(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

BAKTERI PEMACU PERTUMBUHAN TANAMAN PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobakteri )

Admin distan | 07 Oktober 2024 | 290 kali

Dalam upaya untuk mendukung pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, penggunaan  bahan organik dalam berbudidaya komoditas pertanian dalam arti luas menjadi hal yang penting untuk dilaksanakan, salah satunya adalah memenfaatkan PGPR (  Plant Growth Promoting Rhizobakteri )

 

PGPR pertama kali diteliti oleh Kloepper dan Schroth tahun 1978. Mereka menemukan bahwa keberadaan bakteri yang hidup di sekitar akar ini mampu memacu pertumbuhan tanaman jika diaplikasikan pada bibit/benih. Tidak hanya itu, tanaman nantinya akan beradaptasi terhadap hama dan penyakit

PGPR adalah Sejenis bakteri yang hidup di sekitar perakaran tanaman. Bakteri tersebut hidupnya secara berkelompok menyelimuti akar tanaman. Bagi tanaman keberadaan mikroorganisme ini akan sangat menguntungkan. Bakteri ini memberi keuntungan dalam proses pertumbuhn tanaman.  

Bakteri PGPR mampu mengikat nitrogen bebas dari alam atau istilahnya fikasi nitrogen bebas. Nitrogen bebas diubah menjadi amonia kemudian disalurkan ke tanaman. Bakteri akar ini juga mampu menyediakan beragam mineral yang dibutuhkan tanaman seperti besi, fosfor, atau belerang. PGPR juga memacu peningkatan hormon tanaman yang secara langsung mempengaruhi pertumbuhan tanaman.

keuntungan lain dari PGPR mampu memacu pertumbuhan akar, mampu mengendalikan/mengurangi penyakit atau kerusakan serangga, meningkatkan ketersediaan memproduksi hormon tanaman, menambah bakteri dan cendawan yang menguntungkan serta mengontrol hama dan penyakit tanaman. PGPR juga bisa didapatkan di perakaran tanaman putri malu dan perakaran rumput gajah.

 

 

Cara membuat PGPR :

-          Siapkan biang PGPR yang dibuat dari akar bambu atau akar putri malu sekitar 250 gram dan direndam dalam 1 liter air selama 3 malam.

-          20 liter air bersih

-          ½ kg dedak/bekatul,

-          1 bungkus terasi,

-          1 sendok makan kapur sirih.

-          1 sachet ajinomoto

-          300 gram gula

Cara membuat

-          Semua bahan  kecuali rendaman akar bambu dicampur dan direbus hingga mendidih kemudian didinginkan.

-          Setelah dingin kemudian dicampur dengan 1 liter biang PGPR dan ditutup rapat dan didiamkan selama 1 – 2 minggu.

-          Selain PGPR akar bambu, biang PGPR juga dapat diperoleh dari air kelapa segar yang ditambah gula merah atau tetes tebu yang kemudian difermentasi selama 1 minggu.

Cara aplikasi

-          PGPR akar bambu  atau PGPR kelapa yang telah jadi dapat diaplikasikan ke tanah sekitar tanaman dengan perbandingan 200 cc PGPR untuk 14 liter air.