaringan yang busuk hingga terlihat jaringan sehat. Setelah itu, campuran belerang, garam kasar, dan soda api yang telah dilarutkan dalam air dioleskan langsung ke permukaan luka. Pengolesan dilakukan secara hati-hati dan berulang setiap 2 hingga 3 minggu, terutama pada musim hujan yang rawan serangan penyakit.

Pengendalian ini harus dilakukan secara terpadu, disertai dengan sanitasi kebun, pemangkasan bagian tanaman yang terserang berat, dan pemusnahan jaringan yang sudah mati. Selain itu, penerapan pemupukan yang seimbang juga penting untuk memperkuat daya tahan tanaman terhadap serangan penyakit.



Video singkat pembuatan dan cara aplikasi

https://drive.google.com/file/d/1shBXJh_jjyppEyk4hfy86-mcxYG_TQJe/view?usp=drive_link




Daftar Pustaka

Hadi, M. S., Suryanto, D., & Prasetyo, B. E. (2015). Identifikasi dan pengendalian penyakit batang pada tanaman kopi di dataran tinggi. Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia, 19(2), 45-52.

Sutrisno, B., & Hartono, S. (2020). Efektivitas berbagai fungisida dalam menekan perkembangan penyakit kanker batang kopi. Jurnal Agrikultura Tropika, 5(1), 66–73.

Yuliasmara, F., Andriyani, N., & Firmansyah, R. (2018). Studi epidemiologi penyakit kanker batang pada tanaman kopi arabika. Jurnal Penelitian Tanaman Industri, 24(1), 37-44.