(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

Rahasia Padi Bernas: Peran Penting MKP dalam Meningkatkan Hasil Panen

Admin distan | 31 Oktober 2025 | 63 kali


Oleh : I Kade Purnawirawan Putra, SP (Pengendali OPT Ahli Pertama BPP Kec. Buleleng)

 

MKP (Mono Kalium Fosfat) atau Mono Potassium Phosphate merupakan pupuk majemuk yang mengandung dua unsur hara makro penting, yaitu fosfor (P) sekitar 52% dan kalium (K) sekitar 34%. Pupuk ini sangat populer di kalangan petani karena mudah larut dalam air, sehingga dapat digunakan melalui sistem fertigasi, penyemprotan daun (foliar), maupun pada budidaya hidroponik. Kandungan fosfor dalam MKP berperan penting dalam pembentukan akar muda, mempercepat pertumbuhan jaringan baru, serta membantu proses fotosintesis dan pembentukan energi dalam tanaman. Selain itu, fosfor juga berpengaruh besar terhadap percepatan pembungaan dan pembentukan buah atau biji, sehingga tanaman menjadi lebih cepat berproduksi.

Sementara itu, unsur kalium dalam MKP memiliki fungsi utama dalam mengatur keseimbangan air di dalam tanaman, memperkuat batang agar tidak mudah rebah, serta meningkatkan ketahanan tanaman terhadap kekeringan dan serangan penyakit. Kalium juga berperan dalam pembentukan gula dan pati, yang berdampak langsung pada peningkatan kualitas hasil panen, baik dari segi rasa, ukuran, maupun warna buah.

Penggunaan MKP memberikan banyak manfaat bagi pertumbuhan tanaman, di antaranya merangsang pertumbuhan akar dan tunas baru, meningkatkan pembungaan dan pembuahan, serta memperbaiki kualitas hasil panen. Karena tidak mengandung nitrogen (N), MKP sangat sesuai digunakan pada fase generatif untuk mencegah pertumbuhan vegetatif yang berlebihan. Pupuk ini umumnya diaplikasikan dengan cara penyemprotan daun dengan dosis 2–5 gram per liter air, atau melalui sistem kocor dan fertigasi dengan dosis 1–2 gram per liter air, tergantung pada fase pertumbuhan tanaman.

MKP dapat digunakan pada berbagai jenis tanaman, seperti cabai, tomat, melon, semangka, mangga, jeruk, padi, jagung, hingga tanaman hias dan sayuran daun. Secara keseluruhan, MKP merupakan pupuk sumber fosfor dan kalium berkualitas tinggi yang sangat efektif untuk mendukung pertumbuhan akar, pembungaan, serta meningkatkan kualitas dan ketahanan hasil panen. Dengan aplikasi yang tepat, MKP membantu tanaman tumbuh lebih sehat, kuat, dan produktif.

Pada tanaman padi, MKP (Mono Kalium Fosfat) memiliki peran penting dalam mendukung pertumbuhan dan produktivitas, terutama pada fase pembungaan dan pengisian bulir. MKP merupakan pupuk majemuk yang mengandung unsur fosfor (P) sekitar 52% dan kalium (K) sekitar 34%, keduanya sangat dibutuhkan oleh tanaman padi untuk pertumbuhan optimal. Fosfor berperan dalam pembentukan akar muda, sehingga akar padi menjadi lebih banyak, panjang, dan kuat dalam menyerap air serta unsur hara dari tanah. Selain itu, fosfor juga berperan dalam proses pembentukan energi (ATP) yang diperlukan untuk mempercepat pertumbuhan tanaman dan meningkatkan pembentukan malai serta jumlah gabah per malai.

Unsur kalium dalam MKP berfungsi untuk mengatur keseimbangan air dan membuka-tutup stomata, yang membantu tanaman padi lebih tahan terhadap kekeringan atau kondisi cekaman lingkungan. Kalium juga berperan dalam pembentukan karbohidrat dan pati, sehingga meningkatkan berat dan mutu gabah. Dengan ketersediaan kalium yang cukup, tanaman padi memiliki batang yang lebih kokoh dan tidak mudah rebah saat menjelang panen.

Penggunaan MKP pada padi umumnya dilakukan menjelang atau pada saat tanaman mulai berbunga hingga pengisian bulir, yaitu sekitar umur 40–60 HST (hari setelah tanam). Aplikasi dapat dilakukan melalui penyemprotan daun (foliar) dengan dosis 2–3 gram per liter air atau melalui sistem kocor di lahan sawah dengan dosis disesuaikan kondisi tanaman. Pemberian MKP pada fase ini membantu memaksimalkan pembentukan malai, meningkatkan persentase gabah bernas, serta mempercepat pemasakan gabah secara seragam.

Secara keseluruhan, penggunaan MKP pada tanaman padi dapat meningkatkan efisiensi penyerapan hara, memperkuat struktur tanaman, serta meningkatkan hasil panen baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Padi yang diberikan MKP cenderung memiliki gabah lebih bernas, warna cerah, dan rendemen beras lebih tinggi dibandingkan tanpa perlakuan MKP.